Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zahrotul mujahidah

Bagaimana Cara Agar Puasa Ramadan Semakin Sempurna?

Agama | Tuesday, 12 Mar 2024, 16:49 WIB
Sumber gambar: muslim.okezone.com

Menahan nafsu selama bulan Ramadan tidak asing bagi umat Islam di berbagai penjuru dunia. Namun, untuk mengalahkan nafsu tersebut, tidak semua orang bisa menaklukkannya. Ada saja hambatan yang ditemui setiap harinya, di setiap bulan Ramadan dari tahun ke tahun.

Kajian tentang makna puasa Ramadan beserta tips agar puasa lebih sempurna sangat banyak. Bertebaran di berbagai media sosial dan media elektronik. Mulai dari tips makanan sehat, tata cara beribadah dan sebagainya.
Memang manusia tidaklah sempurna sehingga banyak khilaf dan harus terus diingatkan agar puasa lebih bermakna dan nilainya selalu sempurna. Karena pada dasarnya puasa akan membentuk jiwa yang tenang dan selalu beriman bertaqwa kepada Allah SWT.
Berikut beberapa cara mempersiapkan diri agar puasa lebih sempurna. Pertama, menyiapkan ilmu pengetahuan agama yang cukup. Ini bertujuannya agar manusia bisa mengetahui nilai puasa. Apakah puasanya sesuai aturan agama ataukah belum. Dengan dilandasi dengan pemahaman nilai-nilai puasa, manusia bisa membedakan hal baik-buruk dan menentukan pilihan mana yang akan dipilihnya. Hal ini sangat penting, mengingat manusia adalah makhluk yang dibekali akal pikiran. Ilmu pengetahuan agama menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang. Rasulullah bersabda bahwa kunci kesuksesan hidup seseorang adalah ilmu. Jika ingin sukses dunia maka harus dengan ilmu, demikian pula sukses akhirat juga dengan ilmu.
Kedua, mempersiapkan rohani atau mental. Mental atau rohani yang kuat akan membentuk kualitas diri yang baik. Ibadah selama bulan Ramadan pun akan lebih berkualitas. Kualitas ibadah yang baik akan membuat tenang menjalani ibadah selama bulan Ramadan. Ibadah ini meliputi ibadah sebagai makhluk ciptaan Allah maupun ibadah ke sesama manusia.
Ketiga, menyiapkan jasmani. Selain menyiapkan ilmu, mental atau rohani, yang tak kalah penting adalah menyiapkan jasmani karena hal pokok dalam ibadah puasa adalah ketahanan fisik seseorang. Oleh karenanya kita harus siap dalam menyambut tamu suci, bulan Ramadan.
Keempat, menyiapkan batin. Batiniah adalah sebuah kebutuhan yang hanya diri sendiri yang bisa merasakan. Namun manusia bisa menguatkan kebatinannya dengan melakukan banyak sedekah dan amalan sosial lainnya. Dengan langkah tersebut batin terjaga, apalagi diri merasa berguna bagi orang lain.
Dengan melakukan persiapan tersebut maka akan berdampak hal baik bagi kita. Kita mampu meraih empat hal dalam berpuasa yaitu, pertama, kekuatan iman. Kekuatan iman dipupuk dengan aktivitas Amaliah seperti shalat, puasa, tadarus, shalat tarawih, sedekah, zakat dan sebagainya.
Manfaat kedua, kita akan selalu beramal sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Beribadah bukan sembarang ibadah. Ada banyak hal yang harus diperbaiki dari waktu ke waktu. Misal memahami doa shalat serta maknanya. Dengan memahami makna maka akan terpatri dalam hati segala hal yang berkaitan dengan doa shalat. Begitu juga saat membaca Alquran, tak hanya membaca aksaranya, maknanya harus dipahami dan dilaksanakan.
Ketiga, orang yang berpuasa maka dia akan berada di alam pikiran yang memiliki visi jauh ke depan (mencakup lintas alam yaitu kehidupan di dunia-akhirat). Dia tidak hanya mengejar dunia. Hal yang utama adalah ibadah untuk akhirat karena jika ibadah untuk akhirat maka kebahagiaan dunia akan mengikutinya.
Terakhir, orang yang berpuasa akan memiliki jiwa yang tenang. Ada Allah yang. Selalu menjaga hati. Hati pun selalu tertaut kepada Allah. Kita ingat bahwa dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang.
Pada akhirnya kita berharap, bulan Ramadan ini kita bisa maksimal beribadah, diberikan kesehatan lahir batin, kekuatan dan kelancaran. Aamiin.

___Branjang, 2 Ramadan 1445 H/ 12 Maret 2024

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image