Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ulil Absar

Teologi Wahabi yang Meresahkan Masyarakat Nusantara

Agama | Tuesday, 26 Dec 2023, 14:35 WIB
foto: Future Publishing via Getty Imag/Future Publishing

Teologi Wahabi, juga dikenal sebagai Salafisme, adalah gerakan reformasi dalam Islam yang berasal dari Arab Saudi pada abad ke-18. Gerakan ini didirikan oleh Muhammad ibn Abd al-Wahhab, yang menyerukan kembali ke ajaran Islam yang murni dan menolak segala bentuk inovasi dalam agama.. Aliran ini dikenal dengan kekakuan dan eksklusifitasnya dalam menginterpretasikan ajaran Islam. Meskipun aliran ini memiliki jumlah pengikut yang tidak begitu besar di Indonesia, tetapi pengaruhnya terhadap masyarakat Indonesia sangat meresahkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang teologi Wahabi yang menjadi sumber keprihatinan bagi masyarakat Indonesia.

Pertama-tama, salah satu alasan mengapa teologi Wahabi meresahkan masyarakat Indonesia adalah karena kecenderungannya untuk mengkafirkan kelompok-kelompok Muslim lain yang dianggap tidak sesuai dengan paham mereka. Mereka sering menuduh kelompok-kelompok Sunni atau Syiah sebagai sesat atau kafir, sehingga menyebabkan konflik antar kelompok dalam masyarakat Islam Indonesia.

Selain itu, teologi Wahabi juga cenderung menghasilkan pandangan yang sangat sempit dalam memahami agama Islam. Mereka menolak untuk mengikuti ajaran yang tidak terdokumentasikan secara langsung dalam Al-Quran dan Hadis, sehingga mempengaruhi pemahaman masyarakat mengenai Islam yang lebih inklusif dan toleran. Pandangan yang sempit ini menyebabkan kurangnya toleransi dan menguatkan sikap eksklusif yang bisa berdampak negatif pada kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Selain itu, teologi Wahabi juga mendukung penerapan hukum yang keras dan tidak manusiawi. Mereka sering menerapkan hukuman fisik yang berat pada pelanggaran kecil, seperti cambuk atau potong tangan. Pandangan ini bertentangan dengan prinsip dasar kemanusiaan dan hak asasi manusia. Pengaruh teologi Wahabi ini yang masuk ke Indonesia melalui berbagai kanal komunikasi dapat memicu terjadinya perpecahan dan konflik di masyarakat Indonesia.

Satu hal lagi yang membuat masyarakat Indonesia meresahkan dengan teologi Wahabi adalah dukungannya terhadap paham radikalisme dan terorisme. Dalam beberapa kasus, individu yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia memiliki ikatan dengan aliran Wahabi. Kehadiran aliran ini telah menginspirasi sekelompok kecil orang untuk berbuat kekerasan dan menciptakan ketakutan di masyarakat.

Masyarakat Indonesia, yang cenderung menghormati kebebasan beragama dan menganut ajaran keagamaan yang moderat, merasa terancam dan meresahkan dengan adanya aliran teologi Wahabi yang memberikan pandangan ekstrim dalam Islam. Hal ini menyebabkan peradaban yang telah tumbuh sejak lama terancam oleh ekstremisme dan intoleransi.

Untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat terhadap teologi Wahabi, perlu dilakukan pendekatan yang bijak. Pemerintah Indonesia harus meningkatkan pengawasan terhadap organisasi dan individu yang menyebarluaskan paham ini. Selain itu, perlunya pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Islam yang moderat dan inklusif perlu ditingkatkan melalui pendidikan dan penyebaran informasi yang akurat.

Masyarakat Indonesia sebagai mayoritas yang toleran perlu bersatu dan mengedukasi diri serta masyarakat dalam menghadapi pandangan agama yang ekstrim. Dengan sikap inklusif dan dialog yang tertib, semua pihak dapat menciptakan pemahaman yang lebih luas, toleransi, serta menjaga keutuhan dan kerukunan masyarakat Indonesia.

Dalam kesimpulan, teologi Wahabi yang meresahkan masyarakat Indonesia disebabkan oleh sikap eksklusif, pandangan sempit, kecenderungan radikalisme, dan dukungan terhadap terorisme. Menghadapi tantangan ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan pengawasan, meningkatkan pemahaman agama yang moderat, serta mempromosikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Dengan demikian, kita dapat menjaga keutuhan bangsa, menghormati kebebasan beragama, dan melindungi kedamaian di Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image