Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Melati Septiani

Sekularisme Bertentangan dengan Islam?

Agama | 2023-12-22 11:16:31

Sekularisme tidak pernah lepas dari Turki. Turki merupakan negara Islam pertama yang menganut paham sekularisme, dipopulerkan oleh Mustafa Kemal Ataturk, presiden pertama Turki. Pengertian Sekularisme merupakan suatu paham yang memisahkan urusan agama dari urusan negara.

Sekuler berasal dari Bahasa latin yaitu saeculum yang memiliki arti ruang dan waktu. Sekuler berkembang menjadi suatu istilah yang diartikan sebagai bersifat duniawi, bahwa antara agama dan negara merupakan dua hal yang berbeda. Dengan kata lain, sekularisme diartikan sebagai paham yang ingin memisahkan kehidupan politik dan kenegaraan dari pengaruh Agama.

Latar Belakang Dikutip dari beberapa sumber, akar histrory sekularisme berasal dari benua Eropa, yang disebabkan oleh arogansi dan dominasi Gereja terhadap kehidupan Masyarakat pada abad pertengahan. Masyarakat dipaksa untuk patuh pada peraturan Gereja, dan dilarang menentang kekuasaan Gereja. Kondisi inilah yang melahirkan sekularisme, pemisahan agama dengan negara.

Di dunia Islam, istilah sekuler pertama kali dipopulerkan oleh Zia Gokalp, seorang sosiolog terkemuka dan politikus nasional Turki pada masa Turki Usmani. Lalu, apakah sekularisme bertentangan dengan Islam? Menurut pandangan beberapa ulama, Islam menetang sekularisme karena Islam tidak mengalami proses sekularisasi. Dan apabila sekularisme diterapkan dalam Islam, maka akan ada konsekuensi terhadap kepercayaan kepada Tuhan, dengan lebih condong kepada keduniawian.

Dr. Ghalib Ibn ‘awajiy mengatakan bahwa sekularisme muncul di dunia Islam karena dangkalnya pengetahuan umat Islam terhadap agamanya. Hanya sedikit saja umat Islam yang memahami dan mendalami ilmu agamanya, sehingga munculah kelompok-kelompok pemikiran yang hanya mengandalkan akalnya saja. Syed Muhammad Naquib Al-attas, seorang filsuf muslim asal Malaysia berpendapat bahwa Islam menolak segala bentuk sekularisme. Islam merupakan agama yang sempurna dan sudah disesuaikan sejak awal. Sekularisasi maupun sekularisme bukanlah milik Islam dan berlawanan dalam segala hal.

Prof. Dr. H. Mohammad Rasjidi, mantan menteri Agama Republik Indonesia juga beranggapan bahwa sekularisme membawa pengaruh buruk bagi Islam dan umatnya. Hal tersebut harus dihilangkan, karena istilah ini hanya berlaku di Barat dan tidak mempunyai akar mendalam di Islam. Fazrul Rahman berpendapat bahwa sekularisme tercatat dalam Islam ketika pemikiran Islam sudah mandek dan tertutupnya pintu ijtihad yang ditandai gagalnya hukum-hukum Islam. Hal inilah yang membuat suatu hal pemisah antara agama dengan urusan keduniawian. “Sekularisme menghancurkan kesucian dan universalitas nilai-nilai moral”, ujar Fazrul Rahman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image