Berapa Lama Gangguan Kecemasan Bisa Sembuh
Gaya Hidup | 2022-04-27 21:18:44Di zaman yang serba kompleks seperti sekarang ini banyak orang mengalami gangguan kecemasan. Apakah gangguan kecemasan itu baik-baik saja, dan berapa lama gangguan kecemasan bisa sembuh?
Sebagai gangguan psikologis, sebenarnya gangguan kecemasan itu tak lebih menakutkan daripada yang kita pikirkan. Tidak sedikit orang mungkin selalu merasa bahwa mereka berada dalam rasa sakit yang tak tertahankan selama menderita kecemasan itu. Kecemasan itu sendiri sebenarnya adalah gangguan mental. Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang tidak diakibatkan oleh masalah pada organ tubuh.
Kecemasan terutama disebabkan oleh masalah psikologis, terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak diketahui. Makin kita memikirkannya, semakin kita merasa kesal. Kecemasan rentan terhadap banyak masalah, sering disertai dengan insomnia, kelemahan mental, dan beberapa bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Baca juga
Ciri-ciri Ketergantungan Amfetamin, Kenali Perbedaannya Sekarang!Teknik Meditasi Untuk Membantu Mengatasi Gangguan Kecemasan
Mengenal OCD, Contoh Gangguan Kecemasan Ekstrim
Gangguan kecemasan hanya merupakan penyakit psikologis yang tidak akan menyertai seumur hidup, dapat disembuhkan melalui konseling psikologis dan minum obat. Berapa lama gangguan kecemasan bisa sembuh? Ini bervariasi dari orang ke orang. Sebagian besar penyakit mental tidak memiliki durasi pengobatan yang tetap. Tergantung pada perjalanan penyakit masing-masing orang, waktu pengobatan yang dibutuhkan secara alami berbeda.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak obat-obatan yang dibuat untuk mengobati kecemasan. Namun untuk gangguan kecemasan ringan sepertinya belum perlu mengkonsumsi obat-obatan untuk meredakannya. Lakukan beberapa tindakan berikut untuk menyembuhkannya :
· Bersikaplah optimis : Saat kita kurang percaya diri, coba bayangkan pencapaian luar biasa di masa lalu, atau bayangkan kesuksesan yang pernah kita raih. Kita akan segera mengatasi kecemasan itu dan mendapatkan kembali kepercayaan diri.
· Belajarlah untuk bersantai : Meluangkan waktu untuk bersantai selama beberapa detik sebelum menghadapi gangguan sehari-hari dapat secara dramatis meredakan tingkat kecemasan. Misalnya, saat telepon berdering, tarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. Biasakan bersantai dengan sengaja selama beberapa detik, dan itu bertindak sebagai obat penenang yang efektif. Membuat kita dapat mengendalikan kecemasan alih-alih didominasi olehnya. Di akhir pekan dan hari libur, kita juga bisa berkendara atau pergi ke pantai. Cobalah untuk melakukan beberapa aktivitas fisik dan mental, singkirkan masalah pekerjaan.
· Alihkan perhatian : Jika pekerjaan di depan kita membuat kesal dan tegang, kita dapat mengalihkan perhatian untuk sementara, mengalihkan pandangan ke luar jendela, dan merilekskan mata dan bagian tubuh lainnya pada waktu yang tepat, sehingga untuk sementara menghilangkan stres. Kita bahkan bisa beranjak dan berjalan-jalan untuk sementara waktu menghindari suasana kerja yang membuat tegang.
· Tegaskan diri sendiri : Ketika kecemasan melanda, kita dapat berulang kali mengatakan pada diri sendiri, "Tidak masalah", "Saya bisa mengatasinya", "Saya lebih baik dari yang lain." Dengan cara ini, kita dapat secara bertahap menghilangkan reaksi naluriah dari pernapasan cepat dan keringat dingin di tangan, dan membuat reaksi cerdas bisa terwujud secara bertahap. Alhasil, kita bisa benar-benar tenang.
· Tidur yang cukup : Istirahat yang cukup dan tidur yang cukup adalah cara yang baik untuk mengurangi kecemasan. Ini mungkin tidak mudah dilakukan, karena ketegangan sering membuat sulit untuk tidur. Tetapi semakin sedikit tidur yang kita dapatkan, semakin stres kita dan semakin besar kemungkinan kita akan sakit karena sistem kekebalan melemah.
Jika kondisi kecemasan serius dan mempengaruhi prestasi kerja, atau jika beban kerja dan lingkungan kerja dapat memperburuk kondisi, disarankan untuk tidak bekerja sementara waktu. Jika penyakitnya ringan, atau pasien pulih dengan baik setelah perawatan, mereka dapat terus bekerja. Selama periode stabil penyakit, pasien juga disarankan tetap bekerja atau melakukan hal-hal sesuai kemampuan mereka untuk menghindari penurunan fungsional.
Sebenarnya kecemasan bukanlah masalah yang sulit untuk diselesaikan. Penderita dapat menghadapinya, dan secara aktif menyelesaikannya, lalu bisa keluar dari kecemasan itu.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.