Hikmah Nuzulul Quran dalam Kehidupan Modern
Agama | 2024-03-28 22:38:53Hikmah Nuzulul Quran Bagi Kehidupan Modern
===
Satu riwayat menyatakan bahwa turunnya Alquran secara lengkap dari lauh mahfuzh ke baitul izzah adalah berdasarkan surah Alqadr. Di awal ayatnya ada kata "anzalna", bukan "nazzalna". sebab, kata yang kedua,"nazzalna" sebagai indikasi turunnya Alquran secara bertahap dari baitul izzah ke Nabi Muhammad saw sesuai peristiwa dan problem yang dialami Nabi.
Pada ayat lain terkait turunnya Alquran ini, tersebut di surat Addukhan (1-4); sebagai malam yang diberkati, di dalamya diputuskan setiap perkara dengan bijaksana.
Secara esensial, hikmah nuzulul quran yang ingin kita tinjau ini bukan dari aspek seremonial tahunan belaka.
Kita ingin melihat bahwa Alquran sebagai kalam ilahi dan pedoman terakhir ini, dapat mengubah dunia hingga seperti yang kita rasa sekarang. Walau banyak yang tak menyadarinya.
Alquran telah menginspirasi ulama dan ilmuwan muslim dalam mengkaji ilmu hingga peradaban Islam menjadi mercusuar di 2/3 dunia. Itulah refleksi dari sifat nama Alquran yang disebut cahaya. Begitulah, cahaya sangat kita butuhkan dibutuhkan. Kegelapan bukanlah ketiadaan cahaya. namun karena adanya penghalang terhadap cahaya itu.
Masuk ke poin di forum ini, yang paling praktis sesuai peristiwa saat Alquran itu diturunkan, ia sebagai alternatif penyelesaian masalah antarahli kitab. Sebagai acuan riil yang diselisihkan Bani Israil tentang nabi nabi dan kitab mereka.
Sekaligus Alquran ini sebagai bayyinah (bukti yang jelas/otentik) atas kaum Yahudi dan Nasrani yang menisbahkan ajarannya ke nabi Ibrahim: yang tentunya Ibrahim tidaklah menganut ajaran itu. sebab ajaran yang mereka klaim itu datang kemudian.
Inilah mengapa Alquran disebut sebagai "yahdi lillati hia aqwam" sebagai petunjuk yang valid. Atau ia sebagai pembeda antara hak dan batil.
Selain itu, hikmah nuzululquran dari aspek sosio kultural kita adalah terkait visi manusia sebagai khalifah. Alquran memuat (melanjutkan) mata rantai kenabian (risalah islam), pemurnian ibadah dan usaha untuk memakmurkan bumi tanpa ada paksaan dan penindasan.
Bila kita kilas balik, dalam kondisi Arab saat itu dan dunia khususnya (awal abad 6 masehi), Pesan pesan yang dibawa Alquran telah mengubah skema peradaban Arab yang sebelumnya tidak tersentuh oleh peradaban buku,misalnya.
Alquran mengajak mereka untuk memikirkan penciptaan dirinya dan tentang penciptaan langit dan bumi serta membebaskan mereka dari menyekutukan Allah.
Dari transformasi wahyu "Iqra'" sebagai wahyu pertama, kemudian mendorong setiap muslim untuk mempelajari Alquran dan misteri sains di dalam diri dan alam sekitar. Mereka terdorong untuk mengkodefikasi pengetahuan sejak era yunani dan persia hingga ke india.
Sehingga mendorong kemajuan berfikir dan perkembangan teknologi di masa itu. Kenyataan itu seiiring dengan perubahan struktur masyarakat yang baru berdasarkan pola" Madani yang diterapkan di Kota Madinah pasca hijrah.
Lalu model itu terduplikat hingga ke spanyol, Andalus, damaskus, iraq, mesir dan turki misalnya. bahkan mencakup 2/3 dunia (sampai ke aceh/nusantara) Setidaknya jarak kemajuan yang dipengaruhi Alquran dengan apa yang dicapai eropa kemudian (kisaran abad 18) adalah 700 tahun lebih awal. Tolak ukur piagam madinah menjadi pembeda bagi semua pemerintahan dunia saat itu.
Pengaruh Alquran itu pun terus memancar hingga ke era kita sekarang, semua itu dicapai melalui forum diskusi, buku buku, sekolah sekolah, dominasi kekuasaan dan inisiatif setiap warga untuk menjadi masyarakat belajar
Maka tepat pilihan peneliti Barat meletakkan Nabi Muhammad saw sebagai manusia no 1 paling berpengaruh sepanjang zaman, salah satu faktornya adalah karena Alquran yang diajarkan dan diterapkan oleh masyarakat muslim dalam interaksinya dengan lingkungan.
* Taufik sentana.Ikatan Dai Indonesia Kab.Aceh Barat. Praktisi pendidikan Islam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.