Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Faris Abdurrahman Zuhair

Penjara Suci yang Harus Disucikan oleh Diri

Agama | Wednesday, 20 Dec 2023, 09:15 WIB

PENJARA SUCI YANG HARUS DISUCIKAN OLEH DIRI

Apakah kamu tahu penjara suci itu seperti apa?

Penjara suci ini pastinya tidak asing lagi bagi kalangan para santri-santri pondok pesantren. Penjara ini bukanlah seperti penjara-penjara tempat berkumpulnya kriminal-kriminal penjahat yang dihukum akan tetapi penjara ini ialah tempat dimana seseorang anak dididik dan dibina menuju kejalan yang lurus. Terus kenapa disebut penjara yang suci? Dinamakan suci karena didalamnya yang dimana berisi para santri-santri yang memperdalami ilmu agama islam seperti mempelajari Al-Quran, hadits-hadits dan kitab-kitab bahkan ada yang sampai menghafalnya disetiap kesehari-hariannya. Jadi penjara suci ini dinamakan penjara karena kita tidak bisa bebas keluar, tetapi mereka selalu dikelilingi oleh hal-hal dalam memperbaiki diri yakni memperdalam ilmu agama. Itulah sebabnya dinamakan penjara suci bagi para santri. Lalu bagaimana kehidupan dipenjara itu? Apakah hidup didalamnya membuat kita lebih baik? Lalu mengapa penjara suci ini harus disucikan oleh diri sendiri? Akan tetapi, asal kalian tahu tempat ini mununtun dan membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik dalam hal ilmu, adab maupun agama

Dari tempat ini aku mulai sadar banyak sekali hal-hal yang baru aku ketahui seperti halnya mengetahui mana yang baik, buruk, halal, haramnya sebuah perbuatan dan disertai dengan hukum-hukumnya dalam agama. Sedikit bercerita tentang awal mula aku berada di penjara suci, ketika aku baru lulus sd aku dipilihkan oleh orang tuaku ditempat untuk melanjutkan studiku yakni dipondok pesantren Madrasatul Qur’an, aku mulai melangkahkan kaki untuk menuju gerbang penjara suci itu pada tahun 2016 yang lalu, Dan mulailah saat itu aku memasuki dikehidupan yang tidak pernah kurasakan. Waktu pertama kali ditempat itu didalam benakku terlintas apakah aku bisa betah disini? Dan berapa lama aku akan bertahan disini? Waktu itu aku sering menangis karena jauh dari orang tua dan belum terbiasa dalam kehidupan mandiri, ketika aku sedih selalu ustadz selaku pembina kamarku menenangkanku dan menasehatiku agar tidak menangis. Disini aku mulai mengenal banyak teman dari berbagai daerah ada yang dari jawa timur, jawa tengah, jawa barat bahkan ada yang dari berbagai luar pulau yakni lombok, Kalimantan, Sulawesi dan papua. Akupun mulai berpikir teman-temanku yang dari jauh luar pulau aja bisa tidak menangis ketika mondok, kenapa aku tidak bisa seperti mereka yang tidak gampang menangis? Masak aku menangis terus?. Dari situ akupun mulai sedikit mengurangi kesedihanku dan akupun teringat perkataan ustadzku.”ingat tujuan orang tua mengirim anaknya disini, tidak lain ingin anaknya pintar dalam ilmu agama, sopan santun, dan pandai mengaji”. Saat itu aku mulai berpikir jika sedih terus tidak membuatku berkembang maka akupun mulai menata niatku kembali untuk mondok disini untuk mencari ilmu. Awal mula aku ditempat itu juga kaget karena disitu tempatnya menghafal Al-Quran, awal-awal aku kesulitan dalam membaca Al-Quran, disana akupun dididik dari awal membaca Al-Quran hingga bisa membacanya dengan lancar dan bisa mulai menghafal

Dikehidupan penjara suci ini akan menuntun kita kejalan yang lurus. Baik dalam ilmu agama, memamahami.Al-Quran Hadits, kitab-kitab, perbuatan-perbuatan yang baik dan sopan. Tetapi dari sini aku mulai sadar dipenjara suci ini isinya bukanlah orang baik semua tetapi, isinya tempat orang-orang yang ingin menjadi lebih baik dalam kehidupannya karena disini kita diajarkan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Karena tujuan hidup kita didunia ini yakni menyembah kepada Allah SWT.Dari sini akan membuat kita lebih baik dalam berkehidupan didunia maupun diakhirat

Mengapa penjara suci ini harus disucikan oleh diri sendiri?

Karena didalam tempat ini pastinya ada saja santri yang nakal tidak taat aturan, maka dari itu adanya hukuman untuk menyadarkan santri itu supaya sadar atas perbuatannya dan sifatnya agar tidak tertular keteman-teman lainnya. Maka dari itu aku harus memulai memperbaiki dimulai dari diri kita sendiri dengan menata niat kembali, tujuan kita ditempat ini untuk apa? Tujuan orang tua kita mengirim kita disini apa? Karena salah satu tujuan orang tua mengirimku dipenjara suci ini agar kita terhindar dari pergaulan luar yang bebas. Terkadng santri pastinya merasakan paksaan dan ingin cepat-cepat keluar dari pondok padahal dunia luar bagi para santri yang belum merasakan ialah dunia yang bebas dan jauh dari kegiatan pada saat waktu mondok.Alhamdulillah semua itu bisa kujalani dengan niat yang ikhlas dan dukungan dari doa orang tua. Setelah aku bisa melalui ini semua, aku bisa merasakan betapa nikmatnya mencari ilmu jika diniatkan semuanya karena Allah bukan karena paksaan dari siapa pun maka ilmu itu akan mengalir begitu saja dipikiran kita karena tugas kita hanyalah berusaha semaksimal mungkin urusan pintar tidaknya itu urasan Allah SWT. Bagi orang yang ikhlas dalam menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Dan dikehidupanku ini aku sangat bersyukur kepada Allah SWT. karena telah menunjukkan kepadaku sebuah tempat yang melalui arahan orangtua tempat yang membawa ke jalan yang benar dan sangat bersyukur kepada ustadz dan kyaiku yang pernah mengajari. Jadi, sekali lagi saya ingatkan tujuan dari kehidupan ini hanya untuk meraih ridlo Allah dengan menuntut ilmu dan beribadah kepada Allah SWT.

. .

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image