Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi Melalui Program Ekstrakulikuler

Lainnnya | Monday, 04 Mar 2024, 19:27 WIB

Berdasarkan UU No 20 tahun 2001 pengertian korupsi adalah perbuatan secara melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain (perseorangan atau korporasi) yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara. 30 jenis tipikor dikelompokkan menjadi 7 yaitu kerugian keuangan negara, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, gratifikasi, suap dan benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa (PBJ).

Contoh tindak pidana lain yang berhubungan langsung dengan korupsi yaitu keterangan palsu, membuka identitas pelapor, merintangi pemeriksaan, tersangka tidak memberikan keterangan kekayaan dan bank tidak membuka keterangan rekening.

Kemudian, beberapa dampak yang ditimbulkan akibat tindakan korupsi yaitu harga dan persaingan usaha yang tidak sehat, merusak proses demokrasi, pelanggaran hak asasi manusia, meruntuhkan hukum dan menurunkan kualitas hidup atau Pembangunan berkelanjutan. Selain itu, beberapa dampak korupsi yang sangat dirasakan langsung oleh masyarakat yaitu rusaknya infrastruktur Pendidikan dan Pembangunan jalan, banyaknya pengangguran, terjadinya kerusakan alam, hutang luar negeri yang semakin meningkat dan kemiskinan dimana-mana.

Oleh karena itu, usaha untuk mengatasi korupsi dengan memiliki kesadaran untuk mengetahui itu adalah korupsi. Berdasarkan fenomena tersebut, untuk membangun pendidikan karakter yaitu melalui pendidikan anti korupsi di Sekolah Dasar (SD), sebagai bentuk menciptakan generasi yang memiliki karakter dan moral yang baik sejak dini sesuai norma yang berlaku. Untuk itu, peran Pendidikan sangat penting dalam proses pembelajaran yang didapatkan peserta didik.

Terdapat Sembilan nilai anti korupsi yang telah dirumuskan oleh KPK yang bisa ditanamkan pada diri setiap individu. Nilai tersebut adalah kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, keadilan, keberanian, kepedulian, kerja keras, kesederhanaan, dan kemandirian. Untuk itu, penanaman nilai anti korupsi harus ditanamkan sejak dini yaitu pada tingkat SD. Peserta didik diharapkan mempunyai nilai-nilai anti korupsi sesuai dengan indikator yang harus ditanamkan pada diri peserta didik SD agar menjadi sebuah karakter yang melekat dan menjadi identitas dirinya.

Salah satu indikator dari nilai tanggung jawab adalah perilaku yang senantiasa melaksanakan amanah yang diemban serta menuntaskan pekerjaan atau tugas-tugas dengan hasil terbaik. Indikator kedisiplinan yaitu selalu patuh dan tertib serta berpegang teguh pada aturan yang ada. Indikator keberanian yaitu tingkah laku yang senantiasa berani menegakkan kebenaran walaupun seorang diri. Indikator kepedulian yaitu senantiasa memperhatikan diri dan orang lain, adanya perasaan iba atau simpati serta menjaga lingkungannya agar tetap pada kondisi yang seharusnya.

Kegiatan Ekskul Pramuka di SDN Adtim II (Sumber : dokumen pribadi)

SDN Adiarsa Timur II (Adtim II) sudah menerapkan kegiatan ekstrakurikuler beberapa bulan belakangan ini dan kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat ditanamkan nilai anti korupsi dan sekaligus pembinaan karakter peserta didik. Beberapa jenis ekstrakurikuler yang sudah ada di SDN Adtim II yaitu ekstrakurikuler Pramuka, ekstrakurikuler Pencak Silat, ekstrakurikuler PAI, ekstrakurikuler Calistung, ekstrakurikuler Komputer, ekstrakurikuler Sepak Bola, ekstrakurikuler Volley, ekstrakurikuler Atletik dan ekstrakurikuler Badminton.

Nilai-nilai antikorupsi yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yaitu nilai tanggung jawab dan kedisiplinan. Kegiatan yang tergambar jelas dalam ekstrakurikuler Pramuka meliputi: kedisiplinan dalam mengikuti latihan di lapangan maupun di lingkungan sekitar dan selalu menjaga kekompakan dalam melakukan PBB dengan benar dalam tim.

Nilai kejujuran, misalnya dalam kegiatan Pramuka bazar sekolah yaitu peserta didik dapat mengelola keuangan hasil berjualan pada bazar makanan dengan jujur dan transparan dengan cara mencatat pengeluaran dan pemasukan yang ada. Nilai tanggung jawab juga menjadi indikator yang penting dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yaitu ketika latihan pembina memberikan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan kesepakatan bersama dengan anggota Pramuka lainnya.

Kemudian, kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) juga dapat menjadi tempat untuk menanamkan nilai kemandirian. Kegiatan ini berlangsung selama satu malam dan mengharuskan peserta didik jauh dari orang tua. Peserta didik juga diminta untuk menyiapkan segala perlengkapan mulai dari atribut, perlengkapan kemah serta pakaian untuk ganti. Dalam kegiatan persami juga menjadi tolak ukur sejauh mana peserta didik dapat mandiri dalam kesehariannya.

Kegiatan Eskul Pencak Silat di SDN Adiarsa Timur II (Sumber : Dokumen Pribadi)

Kemudian, kegiatan ekstrakurikuler Pencak Silat juga dapat menerapkan nilai-nilai anti korupsi. Contohnya dalam kegiatan kenaikan Tingkat, dapat melatih peserta didik untuk bekerja keras dan selalu tekun mempelajari Gerakan sesi latihan.

Dengan karakter pekerja keras peserta didik dapat lolos dalam ujian kenaikan Tingkat, karena mereka selalu fokus dalam berlatih. Dalam kegiatan Pencak Silat juga melatih peserta didik untuk disiplin dalam mengelola waktu. Contohnya ketika peserta didik diwajibkan mengikuti latihan Pencak Silat sesuai jadwal yang sudah dibuat, sehingga peserta didik harus disiplin dan konsisten mengikuti latihan Pencak Silat.

Selain kegiatan ekstrakurikuler yang menerapkan nilai anti korupsi, SDN Adtim II juga menerapkan pembiasaan Jumat Berkah (jumber) dan Jumat Bersih (jumsih). Pembiasaan ini bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik secara permanen karena dilakukan secara berulang-ulang. Kegiatan yang dilakukan yaitu membagikan makanan ringan kepada warga sekitar yang kurang mampu sehingga peserta didik menerapkan nilai kepedulian.

Dengan membagikan makanan ringan kepada warga sekitar, peserta didik menjadi peduli terhadap kondisi ekonomi warga sekitar, sehingga ini juga menimbulkan nilai kesederhanaan pada diri peserta didik.

Kemudian, penerapan nilai kepedulian melalui pembiasaan peduli lingkungan yaitu dengan melaksanakan kegiatan Jumsih seperti kegiatan bergotong royong untuk membersihkan toilet sekolah, mengambil sampah yang tercecer di area Sekolah, membuat rambu-rambu melalui media gambar yang berisi pemberitahuan untuk tidak membuang sampah sembarangan serta memilah sampah organik dan anorganik.

Implementasi pendidikan karakter berbasis nilai-nilai anti korupsi melalui ekstrakurikuler di Sekolah Dasar adalah dengan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan ekstrakurikuler Pencak Silat. Melalui ketiga ekstrakurikuler tersebut Guru dapat menginternalisasikan nilai-nilai anti korupsi pada diri peserta didik. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan terdapat ekstrakurikuler lain yang dapat membangun nilai-nilai antikorupsi.

Kegiatan ekstrakulikuler yang diselenggarakan SDN Adtim II merupakan salah satu media yang berpotensi untuk membina karakter peserta didik. Penanaman nilai-nilai anti korupsi dengan kegiatan ekstrakurikuler memberikan pengalaman yang lebih ditanamkan pada proses kegiatan yang dilakukan peserta didik. Peserta didik banyak berekspresi dan ingin mencari tahu, sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image