Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Irama Berjalan Pengaruhi Cara Kita Memandang Dunia

Gaya Hidup | 2024-03-15 18:08:52
Pola berjalan pengaruhi pandangan kita terhadap lingkungan sekitar. Foto: Neuroscience News.

SEKELOMPOK peneliti menemukan hubungan antara ritme berjalan kita dan cara kita memandang dunia. Wawasan ini meningkatkan pemahaman tentang persepsi manusia dan menyarankan arah penelitian baru mengenai dampak gerakan pada pemrosesan visual.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Matthew Davidson dan timnya dari Fakultas Psikologi Universitas Sydney, Australia, mengungkapkan bahwa otak kita memproses apa yang kita lihat dalam pola siklus. Pola ini mencerminkan ritme langkah kaki kita, yang menunjukkan persepsi dan kemampuan reaksi kita berfluktuasi seiring kita bergerak.

Menariknya, Dr. Davidson menjelaskan bahwa temuan mereka menunjukkan adanya hubungan yang sebelumnya tidak diketahui antara cara kita bergerak dan cara kita melihat. Penemuan ini menjembatani kesenjangan besar dalam psikologi eksperimental, menjelaskan hubungan alami antara persepsi dan gerakan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa otak kita mengambil sampel lingkungan visual dari ritme berjalan kita dengan cara seperti strobo, menyatukan cuplikan untuk pengalaman berkelanjutan.

Namun, Dr. Davidson, seperti dikutip earth.com, membuat analogi dengan mengatakan, “Meskipun kita mengalami aliran visual yang halus, di baliknya terdapat aktivitas yang intens, seperti pola mendayung bebek yang tersembunyi.”

Penelitian ini memperluas temuan sebelumnya, mengungkapkan persepsi kita tentang siklus penglihatan dan suara sekitar delapan kali per detik. Namun, penelitian ini secara unik berfokus pada bagaimana siklus ini disinkronkan dengan ritme berjalan kita, dan disesuaikan dengan kecepatan langkah kita.

Tim peneliti menggunakan headset VR dan pelacakan gerak untuk memantau 45 partisipan di ruang virtual. Teknologi ini memungkinkan pengambilan sampel persepsi visual secara terus-menerus selama gerakan, mengidentifikasi fase penglihatan “baik” dan “buruk” per langkah.

Selama ini, hubungan rumit antara proses persepsi kita dan ritme berjalan masih menjadi misteri, meskipun para peneliti mengajukan hipotesis yang menarik.

“Mungkin saja saat melangkah, ketika merencanakan langkah selanjutnya, otak memprioritaskan kontrol motorik dibandingkan pemrosesan visual. Kemudian, saat kaki terangkat, fokus kembali beralih ke persepsi dunia, menciptakan ritme persepsi yang selaras dengan langkah kita,” jelas tim peneliti.

Penemuan dalam penelitian ini memberikan wawasan tentang cara kerja dasar otak manusia dengan menyarankan penerapan potensial dalam mendiagnosis dan memahami gangguan neuro-otot, kondisi kejiwaan, dan bahkan meningkatkan kinerja atletik melalui pengambilan keputusan dan waktu reaksi yang optimal.

Kesimpulannya, dengan menggunakan VR untuk memantau reaksi partisipan terhadap rangsangan visual saat berjalan, para peneliti telah meningkatkan pemahaman kita secara signifikan tentang bagaimana ritme gerakan kita memengaruhi persepsi.

Penelitian ini menantang pemahaman kita tentang proses persepsi otak dan membuka jalan bagi eksplorasi masa depan dalam interaksi dan persepsi kita terhadap lingkungan.

Hasil lengkap penelitian tentang masalah ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications, baru-baru ini.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image