Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tsaniyah Rasikah Athaya

Eksistensi Globalisasi di Era Modern

Teknologi | 2023-12-21 15:09:00
(Ilustrasi Globalisasi. Sumber: Tribun Pontianak)

Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dengan adanya globalisasi, salah satu contohnya yaitu perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak ada batasnya. Para siswa mendapatkan ilmu dari berbagai macam cara dan media, mulai dari jurnal, artikel, hingga program pertukaran pelajar yang tersedia diberbagai sekolah maupun universitas. Hal tersebut tentunya membuat siswa memiliki pengalaman dalam beradaptasi di negara asing, serta mendapatkan pengetahuan terkait kebudayaan yang ada di negara tersebut. Indeks literasi digital juga mengalami kenaikan akibat luasnya akses ilmu pengetahuan yang terjadi saat ini.

(Indeks Literasi Digital. Sumber: Aptika Kominfo)

Kemajuan yang terjadi di era modern tentunya memiliki keterkaitan yang erat dengan kehadiran globalisasi, pengaruh yang diberikan juga berdampak sangat baik bagi negara untuk mencapai tujuannya masing-masing, lantas apa itu globalisasi? Globalisasi diambil dari kata “globe” yang artinya dunia. Secara umum, globalisasi memiliki definisi sebagai proses yang mendunia, maka dapat kita simpulkan bahwa globalisasi merupakan proses perkembangan yang terjadi secara mendunia tanpa adanya batasan, mulai dari segi teknologi, ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan, hingga transportasi. Terjadinya globalisasi dalam suatu negara tentunya memberikan perubahan yang signifikan terhadap kehidupan sosial negara tersebut. Kemajuan yang terdapat pada bidang IPTEK juga memberikan dampak yang menguntungkan bagi masyarakat dalam beraktivitas, sehingga waktu yang digunakan menjadi lebih efisien, informasi juga dapat berkembang dengan sangat cepat tanpa adanya seleksi. Tidak hanya itu, kemajuan di bidang ekonomi negara juga disebabkan oleh faktor globalisasi, adanya hubungan bilateral memberikan pengaruh terhadap perekonomian serta komunikasi suatu negara.

Kita sebagai masyarakat tentunya dapat merasakan banyak sekali keuntungan yang diperoleh dengan adanya globalisasi, namun situasi yang terjadi akibat arus globalisasi juga berdampak pada perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma di negara, sehingga kita perlu khawatir dengan eksistensi globalisasi di era modern. Lahirnya sikap konsumtif dan hedonisme memberikan dampak yang merugikan dalam kehidupan sosial, masyarakat cenderung melakukan gaya hidup kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan perekonomian mereka, sehingga rentan terjerat hutang. Timbulnya sikap individualisme mengakibatkan hilangnya tradisi seperti gotong-royong yang berdampak pada renggangnya hubungan sosial antar masyarakat. Arus globalisasi juga menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial apabila tidak diimbangi dengan kepedulian sosial, masuknya tenaga kerja asing membuat warga negara asli tidak memiliki lahan untuk bekerja, sehingga masyarakat menengah kebawah semakin sulit untuk memperbaiki perekonomian mereka. Sebaliknya, masyarakat dengan perekonomian menengah ke atas akan semakin stabil yang menyebabkan timbulnya stratifikasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya itu, kebudayaan yang menjadi jati diri suatu negara juga dapat luntur akibat arus globalisasi, pengaruh budaya asing membuat pola pikir masyarakat berkembang, sehingga mereka cenderung menyesuaikan diri dengan kebudayaan modern yang tercipta karena faktor globalisasi agar diterima dan disukai secara konstan dalam lingkungan sosial. Perlunya kesadaran masyarakat dalam memilih informasi agar tidak terjadi ketimpangan serta penyimpangan akibat arus globalisasi, melestarikan kebudayaan negara juga dibutuhkan untuk mencegah terjadinya asimilasi, dan memberikan support terhadap produk lokal yang dapat melahirkan perekonomian dalam negeri yang stabil.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image