Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sadrach Damanik

Reunifikasi Kembali Diperbincangkan, Lalu Apa Hambatan Reunifikasi Rumania dan Moldova?

Eduaksi | Monday, 22 Jan 2024, 02:56 WIB

Strategi dan upaya yang dilakukan kedua negara tidak berlandaskan keputusan reunifikasi secara lansung sehingga menciptakan skenario yang abu-abu dan bimbang, namun dapat terjadi di masa depan jika kedua negara memutuskan untuk mengambil langkah progresif. Namun dibalik setiap rintangan pasti terdapat hambatan, proses reunifikasi tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan atau membutuhkan waktu yang singkat. Deklarasi Pemerintah Rumania yang dibuat pada kesempatan kemerdekaan Moldova jelas-jelas mengakibatkan kemudnuran, menurut pendapat penguasa di Bukares, kemerdekaan Moldova dianggap sebagai bentuk emansipasi dari pengawasan Moskow dan langkah menuju reunifikasi dengan Rumania. Hambatan yang dihadapi oleh Rumani dan Moldova dalam proses reunifikasi ini berada dalam ruang lingkup domestik dan regional, mengetahui posisi Moldova yang sedang mengajukan keanggotaan dengan Uni Eropa. Berdasarkan keputusan domestik, hambatan yang dihadapi berada pada keputusan pemerintah dalam menjalankan proses reunifkasi dan respon terhadap kebijakan yang telah ditetapkan.

Strategi dan upaya yang dilakukan dalam proses reunifikasi cenderung berada ditangan Rumania. Kebijakan ini seakan-akan dilakukan secara sepihak, dibuktikan melalui keputusan Moldova dalam penetapan undang-undang pembatasan terhadap dual citizenship. Undang-undang Moldova yang membatasi hak politik pemegang kewarganegaraan ganda diajukan ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa dalam kasus Tanase v. Moldova. Pada tanggal 27 April 2010, Majelis Agung ECHR memutuskan larangan tersebut "tidak proporsional dengan tujuan pemerintah untuk memastikan loyalitas" pegawai negeri dan anggota parlemen. Sebagai tanggapan, parlemen Moldova yang dipimpin Partai Komunis mengesahkan undang-undang yang melarang siapa pun yang memiliki kewarganegaraan ganda atau tinggal di luar negeri untuk memegang jabatan publik. Para pejabat Moldova juga tidak jarang menunjukan sifat penolakan terhadap kebijakan reunifikasi. Sebagian besar elit politik Moldova (termasuk mereka yang pro-Rumania) tidak tertarik untuk melepaskan status kenegaraan Moldova. Hal ini akan dicegah oleh masalah Transnistria yang belum terselesaikan, posisi Rusia (yang secara radikal menentang penyerapan Moldova oleh Rumania) dan sikap yang sangat negatif dari kelompok nasional dan etnis minoritas berbahasa Rusia (yang mencakup 20% dari populasi). populasi) hingga reunifikasi. Masalah keuangan merupakan masalah tersendiri. Diperkirakan jika Moldova bergabung dengan UE, Rumania harus mengeluarkan sekitar €35 miliar selama lima tahun pertama saja untuk berbagai adaptasi (termasuk infrastruktur dan administrasi) di wilayah Moldova saat ini. Meskipun dukungan terhadap reunifikasi berkisar antara 70 dan 80% di Rumania, jajak pendapat juga menunjukkan keengganan untuk menanggung biaya finansial. Politisi Rumania cenderung mendukung gagasan tersebut secara retoris, namun tidak mengajukan rencana spesifik untuk implementasinya

Masyarakat tepatnya belum mengetahui reunifikasi seperti apa yang diinginkan warga negara dan masih belum jelas. Retorika politik biasanya menyiratkan salah satu dari tiga skenario (atau kombinasi keduanya). Menariknya, tidak ada satu pun dari usulan tersebut yang diungkapkan secara terbuka dan jelas, sehingga mengungkapkan tingkat kesiapan para pengambil keputusan di kedua negara dalam melaksanakan rencana tersebut. Serikat pekerja tanpa dukungan yang jelas dan memadai akan menjadi kerentanan bagi negara yang menginginkannya, yaitu Rumania. Yang terakhir, ada permasalahan yang dihadapi para elit dan pengambil keputusan Moldova: sejauh mana mereka bersedia terlibat dalam proses yang pada akhirnya akan menghilangkan fungsi sosial dan politik independen mereka. Sebagaimana telah disebutkan, menjaga stabilitas dasar adalah prioritas penting Moldova saat ini. Seberapa besar destabilisasi yang mungkin terjadi jika skenario reunifikasi terjadi.

Hambatan juga terjadi diwilayah regional Uni Eropa, mengetahui upaya Moldova bergabung menjadi anggota UE dapat meperbesar peluang reunifikasi Rumania dan Moldova. Salah satu tantangan muncul dari kerangka UE itu sendiri, dan hambatan dalam mengintegrasikan wilayah UE dan non-UE, terutama dalam masalah ekonomi. Namun tantangan yang lebih besar berada pada seberapa jauh elit Moldova bersedia mengikuti proses, bahkan secara bertahap, yang berencana mengakhiri fungsi sosial dan politik mereka. Diukur melalui tingkat Gross Domestic Product (GDP) Moldova dimana nilai neraca keuangan pada tahun 2021 hanya mencapai 14 juta dollar, berbeda dengan Rumania yang mencapai 284 juta dollar. Hal ini membuktikan bahwa sulit bagi Moldova untuk bergabung dengan Uni Eropa, serta UE yang menghidari terjadinya ketimpangan perekonomian di keanggotaan UE.

Mengakui masalah ini, satu proposal telah dibuat untuk pemahaman formal antara kelas politik Rumania dan Moldova mengenai reunifikasi. Terlepas dari konfigurasi politik, kesepakatan dasar akan dibuat mengenai cara dan tujuan unifikasi – meyakinkan para penandatangan bahwa tidak ada kejutan yang akan membahayakan posisi umum mereka, selama tujuan utama dapat dicapai. Mulai dari bergabungnya negara tersebut ke dalam UE: Deklarasi Snagov, sebuah perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1995 oleh semua kekuatan politik Rumania untuk mendukung konsensus nasional mengenai orientasi geopolitik Barat di negara tersebut.

Citizen Reporter – Sadrach Abel Damanik (Mahasiswa Ilmu Hungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image