Apakah Merokok Membuat Anda Lebih Langsing? Begini Faktanya
Gaya Hidup | 2024-04-13 19:51:37ADA anggapan bahwa merokok dapat membuat seseorang lebih langsing. Benarkah demikian?
Sebuah penelitian terbaru oleh para peneliti di Universitas Kopenhagen, Denmark, telah membantah anggapan tersebut.
Sebaliknya, penelitian tersebut, yang melibatkan satu setengah juta orang Eropa yang merokok, menemukan bahwa merokok sebenarnya justru meningkatkan lemak perut.
Sudah cukup banyak bukti bahwa ketika orang berhenti merokok, tubuh mereka mulai membakar kalori dengan kecepatan yang lebih lambat dari sebelumnya, menyebabkan mereka mengalami penambahan berat badan.
Namun, para perokok percaya bahwa melanjutkan kebiasaan merokok akan membuat mereka tetap kurus.
Secara khusus, penelitian tersebut menemukan bahwa merokok meningkatkan lemak visceral -- lemak yang tidak sehat yang berada di dalam perut dan berhubungan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, stroke, dan demensia.
Para peneliti mencapai kesimpulan ini dengan melihat data genetik tentang merokok dan obesitas abdominal. Untuk memastikan bahwa setiap hubungan yang mereka amati antara merokok dan lemak perut secara langsung terkait dengan merokok dan bukan pengaruh lainnya, mereka mempertimbangkan faktor-faktor seperti konsumsi alkohol dan status sosioekonomi.
Penelitian ini didasarkan pada dua studi warga Eropa yaitu sebuah studi tentang merokok yang melibatkan 1,2 juta orang yang mulai merokok dan lebih dari 450.000 perokok seumur hidup; dan sebuah studi distribusi lemak tubuh yang melibatkan lebih dari 600.000 orang.
Dr. Germán Carrasquilla, penulis utama penelitian tersebut, mengatakan kepada The Cube bahwa temuan para peneliti tentang hubungan sebab-akibat membantah "pemahaman yang sederhana" bahwa merokok membuat perokok tetap kurus.
"Temuan ini menantang kesalahpahaman umum bahwa merokok secara universal menyebabkan penurunan berat badan, dengan menekankan bahwa risiko kesehatan yang terkait dengan merokok, termasuk peningkatan risiko obesitas abdominal atau lemak perut," katanya.
Jadi, apa saran yang diberikan para peneliti kepada orang-orang yang ingin berhenti merokok sambil menghindari penambahan berat badan?
"Perlu dicatat bahwa berhenti merokok memiliki banyak manfaat kesehatan selain perubahan potensial dalam distribusi lemak tubuh," kata Carrasquilla. "Jadi ini tidak hanya tentang lemak tubuh di perut Anda," tambahnya.
Dia mencatat bahwa penelitiannya memperkuat penelitian yang sudah dikenal yang menunjukkan bahwa merokok buruk untuk kesehatan tubuh.
"Orang-orang yang mungkin takut berhenti merokok karena khawatir akan menambah berat badan mungkin akan menemukan temuan ini sebagai motivasi untuk berhenti merokok," jelasnya. "Karena merokok meningkatkan lemak internal yang bermasalah ini, yang merupakan faktor risiko untuk banyak penyakit seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kondisi metabolik," sambungnya.***
Sumber: Euro News
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.