Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Mengecat Jalan dan Atap Bisa Turunkan Suhu Kawasan Perkotaan

Gaya Hidup | Monday, 15 Apr 2024, 16:51 WIB
Salah satu jalan di Los Angeles, Amerika Serikat, dicat putih. Foto: weather.com.

MENGGUNAKAN cat untuk mengatasi efek 'pulau panas perkotaan' bukanlah hal baru. Dan ujicoba di dunia nyata menunjukkan dampak yang memang signifikan.

Peneliti di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura, melapisi atap, dinding, dan jalan di area industri di Singapura dengan cat yang mengandung bahan tambahan yang memantulkan panas matahari.

Studi yang pertama kali dilakukan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Sustainable Cities and Society pada bulan Maret lalu, mengungkapkan bahwa cat bisa menjadi instrumen kunci dalam membuat area perkotaan lebih nyaman untuk bekerja dan bermain di dunia yang cenderung semakin hangat.

Hingga saat ini, sebagian besar penelitian tentang lapisan cat telah dilakukan berbasis simulasi atau diuji dalam model yang lebih kecil. Dan tim peneliti NTU bertujuan untuk menguji dampaknya di dunia nyata.

Dengan melapisi area kota dengan cat, mereka dapat membandingkan suhu dan tingkat kenyamanan dengan area yang tidak dilapisi cat di sebelahnya.

Para peneliti mengukur pergerakan udara, suhu permukaan dan udara, kelembaban, dan radiasi selama dua bulan. Mereka menemukan bahwa area yang dilapisi cat mengalami pengurangan hingga 30 persen dalam panas yang dilepaskan dari permukaan bangunan.

Hal ini menyebabkan suhu menjadi 2 derajat Celsius lebih dingin pada saat terpanas dalam sehari.

Dengan mengandung bahan tambahan yang memantulkan panas matahari, cat tersebut berhasil mengurangi penyerapan dan emisi panas permukaan. Atap dengan lapisan cat pendingin memantulkan 50 persen lebih banyak sinar matahari dan menyerap hingga 40 persen lebih sedikit panas sebagai hasilnya, pada saat terpanas dalam sehari yang cerah, dibandingkan dengan atap konvensional.

Ini juga membuat area tersebut lebih nyaman bagi pejalan kaki karena suhunya sekitar 1,5 derajat Celsius lebih dingin. Tingkat kenyamanan termal mereka diukur menggunakan Indeks Iklim Termal Universal yaitu indikator untuk sensasi suhu luar ruangan manusia yang memperhitungkan suhu, kelembaban relatif, radiasi termal, dan kecepatan angin.

“Studi kami memberikan bukti bahwa lapisan cat pendingin mengurangi penumpukan panas dan berkontribusi pada pendinginan lingkungan perkotaan,” kata penulis utama studi tersebut, Dr. E V S Kiran Kumar Donthu.

Temuan ini bisa sangat berharga bagi kota-kota yang mencari cara cepat dan murah untuk melawan efek panas yang merusak dan semakin buruk dari gelombang panas.

“Inilah solusi untuk pendinginan perkotaan yang memiliki efek langsung, dibandingkan dengan opsi lain yang seringkali membutuhkan pembangunan perkotaan besar untuk diterapkan,” kata Kiran Kumar Donthu.

Dengan mengurangi jumlah panas yang diserap dalam struktur perkotaan, itu juga dapat membuat bangunan menjadi lebih dingin dan mengurangi kebutuhan akan pendingin udara dalam ruangan, tambahnya.

Ini tidak hanya berguna di kota-kota seperti Singapura yang panas sepanjang tahun, tetapi juga di daerah perkotaan lainnya ketika dunia menjadi lebih hangat.

“Dengan pemanasan global, orang akan semakin mencari cara untuk tetap sejuk,” kata peneliti utama, Wan Man Pun. “Studi kami memvalidasi bagaimana lapisan cat pendingin dapat menjadi strategi untuk mengurangi efek pulau panas perkotaan di masa depan,” jelasnya.

Penelitian lebih lanjut akan melihat tim NTU fokus pada bagaimana lapisan cat pendingin bertahan dari waktu ke waktu di lokasi percobaan yang sama.***

Sumber: Euro News

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image