Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image rizka amalia

Mengupas Keunikan yang Jarang Diketahui dari Gontor

Alkisah | 2025-01-12 15:41:42
Big Bell atau yang biasa disebut Jaros oleh para santri, merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan di pondok pesantren.

Jaros, atau yang sering disebut "Big Bell," adalah salah satu ikon khas di Pondok Modern Gontor yang sarat dengan filosofi mendalam. Lonceng besar ini tidak hanya menjadi alat penanda waktu, tetapi juga simbol kedisiplinan dan keteraturan hidup santri. Bunyi jaros yang menggema di seluruh pondok menandakan pergantian aktivitas, mulai dari waktu belajar, ibadah, hingga istirahat. Dalam setiap dentangnya, tersirat pesan bahwa waktu adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Filosofi ini sejalan dengan prinsip hidup Gontor yang menekankan pentingnya menghargai waktu.

Tanpa Jaros, tidak ada kehidupan di dalam pondok Modern Darussalam Gontor ini. bahkan seluruh santri hingga mahasantri pun tahu bahwasanya Jaros merupakan hal yang 'adzim.

Budaya ini tidak pernah lekang dimakan oleh waktu. karena hal ini merupakan salah satu hal yang sudah diperjuangkan oleh para pendahulu kita di pondok modern.

Selain itu, jaros juga menjadi pengingat akan kebersamaan di lingkungan pondok. Dentangan lonceng yang terdengar serentak di seluruh penjuru mengikat semua santri dalam ritme yang sama, menciptakan rasa persatuan dan kekompakan. Kehadiran jaros di Gontor menjadi salah satu elemen yang memperkuat atmosfer kedisiplinan sekaligus kebersamaan, dua hal yang menjadi pondasi penting dalam pendidikan pesantren ini. Tidak heran, jaros bukan hanya sekadar benda, melainkan simbol yang memiliki tempat istimewa dalam kehidupan santri Gontor.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image