Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rora Tri Suryaningsih

Positif Thinking

Curhat | 2025-03-20 16:35:12


Berbicara dengan topik penyakit, banyak sekali, jika kita melihat tidak ada rumah sakit yang terlihat sepi, setiap hari ada saja yang datang berkunjung untuk berobat maupun hanya sekedar konsultasi. Berbagai macam tindakan, berbagai macam emosi yang terlupa di dalamnya. Sedih, gembira, kecewa kesal semua perasaan ada di dalam sana.

Sekedar cerita berbagi pengalaman menangani anak yang yang sering sekali sakit dan bolak balik ke rumah sakit. Saya mempunyai seorang putri yang sekarang usianya 6 tahun. Betapa sedihnya ketika ia umur 3 tahun sudah mengidap penyakit asma. Awalnya saya hanya berpikir dia terkena flu, batuk namun ternyata lama-kelamaan nafasnya menjadi berat. Hal ini sudah berlangsung selama 6 bulan. Namun, pada akhirnya saya memutuskan untuk membawanya ke dokter spesialis anak.

Ketika di rontgen, dokter menyatakan bahwa anak saya terpapar asap rokok. Saya menyalahkan bapak dan suami saya yang sering merokok, karena mereka yang dekat dengan anak saya. Setiap bulan anak saya harus kontrol ke rumah sakit, dalam satu tahun anak saya bisa 4-5 kali di rawat inap. Sekarang justru bertambah karena alergi makanan, tidak bsa makan permen, cokelat, makanan krim, beserbuk. Ketika memakan sedikit saja, anak saya bisa batuk batuk dan kemudian akan sesak nafas. Disaat itulah saya sering membawanya ke IGD untuk minta di nebul dan bahkan diberi oksigen.

Selama 3 tahun ini saya merenung, ada apa dengan anak saya, kenapa anak saya diberikan seperti ini? Saya merasakan berbagai emosi, bahkan tidak jarang untuk marah ketika anak saya memohon untuk meminta jajan yang sebenarnya dia tidak boleh. Sering sekali dia memangisSaya diingatkan oleh teman saya bahwa, terkadang penyakit ini tidak hanya dari makanan, hal yang paling berperan adalah pikiran. Dan mengingatkan akan hadits berikut:Saya disarankan untuk mengubah emosi, mengubah perilaku, dan mengubah cara berpikir saya terhadap anak saya yang sakit.

Tidak boleh ada kekhawatiran, tidak boleh marah saat melarang tetapi lakukan negoisasi atau berusaha menciptakan keinginan yang lain saat anak meminta jajan yang dilarang. Tiap hari saya harus berdoa, bershalawat dan berpikir bahwa anak saya sehat, bukan lagi khawatir jika ia akan sakit. Begitupula hal yang saya terapkan kepada anak saya. Dia harus merasa bahwa dirinya sehat, dirinya terlindungi sehingga ketika sebenarnya sakit dia tidak sedih. Terapi positif thinking ini perlu kita lakukan setiap saat, afirmasi positif yang kita lakukan akan membawa kebaikan dan kesehatan lahir dan bathin. InsyaAllah.



Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image