Memaksimalkan Pembangunan SDGS Untuk Indonesia Maju
Info Terkini | 2022-01-12 22:56:13Ditulis Oleh:
Andi Prasetyo
Andi Juliansyah
Wildan Mutaqin
Mahasiswa Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Abstrack
Pembangunan Berkelanjutan dilakukan untuk menjamin terpenuhinya SDGs yang merupakan rangkaian dari pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan. Munculnya SDGs sebagai paradigma baru pembangunan global merupakan salah satu upaya melanjutkan hal-hal yang belum tercapai saat implementasi MDGs. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya cakupan yang lebih luas, target yang lebih tegas, dengan memperkuat keterlibatan/ peran serta aktor diluar negara (non state actor). Upaya mencapai kesejahteraan dalam mengisi kemerdekaan ini tidak cukup dengan tenaga fisik, tetapi perlu dengan otak, penemuan-penemuan, semangat, pengorbanan dan kerja keras yang memberi nilai tambah dan manfaat bagi rakyat banyak.
Kata kunci: SDGs, Pembangunan, Pemulihan
A. Pendahuluan
Pembangunan Bertujuan untuk menaikkan tingkat hidup dan kesejahtraan masyarakat. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa pembangunan bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas hidup manusia. Karena mutu hidup dapat di artikan sebagai derajat dipenuhinya kebutuhan dasar, maka pembangunan dapat di artikan pula sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan lebih baik. melalui SDGs ini tentu kita berharap besar bahwa akan ada perubahan formulasi baru untuk tatanan pembangunan Indonesia menuju Indonesia maju dan lebih baik, tentunya kita harus melibatkan semua Stacholder di semua lapisan masyarakat untuk berperan penting dalam memaksimalkan pembangunan SDGs.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No 59 Tahun 2017 telah berkomitmen untuk turut serta bersama PBB menyukseskan komitmen global dalam rangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Saat pemerintah Indonesia fokus dalam implementasi SDGs, negeri ini juga mendapatkan bonus demografi dengan perkiraan angka produktif yang akan menyentuh 67% dan sangat potensial untuk memajukan bangsa sebagai implementasi dari kepentingan nasional. Disaat bersamaan. SDGs merupakan paradigma baru pembangunan globa khususnya di Indonesia sehingga ini merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan hal-hal yang belum tercapai dan menjadi Orientasi pembangunan yang dilaksanakan oleh negara dalam rangka memenuhi kesejahteraan dan keadilan dalam masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam pendekatan pembangunan, ada baiknya kita menelisik lebih jauh mengenai proses-proses keterlibatan subjek pembangunan dalam rangka partisipasi yang lebih luas sehingga pencapaian-pencapaian yang bisa kita lakukan mampu teralisasikan satu persatu dan indikator keberhasilan bisa dicapai melalui hasil kerja sama.
Muncul SDGs merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan pembangunan dengan cakupan yang lebih luas, target yang lebih tegas dengan memperkuat keterlibatan aktor di luar negara. Disampaikan oleh UK Departement Of Environtmnet, Transport and Regions (1999) dalam Mawhinney (2002:6) yang mendefinisikan pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut: “Proses sosial yang mengakui kebutuhan setiap orang, pelindungan lingkungan yang efektif, penggunan sumber daya alam secara bijaksana dan pemeliharan tingkat pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang tinggi dan stabil”.
Berdasarakan definisi di atas, bahwasanya jelas di sebutkan tiga unsur utama yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Artinya pembangunan SDGs ini sudah jelas bagaimana nanti kita bisa membangun tataran sosial, lingkungan dan ekonomi yang baik sehingga tiga poin di atas harus menjadi kekuatan besar untuk kita bisa memaksimalkan SDGs di tahum 2030 untuk Indonesia lebih baik.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan menggambarkan Memaksimalkan Pembangunan SDGS Untuk Indonesia Maju Sedangkan sumbernya diambil dari beberapa buku-buku ilmiah yang diterbitkan dengan maksud dijadikan sumber referensi Adapun Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah Studi Kepustakaan.
C. Hasil
Memaksimalkan Pembangunan SDGs adalah suatu keharusan bagi indonesia untuk membangun tatan negara yang lebih baik formulasi SDGs sudah semestinya menjadi program penting yang harus kita prioritaskan Dengan adanya SDGs 2030 dengan 17 tujuan utama dan 169 capaian yang terukur yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk keselamatan manusia dari 17 tujuan SDGs salah satunya adalah memberantas kemiskinan sehingga kita perlu mengupayakan dan membuat formulasi terobosan baru untuk bagaimana mengoptimalkan SDGs agar di tahun 2030 kita mampu memberantas kemiskinan di negeri sehingga 2045 yang sudah kita impikan Indonesia menjadi masa kemasan dan juga bisa menjadi negara maju bisa kita wujudkan mari kita maksimalkan dan saatnya kesadara kolektif kita bentuk untuk Indonesia maju.
Sudah seharusnya kita sadar akan pentingnya pembanguna sosial, ekonomi dan lingkungan maka dari itu kita dan juga para pemerintah harus menjadi garda terdepan untuk mesuksekan SDGs di tahun 2030 dengan 17 tujuan yang begitu menjanjikan dan sangat akan berpengaruh bagi tatanan negara Indonesia di antara 17 tujuan itu adalah :
1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan
2. Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia
4. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan
6. Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua
8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
9. Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan serat mendorong inovasi.
10. Mengurangi kesenjangan intra dan antar Negara
11. Menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan
13. Mengambil langkah & tindakan darurat yang diperlukan untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
14. Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan
15. Melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati
16. Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangung kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
17. Menguatkan saranan pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan
D. Pembahasan
1. Konsep SDGs
Pengertian kata sustainable pada dasarnya dapat diartikan juga dengan capable of being sustained atau kemampuan untuk tetap berkelanjutan, sedangkan kata development diartikan sebagai pembangunan. Jadi, secara bahasa pengertian sustainable development dapat diartikan sebagai pembangunan berkelanjutan.
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat me merupakan cita-cita pendiri bangsa yang ditegaskan dalam naskah pembukaan UUD 1945 dan kemudian dirinci dalam pasal-pasal beserta penjelasannya. Upaya mencapai kesejahteraan dalam mengisi kemerdekaan ini tidak cukup dengan tenaga fisik, tetapi perlu dengan otak, penemuan-penemuan, semangat, pengorbanan dan kerja keras yang memberi nilai tambah dan manfaat bagi rakyat banyak. Oleh karena itu diperlukan pemimpin dan penduduk yang berkualitas, mem punyai tingkat kesehatan yang prima, tingkat pendidikan yang tinggi, dan mampu bekerja keras sesuai dengan pilihannya dalam mengisi kemerdekaan, meningkatkan kesejahteraan keluarga, masyarakat, dan bangsanya.
Munculnya SDGs sebagai paradigma baru pembangunan global merupakan salah satu upaya melanjutkan hal-hal yang belum tercapai saat implementasi MDGs. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya cakupan yang lebih luas, target yang lebih tegas, dengan memperkuat keterlibatan/ peran serta aktor diluar negara (non state actor). Hal inilah yang membedakan dengan MDGs, dimana dalam SDGs upaya mencapai dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan merupakan tanggung jawab bersama.
2. Dari MDGs ke SDGs
Pembangunan yang terus berkelanjutan merupakan suatu hal yang tidak bisa kita hindari peradaban dan kemajuan terus terlihat di depan mata kita sehingga kita perlu untuk memberikan formulasi baru dalam pelaksanaan bernegara. Persatuan Bangsa-bangsa merasa memiliki tanggungjawab atas kegagalan model pembangunan selama ini. Millenium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Tujuan Pembangunan khususnya di negara berkembang.
Paradigma dasar dari pembangunan berkelanjutan adalah tidak hanya pembangunan yang berorientasikan kepada produksi semata, tetapi membangun sebuah kawasan secara keseluruhan yang meliputi juga aspek sosial dan lingkungan. Paradigma pembangunan berkelanjutan sesungguhnya merupakan perpaduan dari kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan, pencapaian tujuan-tujuan ekonomi harus selaras dengan tujuan sosial maupun kepentingan lingkungan. Selain itu, kepentingan antar kelompok masyarakat dan antar generasi mendapat perhatian besar (WCED, 1987).
Tahun 2015 yang lalu merupakan tahun terakhir dari implementasi MDGs. Hal ini membawa konsekuensi bagi perlunya langkah tindak lanjut dari agenda pembangunan milenium (sebagai salah satu parameter pembangunan berkelanjutan) atau tindaklanjut pasca MDGs (Post MDGs). Mengingat implementasi MDGs masih dirasakan belum menyentuh akar permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing negara yang melaksanakan amanat MDGs.
Bila merujuk pada pengalaman pelaksanaan MDGs yang telah berakhir pada 2015, proses pembangunan yang disusun dengan target dan tujuan yang jelas belumlah dapat memcerminkan terlaksananya pembangunan berkelanjutan dengan catatan partisipasi masyarakat terkait hal tersebut masih minim Hal inilah menjadi titik pijak perlunya keterlibatan lintas sektor.
Dalam pendekatan pembangunan, ada baiknya kita menelisik lebih jauh mengenai proses-proses keterlibatan subjek pembangunan dalam rangka partisipasi yang lebih luas. Indikator keberhasilan hanya mungkin dicapai melalui hasil kerjasama dari berbagai pihak yang secara terbuka aktif terlibat dalam proses pembangunan tersebut. Hal ini lah sebenarnya salah satu yang menjadi latar belakang Sustainable Development Goals (SDGs) sekaligus membedakannnya dengan Millenium Developmet Goals (MDGs).
3. Kesimpulan
Adapun guna mencapai tujuan yang di maksud, maka strategi pembangunan harus memenuhi persyaratan seperti: sistem politik yang menjamin secara efektif dan inovasi teknologi yang menghasilkan surplus secara berkesinambungan; sistem sosial yang menyediakan cara pemecahan secara efektif terhadap permasalahan karena ketidakharmonisa dalam pelaksanaan pembangunag merupakan suatu kesalahan sehingga di takutkan nanti menjadi hambatan hal itu diharapkan dapat dicapai dengan cara bertahap (reformasi) dari pemerintah yang kini ada menuju pemerintah baru yang lebih baiuk (Good Governance)
Merujuk pada pelaksanaan MDGs yang antara lain dimanifestasikan melalui penyusunan RAD MDGs, Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) sejatinya telah mendapatkan pengalaman berharga dalam perencanaan, penganggaran, dan koordinasi untuk MDGs yang dapat diterapkan dan dilanjutkan kembali melalui SDGs yang diintegrasikan dalam RPJMD, serta dokumen perencanaan tematik lainnya (termasuk Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah)
Akhirnya, sejalan dengan pendekatan yang sangat inklusif yang diadopsi untuk perumusan agenda pembangunan pasca 2015, langkah penting yang perlu diambil adalah merancang mekanisme partisipatif untuk masyarakat sipil maupun sektor swasta, untuk mendorong pencapaian dan pengintegrasian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam prioritas reformasi birokrasi sebagaimana tertuang dalam Road Map Reformasi Birokrasi, baik Tahap II (Tahun 2015-2019) yang saat ini sedang berjalan maupun persiapan penyusunan Road Map Reformasi Birokra Tahap III Tahun 2020-2025, yang sudah tentu harus seiring pula denga prioritas pembangunan nasional.
4. Daftar Pustaka
Hadiwijoyo, Suryo Sakti, dan Sari, Betty Wahyu Nilla (2019), Pembangunan Berkelanjutan dari MDGs ke SDGs, Yogyakarta: Sepektrum Nusantara.
Anwas, Dr. Oos M, (2014), Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Said, M. Mas’ud, (2012), Birokrasi Di Negara Birokratis, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Irhamsyah, Fahmi, (2019), Sustainable Development Goals (SDGs) dan Dampaknya Bagi Ketahanan Nasional, http://jurnal.lemhannas.go.id/index.php/jkl/article/view/71/19
Ngoyo, Muhammad Fardan, (2015), Mengawal sustainable development goals (SDGs); meluruskan orientasi pembangunan yang berkeadila, https://scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+sdgs&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart#d=gs_qabs&u=%23p%3D27vUOQadMmwJ
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.