Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lintang Anindya

Cara Menyelamatkan Diri dari Love Bombing

Curhat | Wednesday, 20 Dec 2023, 13:07 WIB

Apa itu Love Bombing?

Love bombing adalah taktik atau perilaku yang dilakukan seseorang untuk memikat atau menarik perhatian orang lain dengan memberikan perhatian yang intens, penuh pernyataan kasih sayang, perhatian berlebihan, hadiah, atau pujian secara berlebihan. Tujuannya adalah untuk membuat orang lain merasa sangat diinginkan, dihargai, atau dicintai. Meskipun pada awalnya terasa menyenangkan, taktik ini bisa memiliki efek yang merugikan karena bisa membuat seseorang merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau manipulatif.

Belakangan ini, banyak perempuan-perempuan mengeluh bahwa mereka terkena Love Bombing oleh pasangannya. Dimulai dari perubahan sikap pasangan yang tak sama lagi seperti awal pacaran. Mereka bertanya tanya, “Apa salahku? Kenapa dia berubah?”. Padahal, sebelumnya hubungan mereka baik-baik saja dan hal tersebut terjadi bukan karna salah mereka. Pasangan mereka menujukkan sikap tersebut karna itulah sikap asli mereka, sikap manis mereka hanya mereka tunjukkan di awal hubungan saja, setelah itu mereka menunjukkan sifat asli mereka.

Lalu, apa si pemicu Love Bombing?

Tau ga si girls, Pemicu dari Love Bombing bisa bermacam-macam. Seseorang mungkin melakukan love bombing karena mereka memiliki keinginan kuat untuk mendapat perhatian, pengakuan, atau bahkan untuk mengendalikan orang lain. Ada juga yang melakukannya karena takut kehilangan seseorang atau hanya karena mereka ingin menjaga hubungan tetap erat.

Beberapa orang juga mungkin melakukan love bombing karena kurangnya kontrol diri atau kebutuhan yang besar akan perasaan diakui secara emosional. Mereka memberikan pujian dan perhatian berlebihan sebagai cara untuk mendapatkan kekuasaan atau pengaruh dalam hubungan.

Jadi, intinya, love bombing bisa dipicu oleh kebutuhan seseorang akan perhatian, kekuasaan, atau pengaruh atas orang lain. Ini adalah cara yang sering digunakan untuk mengendalikan atau memanipulasi hubungan.

Apa sih bahanyanya perilaku Love Bombing

Love bombing itu kayak 'bom' emosional dalam hubungan. Bahayanya nggak main-main, nih. Hal yang pasti terjadi kamu pasti bakal ketergantungan banget sama perhatian yang di berikan pasangan kamu, kamu jadi ga bisa lepas sama pasangan kamu. Hubungan kamu juga pasti akan menjadi Toxic Relationship jika terus-terusan berada dalam situasi Love Bombing.

Gimana si cara keluar dari perilaku Love Bombing?

Kalau kamu sudah merasa di serang dengan 'love bombing' di hubunganmu, ini beberapa langkah yang bisa dicoba agar keluar dari situasi Love Bombing

1. Pahami Taktiknya: Jangan bingung saat kamu merasa banjir pujian atau perhatian berlebihan. Ini bisa jadi trik manipulatif, bukan cinta sejati.

2. Tetapkan Batas: Waktunya jadi tegas. Sampaikan apa yang kamu inginkan dalam hubunganmu dan butuhkan ruang pribadi yang dihormati.

3. Bicarakan Perasaanmu: Jangan takut untuk ngobrol tentang bagaimana kamu merasa. Kalau kamu merasa terlalu 'dikejar', ungkapkan kebutuhanmu akan waktu sendiri.

4. Cari Dukungan: Jangan ragu minta bantuan. Teman dekat atau terapis bisa membantumu keluar dari tekanan emosional.

5. Evaluasi Hubungan: Pikirkan apakah hubungan ini benar-benar baik buatmu. Kadang, memutuskan hubungan yang tidak sehat adalah langkah terbaik.

6. Fokus pada Diri Sendiri: Prioritaskan dirimu sendiri. Perbaiki kepercayaan diri yang mungkin terganggu oleh 'love bombing'.

7. Jangan Salahkan Diri Sendiri: Ini bukan kesalahanmu. Jagalah kesehatan mental dan emosionalmu, itu yang paling penting.

Nah Girls, itu bisa jadi proses yang memakan waktu dan nggak gampang, apalagi kalau kamu terikat emosional. Tapi, mengenali trik ini dan berani prioritasin kesehatanmu bisa menjadi langkah yang bagus menuju keluar dari 'love bombing'.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image