Mengenal Cellebrite, Pembobol Data Andalan Polri
Teknologi | 2023-12-26 13:18:31Teknologi Cellebrite yang kini ramai menjadi perbincangan publik, saat ini Polri memiliki Cellebrite UFED Touch, yaitu alat pembobol data canggih yang dapat meretas data dari ponsel, meski data itu sudah terhapus sebelumnya.
Cellebrite UFED Touch dikembangkan oleh perusahaan asal Israel yang bernama Cellebrite. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1999 oleh tiga ilmuan asal Israel bernama Avi Yablonka, Yaron Baratz dan Yuval Aflalo.
Alat canggih yang dilengkapi layar sentuh ini merupakan hasil karya dari perusahaan Cellebrite. UFED adalah singkatan dari Universal Forensic Extraction Device atau Alat Ekstraksi Forensik Universal. Cellebrite UFED Touch sudah diperkenalkan kapada publik sejak 2012.
Alat yang memiliki kemampuan canggih ini dapat dikatakan sebagai alat bantu investigasi aparat penegak hukum guna mempermudah pembacaan sandi. Target market alat ini tentu saja merupakan kalangan militer, intelijen, perusahaan pengedia jasa keamanan, dan para penehak hukum.
Desain yang ringkas menjadikan alat ini dapat digunakan dimana saja karna fleksibel serta mudah dibawa kemanapun. Tak hanya ponsel yang dapat diretas oleh Cellebrite UFED Touch, tapi juga berbagai macam perangkat seperti GPS dan gawai tablet.
Banyak sekali data penting yang dapat diretas antara lain data panggilan telepon, daftar nomor telepon, pesan teks (SMS), gambar, video, data audio, bahkan data yang sudah dihapus.
Setidaknya alat ini mampu meretas lebih 7.900 jenis perangkat, asal perangkat tersebut terhubung pada Cellebrite UFED Touch, alat ini mampu terhubung pada berbagai macam sistem operasi seperti BlackBerry, iOS, dan Android. Merek ponsel yang mampu dibobol alat ini antara lain Samsung, Motorola, Microsoft, Nokia, Garmin, Apple, dan masih banyak lagi. Walaupun alat ini ditujukan untuk aktivitas investigasi resmi atau militer, orang-orang dari kalangan sipil juga dapat dengan mudah mendapat data dari perangkat-perangkat yang sedang diselidiki.
Pengunaan Cellbrite di Indonesia muncul pada pengungkapan kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Jumhur Hidayat pada tahun 2021 silam.
Saksi ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada persidangan tersebut merupakan ahli digital forensik dan perwakilan Mabes Polri Muhammad Asep Saputra. Di hadapan hakim Asep menyatakan bahwa Mabes Polri menggunakan Cellebrite untuk menyedot data di ponsel Jumhur Hidayat.
Penggunaaan alat Cellebrite UFED Touch oleh Polri dianggap dapat membantu proses penyelidikan kasus tersebut dengan menyedot data penting sehingga dapat mendukung porses analisa data tersebut. Data yang dianalisis polisi akhirnya menjadi data pendukung dalam penyelidikan kasus ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.