Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sri Pujiono

Deteksi Kultur Organisasi Anda

Eduaksi | Monday, 04 Mar 2024, 09:17 WIB
https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?numberofpeople=none&phrase=diagnose%20organization

Anda berada di sebuah institusi atau organisasi. Bagaimana kultur yang ada di dalamnya, apakah kultur mendukung untuk pencapaian target atau malah sebaliknya?

Tidak dipungkiri kehidupan manusia sebagai pengejawantahan makhluk sosial mereka akan berserikat, berkumpul dan berorganisasi. Idealnya perkumpulan itu dalam rangka memperoleh target bersama. Sesuatu yang sulit saat dilakukan sendirian akan menjadi mudah dan mengalami percepatan jika dilaksanakan dalam organisasi.

Organisasi ada dimana -mana dan banyak jumlahnya, baik yang skalanya kecil sampai pada organisasi yang kelasnya international. Tidak sedikit orang terlibat dalam banyak organisasi dan institusi. Ini hal yang wajar. Karena kemampuannya juga keaktifan dirinya dalam berinteraksi kedalam berbagai kalangan.

Dari banyak organisasi itu ada yang sangat maju dan memiliki pencapain-pencapaian tujuan yang sangat optimal. Namun tidak sedikit yang mengalami stagnasi bahkan mundur atau tinggal sebuah nama dan daftar anggotanya. Adapun kegiatannya, sudah lama hibernasi.

Menilik dari itu, ada satu sisi yang menjadi faktor berjalannya organisasi, giatnya anggota. Yaitu kultur. Apakah kultur mendukung dan menguatkan satu sama lainya atau malah meruntuhkan kesatuan organisasi.

Mari kita lihat sebuah kultur yang tidak sehat, sebagai diagnosis awal organisasi hingga nanti bisa dihindarinya. Ada tiga hal mengenai kultur yang tidak sehat -unhealthy culture sebagaimana dijelaskan oleh Indira Maharani dalam A Framework to Engage Highly Culture Culture Energy. Ketiganya itu adalah

Berkembanganya Budaya Arogansi Yang Kuat

Arogansi muncul karena beberapa sebab. Kultur yang tidak sehat menjadi salah satu pemicunya. Manajer atau leader bersifat superior terhadap hal yang ada, baik itu ide, gagasan, ataupun perbaikan. Mereka juga memperlihatkan perilaku sebagai seorang superior yang mengetahui segala hal tentang pekerjaanya.

Tidak memberikan nilai penting

Nilai sebuah janji tidak diberikan kepada tiga hal penting bagi organisasi atau perusahaan, yaitu customer, stakeholder dan karyawan.

Tidak adaptif terhadap perubahan

Tidak mampunya beradaptasi dan melakukan perubahan pada karyawan senior, terjadi penentangan, hingga perseteruan. Karyawan senior memiliki kekhawatiran akan kehilangan superioritasnya

Dalam penjabaran diatas secara spesifik pada organisasi perusahaan. Namun jika dilihat lebih luas esensinya melingkup semua institusi dan organisasi. Maka dari tiga poin di atas adakah di dalam organisasi atau institusi anda.

https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?numberofpeople=none&phrase=diagnose%20organization

Jika tidak ada, alhamdulillah, ada di kultur yang sehat. Organisasi berjalan dengan normal. Pencapaian tujuan dan target lebih riel tercapai.

Namun jika di organisasi anda ada tanda-tanda dari ketiganya, maka waspada. Karena usia organisasi akan terancam. Lanjut dengan kualitas yang cenderung menurun atau berhenti karena tidak adanya kesehatan budaya.

Mari amati dan rasakan, kemudian lakukan tindakan sesuai temuan. Berbenahlah untuk kelanggengan institusi atau organisasi anda berada. Karena disana banyak manfaat yang bisa di raihnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image