Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mas Syahril Mubarok

Masih Ada Asa untuk Lolos Olimpiade Paris 2024

Olahraga | Tuesday, 30 Apr 2024, 22:08 WIB
Dok: PSSI

90 menit lebih laga semifinal antara Timnas U-23 versus Timnas Uzbekistan U-23 dalam Piala Asia 2023, membuat warga Indonesia ‘senam jantung’. Laga semifinal ini merupakan sejarah bagi Timnas karena dianggap mampu bersaing di level Asia! Prestasi ini sangat menggembirakan.

Sekitar pukul 19.00 WIB, salah satu sahabat kami mengajak untuk nobar pertandingan semifinal Timnas Indonesia vs Uzbekistan U-23. Nobar ini juga disponsori oleh tokoh perempuan NU yang juga pecinta bola.

Sebelum laga dimulai, banyak jajanan atau makanan yang disediakan beliau untuk jamuan nobar Timnas malam itu. Ada sate plus lontong, nasi goreng, bakso dan sebagainya. Alhamdulillah, kami melahap makanan dengan kenikmatan atau rasa syukur.

Akhirnya laga Timnas dimulai. 45 menit jalannya babak pertama cukup sengit! dan tidak ada satu gol pun. Rehat babak pertama, penonton masih optimis kalau babak kedua Timnas akan memasukkan gol.

Benar, di babak kedua Timnas memasukkan bola lewat kemelut di depan gawang Tim Uzbekistan. Sontak hal ini membuat pendukung Timnas Indonesia berteriak senang. Eits, wasit yang memimpin pertandingan malam itu mendapat saluran info dari ‘Petugas VAR’ bahwa ada potensi offside. Akhirnya gol Timnas dianulir ~ jadi gregetan kita~.

Analisis Santri Gibol Soal Timnas U-23 

Bagi kami — yang pernah nyantri— sepak bola adalah olahraga komunal. Siapapun dapat memainkan bola. Terlebih lagi, sepak bola juga kami mainkan di pesantren.

Menurut salah satu sahabat kami — yang juga fans Chelsea— menilai Timnas sekarang ada kemajuan. Sejauh pengamatannya, taktik permainan Timnas terlihat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pada laga semalam, kita akui Timnas berada dalam kondisi di bawah Timnas Uzbekistan. Mulai dari sprint, passing, hingga finishing kita akui kalah. Juga diperburuk oleh keputusan wasit! Yang namanya penonton, juga merasa ada kejanggalan atas keputusan wasit.

Pesan kami dari santri gibol, Timnas Indonesia juga harus siap menyiapkan skenario atau manajemen emosi pemain. Fungsinya ya buat mengejar ketertinggalan gol dan menang. Fungsi lain saya kira para pembaca juga tahu. Hehehe

Untuk laga selanjutnya, Timnas masih berpeluang untuk merebut posisi juara ketiga. Lawannya juga cukup berat yakni Timnas Irak.

Kalau semalam, selain kalah dari aspek permainan, kita juga kalah wirid! Bagaimana tidak, negeri Uzbekistan merupakan negeri ilmuwan muslim. Seperti Imam Bukhari dan Imam Maturidi. Secara silsilah sanad keilmuan dan kewalian, lebih dekat dan ampuh masyarakat Uzbekistan daripada muslim di Indonesia. Ini pendapat kami sebagai santri gibol.

Kalau melawan Timnas Irak bagaimana?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image