Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Ilmuwan Berhasil Mengidentifikasi Protein yang Terlibat dalam Serangan Asma

Info Sehat | Wednesday, 27 Mar 2024, 07:47 WIB
Asma dapat dipicu berbagai faktor. Gambar ilustrasi: mypharma.ph.

SEBUAH protein yang mematikan sel-sel kekebalan di paru-paru bisa menjadi kunci pengobatan baru untuk serangan asma.

Protein alami, yang disebut Piezo1, mencegah jenis sel kekebalan yang disebut sel limfoid bawaan tipe 2 (ILC2s) menjadi hiperaktif oleh alergen.

Obat eksperimental bernama Yoda1 yang mengaktifkan Piezo1 mengurangi aktivitas sel kekebalan pada tikus, sehingga mengurangi gejala asma. Demikian lapor tim peneliti yang melakukan penelitian masalah ini.

“Mengingat pentingnya ILC2 pada asma alergi, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan pendekatan berbasis mekanisme baru untuk menargetkan pemicu penting peradangan di paru-paru ini,” jelas peneliti Omid Akbari, seorang profesor di Keck School of Medicine di University of Southern California.

Setelah dipicu oleh alergen, ILC2 memicu kaskade inflamasi yang menyebabkan saluran udara membengkak dan menyempit, sehingga menyulitkan pasien asma untuk menarik napas.

Dalam penelitian pada tikus, tim peneliti menemukan bahwa ILC2 yang diaktifkan secara alami menghasilkan protein yang disebut Piezo1 yang membatasi aktivitasnya.

Dengan tidak adanya Piezo1, ILC2 tikus menjadi lebih responsif terhadap sinyal alergi dan meningkatkan peradangan saluran napas.

Di sisi lain, Yoda1 menyebabkan Piezo1 beraksi, mengurangi aktivitas ILC2.

ILC2 manusia juga memproduksi Piezo1, kata para peneliti, dan obat Yoda1 juga bekerja pada tikus yang direkayasa di laboratorium dengan sel kekebalan manusia.

“Hebatnya, pengobatan tikus dengan Yoda1 mengurangi hiperreaktivitas saluran napas dan peradangan paru-paru, menunjukkan bahwa Yoda1 dapat digunakan sebagai alat terapi untuk memodulasi fungsi ILC2 dan meringankan gejala yang terkait dengan peradangan saluran napas yang bergantung pada ILC2 pada manusia,” kata Akbari.

Dia mengatakan penelitian di masa depan harus fokus pada pengembangan obat khusus untuk mengendalikan protein Piezo1 pada manusia, yang mungkin membantu mengendalikan atau mencegah serangan asma alergi.

Hasil lengkap penelitian terkait hal ini dipublikasikan di Journal of Experimental Medicine, baru-baru ini.***

Sumber: United Press International

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image