Arsip Digital: Pilar Pertahanan Data di Tengah Ancaman Kerusakan Fisik
Teknologi | 2025-12-02 10:44:38
Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan peristiwa pembakaran gedung DPRD Makassar saat demonstrasi. Peristiwa serupa juga terjadi di sejumlah daerah lain, menimbulkan kerugian besar bagi aset publik maupun masyarakat. Tidak hanya bangunan yang rusak, tetapi juga dokumen-dokumen penting yang tersimpan di dalamnya ikut terancam musnah. Kejadian ini mengingatkan kita pada satu hal mendasar : betapa rentannya arsip fisik jika tidak memiliki cadangan dalam bentuk digital.
Kerusakan arsip bukan sekadar soal kehilangan kertas atau map, melainkan hilangnya jejak administratif, bukti hukum, dan rekam jejak institusi. Arsip adalah memori kolektif, baik bagi negara maupun warga. Jika memori ini lenyap, proses pelayanan publik, penegakan hukum, hingga perencanaan pembangunan dapat terganggu. Dalam konteks inilah, urgensi digitalisasi arsip tidak lagi bisa ditunda.
Mengapa Arsip Digital Penting?
Pertama, arsip digital menyediakan cadangan (backup) ketika dokumen fisik musnah akibat kebakaran, banjir, atau kerusuhan. Bayangkan sertifikat tanah, dokumen anggaran, atau keputusan hukum yang hilang dalam semalam tanpa salinan digital, kerugian itu hampir mustahil dipulihkan.
Kedua, arsip digital lebih tahan terhadap bencana fisik. Data yang disimpan di server aman atau layanan cloud dapat tetap diakses meski gedung penyimpanan hancur. Bahkan, akses jarak jauh memungkinkan layanan publik tetap berjalan di tengah keadaan darurat.
Ketiga, arsip digital menjamin efisiensi dan akuntabilitas. Pencarian dokumen dapat dilakukan dalam hitungan detik, bukan berjam-jam membuka tumpukan map. Jika proses digitalisasi mengikuti standar autentikasi yang jelas, arsip digital juga sah secara hukum untuk menjadi bukti administrasi.
Tantangan yang Harus Diantisipasi :
Tentu, digitalisasi bukan tanpa hambatan. Keamanan siber menjadi tantangan utama. Arsip digital bisa menjadi sasaran peretasan atau pemerasan data (ransomware). Karena itu, sistem keamanan harus diperkuat dengan enkripsi, backup berlapis, dan audit rutin.
Selain itu, dibutuhkan standarisasi format dan organisasi data. Dokumen digital yang tidak terstruktur hanya akan menciptakan kekacauan baru. Metadata, format tahan lama (misalnya PDF/A), dan sistem klasifikasi yang jelas perlu diterapkan agar arsip bisa digunakan dalam jangka panjang.
Belajar dari peristiwa pembakaran gedung pemerintahan, kita harus mengubah cara pandang terhadap arsip. Ia bukan sekadar tumpukan dokumen, melainkan infrastruktur vital yang menjamin kesinambungan negara dan masyarakat.
Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang mendesak :
- Pemerintah pusat dan daerah wajib mendukung program digitalisasi arsip dengan standar keamanan tinggi.
- Masyarakat juga perlu menaruh kesadaran untuk menyimpan salinan digital dokumen pribadi seperti ijazah, sertifikat tanah, dan dokumen usaha.
- Regulasi dan pengawasan harus diperkuat agar setiap instansi memiliki prosedur baku dalam membuat, menyimpan, dan melindungi arsip digital.
Peristiwa pembakaran gedung DPRD Makassar hanyalah satu dari sekian banyak alarm bahaya tentang rapuhnya arsip fisik kita. Di era digital, kehilangan dokumen seharusnya tidak lagi menjadi tragedi yang merugikan. Dengan strategi yang tepat, arsip digital bisa menjadi pilar pertahanan data, menjaga memori bangsa tetap utuh meski bangunan fisik hancur.
Membangun kesadaran ini adalah wujud berpikir logis dan kritis: lebih baik mencegah kehilangan dengan cadangan digital, daripada menyesal ketika data tak lagi bisa kembali.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
