Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Menjadi Wisatawan Pro-Lingkungan

Gaya Hidup | Thursday, 14 Mar 2024, 14:56 WIB
Aktivitas wisata turut menghasilkan sampah. Foto: Todd Powell/Shutterstock via loveexploring.com.

SAMPAH dan polusi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas wisata. Sebagai wisatawan, kita dapat berkontribusi bagi pengurangan produksi sampah dan pengurangan polusi dengan jalan mempraktikkan aktivitas wisata pro-lingkungan.

Melakukan aktivitas wisata adalah bagian dari kebutuhan kita untuk menjadikan diri kita sehat lahir dan batin. Bagaimanapun, tubuh dan pikiran kita perlu jeda dari aktivitas rutin yang menguras tenaga maupun pikiran. Healing, begitu istilah anak-anak sekarang.

Dengan melakukan aktivitas berwisata, maka tubuh dan pikiran kita diharapkan dapat lebih rileks dan fresh, yang pada gilirannya dapat berkontribusi signifikan bagi kesehatan fisik dan mental kita.

Di sisi lain, aktivitas wisata turut pula menggerakkan ekonomi masyarakat, yang pada gilirannya dapat mengerek tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi wisata.

Meskipun demikian, aktivitas wisata juga membawa implikasi negatif bagi lingkungan. Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), para wisatawan menghasilkan setidaknya 4,8 juta ton sampah padat per tahun. Dan dampak sampah sendiri sudah kita ketahui. Sampah dapat memicu banjir ketika sampah-sampah itu menutupi saluran air atau aliran sungai.

Dari aspek medis, sampah dapat menjadi biang penyebaran dan penularan sejumlah penyakit, yang bisa saja kemudian mendorong munculnya wabah penyakit.

Sebagai wisatawan, sudah barang tentu kita sesungguhnya dapat berperan aktif dalam ikut mengurangi sampah maupun polusi akibat aktivitas wisata. Dalam konteks ini, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan.

Contohnya, dalam soal pengurangan sampah. Saat berwisata, misalnya, kita dapat membawa kantong yang bisa kita gunakan berkali-kali untuk menggantikan kantong plastik sekali pakai.

Begitu juga saat harus membeli sesuatu selama kita berwisata, kita bisa mengusahakan dengan menghindari produk-produk kemasan plastik.

Dalam soal pengurangan polusi, sebagai wisatawan, kita, misalnya, dapat turut mengurangi polusi dengan cara melakukan perjalanan wisata dengan menggunakan transportasi publik, menggunakan sepeda atau bahkan cukup berjalan kaki.

Memilih tempat-tempat wisata yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal, sehingga kita menjangkaunya cukup dengan berjalan kaki atau naik sepeda, juga bisa kita upayakan sebagai bagian dari turut andil dalam mengurangi polusi.

Hal-hal tersebut hanyalah beberapa contoh bagaimana kita sebagai wisatawan dapat melakukan hal-hal lebih bermakna demi ikut menjadikan Bumi yang kita tinggali ini lebih bersih dan lebih sehat, yang ujungnya akan menjadi lebih lestari dan lebih layak huni.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image