Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image rafika yasmine

Timbulnya Serangan Panik

Eduaksi | Wednesday, 20 Dec 2023, 09:50 WIB
https://pixabay.com/photos/portrait-gloomy-young-woman-blue-1634421

Mental health is something that we all need to talk about, and we need to take the stigma away from it. So let’s raise the awareness. Let’s let everybody know it’s OK to have a mental illness and addiction problem.” — Demi Lovato

Ketika kamu mengalami gangguan mental, apakah kamu pernah merasa takut untuk menceritakan kepada orang disekitarmu? Pernahkah kamu menutupi hal tersebut karena takut dianggap bahwa kamu orang yang aneh? Sebagai orang yang memiliki gangguan mental, kita tidak pelu merasa takut, gangguan mental bukanlah suatu hal yang dapat membahayakan orang lain. Namun, lebih baik jika kamu dapat membicarakannya dengan orang terdekat karena dapat membantu kamu dalam mengatasi masalah yang sedang kamu hadapi.

Sebagai seseorang yang mempunyai panic attack, saya pernah mengalami rasa takut akan dikucilkan oleh orang sekitar dan saya merasa bahwa saya orang yang aneh karena memiliki gangguan mental. Tetapi, ternyata tidak semuanya akan berfikir demikian. Orang terdekat saya sangat memberikan saya semangat dan merasa khawatir dengan apa yang telah saya alami, mereka bahkan tidak malu mempunyai teman yang memiliki gangguan mental. Dengan adanya dukungan dari orang terdekat, saya merasa mendapatkan perhatian yang selama ini saya mengira tidak akan pernah mendapatkannya. Akhirnya, saya dapat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik walaupun terkadang panic attack yang saya alami akan muncul seketika. Tetapi adanya bantuan dari orang terdekat membuat saya dapat mengatasinya dengan baik dan tidak perlu mengatasinya dengan tindakan yang salah.

Memangnya panic attack itu apa? Menurut dr. Pittara dalam artikelnya yang berjudul “Serangan Panik”, Serangan panik (panic attack) adalah kemunculan rasa takut atau gelisah yang berlebihan secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga setengah jam. Serangan panik dapat diakibatkan oleh stress, rasa kecemasan yang berlebih, trauma dan juga perubahan suasana ssecara mendadak. Dilansir dari Mayo Clinic, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa serangan panik atau panic attack biasanya terjadi ketikat kita mengalami rasa takut dan waspada. Namun, peneliti belum dapat memastikan akibat dari serangan panik yang muncul tanpa adanya rasa takut. Menurut peneliti kemungkinan yang terjadi diakibatkan oleh stres yang berlebih, sehingga beberapa orang mengalami serangan panik ketika sedang menghadapi masalah, berbicara dengan orang lain, dan berada dikerumunan.

Terjadinya panic attack dapat terjadi kapanpun tanpa bisa diprediksi, bahkan saat seseorang sedang melakukan kegiatannya dapat mengalami panic attack. Menurut ahli dari Outpatient Behavioral Health Services di Henry Ford Hospital, Amerika Serikat, panic attack bisa terjadi secara spontan, dan bukan sebagai reaksi dari sebuah situasi yang penuh tekanan. Ini bisa terjadi saat kamu sedang menyetir, makan, atau bahkan sedang tertidur lelap. Namun, panic attack lebih sering terjadi diakibatkan oleh stres akibat masalah disekitarnya yang membuat terus-menerus memikirkan masalah tersebut. Memiliki trauma juga dapat menimbulkan serangan panik, hal tersebut terjadi karena adanya tekanan yang timbul dari ingatan atau suatu tragedi yang membuat rasa takut dari trauma tersebut. Masih terdapat banyak penyabab terjadinya panic attack seperti, adanya masalah kehidupan, perubahan suana, dan faktor genetik.

Timbulnya panic attack dapat terjadi dalam beberapa menit bahkan hingga beberapa jam, ketika itu terjadi maka seseorang akan mengalami rasa takut dan cemas yang berlebihan, sehingga munculnya gejala seperti sesak nafas, jantung berdebar, pusing, menangis, dan yang lebih parahnya lagi pingsan. Ketika gejala panic attack muncul seseorang yang terkena panic attack akan kebingungan untuk mengatasinya, bahkan mereka dapat menyakiti dirinya sendiri dengan meremas jari tangan yang terdapat kukunya yang panjang hingga menimbulkan bekas luka. Seseorang yang terkena panic attack memang akan kebingungan untuk mengatasi dan menenangkan dirinya sendiri, hal tersebut dikarenakan mereka tidak dapat berfikir dengan baik akibat serangan panik tersebut muncul seketika.

Namun, beberapa ahli dibidang medis dan konseling telah memberikan cara agar dapat mengatasi panic attack. Cara tersebut diberitahukan kepada seseorang yang terkena panic attack atau bahkan sebagai orang terdekatnya dapat mengatasi dengan baik, sehingga mereka yang memiliki gejala tersebut dapat merasa tenang kembali dan menghindari dari bahaya seperti menyakiti dirinya sendiri agar merasa tenang. Pertama, seseorang yang terkena panic attack terlebih dahulu untuk mengaur nafasnya agar tidak merasa sesak, hitunglah 1-5 kali hingga merasa sudah tenangan. Kedua, cobalah untuk bercerita dan memberitahukan kepada orang terdekat jika mengalami serangan panik, sebagai orang terdekat kamu dapat mencoba menenangkannya dan berusaha memberitahu bahwa semuanya akan baik-baik saja. Hal tersebut agar seseorang yang terkena panic attack dapat merasa tenang secara perlahan. Ketiga, coba bayangkan sesuatu, seperti tempat yang nyaman dan menyenangkan dengan seperti itu kamu akan fokus dengan apa yang sedang kamu bayangkan, atau bahkan cobalah untuk menghitung dan menyebutkan benda yang ada disekitar agar fokus terahlihkan.

Gejala panic attack memang dapat terjadi kapanpun, bahkan ketika sedang menonton film horor kamu akan mengalami serangan panik yang timbul dari rasa takut dan tegang. Namun, panic attack yang sudah berlebih bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari disarankan untuk berkonsul mengenai masalah tersebut kepada ahlinya, seperti Psikolog dan Psikiater. Memang jika sudah sulit untuk diatasi lebih baik mendapatkan konseling atau terapi dari konseling maupun medis, hal tersebut agar seseorang yang memiliki gejala panic attack dapat menghadapi dan mengatasinya dengan baik. Oleh karena itu, panic attack bukanlah gejala yang dapat disepelekan karena jika sudah berlebih maka akan mengganggu kehidupan sehari-hari dan bahkan sulit untuk mengatasinya. Untuk kamu yang mengalami gejala panic attack dan bahkan sebagai orang terdekatnya cobalah mengatasinya dengan cara yang anjurkan, tenangkan dirimu atau orang terdekatmu agar mereka tidak melakukan hal-hal yang berbahaya untuk mengatasinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image