Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lbi

Ciri Ciri Panik dan Cemas Berlebihan

Info Terkini | Monday, 16 May 2022, 14:31 WIB

Setiap orang pasti pernah panik atau cemas, itu wajar. Umpamanya ketika berpidato di hadapan banyak orang untuk pertama kalinya. Hanya saja, beberapa orang mengalami panik dan cemas berlebihan dalam intensitas kerap dan kuat yang sangat mengganggu hari-harinya. Lalu apa saja ciri ciri panik dan cemas berlebihan yang merupakan gangguan itu?

Baca juga
Berapa Lama Gangguan Kecemasan Bisa Sembuh
Ini Manfaat Alkohol untuk Tubuh, Jika Dikonsumsi Sewajarnya
Ini Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan Jiwa Dalam Jangka Pendek & Panjang!
Ini Gejala Fisik Pengguna Narkoba, Ketahui Tandanya Sejak Dini!

Khawatir Berlebihan : dalam istilah kedokteran dinamakan Generalize Anxiety Disorder (GAD). Karakteristik GAD ini yaitu bersangkutan dengan berbagai masalah keseharian, remeh maupun penting. Penderita merasa cemas tanpa henti setiap hari sekurang-kurangnya hingga enam bulan. Rasa cemas itu akhirnya menghambat aktifitas kesehariannya termasuk di sini gejala kelelahan.

Ketakutan irasional : ini adalah ciri kecemasan berlebihan yang berhubungan dengan keadaan khusus misalnya takut terbang, takut binatang, dan yang sejenisnya. Apabila perasaan takut tersebut meningkat luar biasa maka disebut fobia. Misalnya orang dengan fobia ular akan nampak normal saja. Namun saat diajak camping di tempat terbuka, penderita baru menyadari jika ia begitu takut dengan ular yang selalu menghantuinya selama berkemah itu.

Gangguan Tidur : susah tidur atau sebaliknya kerap tertidur sudah dari dulu dihubungkan dengan kondisi kesehatan seseorang. Setiap orang pasti pernah menderita susah tidur utamanya saat menghadapi masalah. Namun, bilamana Anda terus menerus tak dapat tidur, gara-gara selalu mengkhawatirkan masalah yang sama atau bahkan tak ada masalah sekalipun maka Anda mengalami GAD sehingga harus memperoleh bantuan ahlinya.

Ketegangan Otot : Bentuknya bisa rahang yang terkatup, mengepalkan tinju atau meregangkan otot-otot tubuh ketika mengalami kecemasan. Gejala tersebut dapat dialami beberapa waktu tanpa disadari. Olahraga rutin bisa menolong mengendalikan ketegangan otot. Hanya saja, ketegangan otot itu boleh jadi akan muncul kembali apabila rasa cemas kambuh.

Masalah Pencernaan Kronis : Kecemasan bukan hanya menyerang pikiran namun juga fisik, diantaranya gangguan pencernaan kronis yang dinamakan Sindrom iritasi usus . Penyakit tersebut memiliki gejala berupa nyeri perut, kembung, kram terbentuk gas, susah BAB, atau malah mencret. Sindrom tersebut memang tak selalu berhubungan dengan kecemasan namun kerap berlangsung berbarengan. Organ usus cukup sensitif dengan stres dan demikian pula sebaliknya, masalah pencernaan kerap mengakibatkan cemas.

Panik : mendadak orang yang menderita itu dicekam rasa takut hebat sehingga tak berkutik dan panik. Ini bisa terjadi dalam beberapa menit, dibarengi adanya keluhan fisik misalnya pernapasan, jantung berdegup kencang, tangan mati rasa atau kesemutan, berkeringat, lemas atau pusing, sakit di dada, nyeri perut serta merasa panas atau dingin. Penderita gangguan panik hidup dengan ketakutannya sehingga akan menjauhi tempat di mana kejadian panik itu pernah dialaminya.

Trauma : Adalah kilas balik kejadian yang mengakibatkan emosi terganggu atau trauma. Itu misalnya kematian tiba-tiba orang yang disayangi. Dalam istilah medisnya adalah gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Tidak sedikit para penderita trauma, gara-gara pernah diolok-olok di depan umum. Umumnya, penderita akan menjauhi hal yang dapat merangsang ingatan buruk tersebut muncul lagi. Umpamanya, orang yang trauma sebab pernah diolok-olok di depan umum tentu tak suka tampil di tempat umum sebab itu akan mengakibatkan cemas.

Kesadaran Diri : dari umumnya kejadian, kecemasan diakibatkan karena situasi sehari-hari semisal perbincangan antar individu di suatu pesta, atau kegiatan makan minum di depan orang. Para penderita kecemasan sosial akan selalu merasa seolah-olah seluruh mata sedang memandangnya. Karenanya, penderita pun grogi, muka merah, gemetar, keringat keluar, mual maupun sulit berbicara. Gejala tersebut dapat cukup mengganggu dan mengakibatkan penderita kesulitan bertemu orang baru, dan membina hubungan dengan orang lain. Kunjungi juga https://www.smarteknologi.com/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image