Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mutiara Tsania Faza

Hidup Itu Butuh Visi Misi

Curhat | Wednesday, 20 Dec 2023, 06:31 WIB

“kau dapat menghormati keluargamu dan, pada saat yang sama, menyadari bahwa kau tidak boleh secara membabi buta menerima pendapat mereka yang merusak dan negatif hanya “karena kalian adalah keluarga”. Dalam cara yang sama, tidak baik untuk membenarkan Tindakan burukmu dengan menyatakan bahwa “begitulah cara dirimu dididik”. Kau bertanggung jawab atas tindakanmu, dan kau memiliki kuasa untuk memilih”-Marcus Aurelius

Banyak tokoh inspiratif yang datang di hidup kita untuk menunjukkan hal-hal baru yang memberikan pelajaran kehidupan dan bahkan mengubah pola pikir kita dan cara pandang kita terhadap kehidupan. Tanpa disadari tokoh-tokoh tersebut memberikan power pada kita untuk menemukan jati diri kita dan apa tujuan/cita-cita kita kedepannya. Hal seperti itulah yang biasanya tengah dirasakan dan baru disadari oleh orang yang beranjak di usia kepala 20.

Ustadz Fahrudin Faiz banyak memberikan pelajaran filsafat melalui kajian-kajian yang diunggah di kanal sosial medianya. Penyampaian pak Faiz sangat mudah diterima dan dipahami, hingga ilmu yang disampaikan beliau bisa dengan mudah melekat di benak anak-anak muda ataupun kalangan dewasa saat ini. Ilmu filsafat adalah petunjuk cara menjalani kehidupan dengan benar. Puncak dari filsafat adalah kebijaksanaan. Orang yang menguasai banyak ilmu sejatinya adalah orang yang bijaksana dan memiliki akhlak yang baik. Hal itulah yang dapat kita tangkap dari Pelajaran filsafat oleh ustadz Fahrudin Faiz.

Dengan pernyataan seperti itu, orang-orang mampu mengubah pola pikirnya bahwasanya betapa pentingnya “mengenali diri sendiri” untuk kemudian bisa mengetahui siapa aku disini?, apa yang aku mau?, apa yang harus aku lakukan?, apa sebenarnya tujuanku kedepannya?, apa yang aku sukai?. Semua pertanyaan yang membekas dalam hati kita tentang apa pun yang sedang kita pikirkan, sebenarnya bisa mudah terjawab apabila kita sudah mampu mengenali diri kita sendiri.

Nah, bicara mengenai “mengenali diri sendiri” hal itu sangat penting untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tentang seperti apa sih sebenarnya versi terbaik dari diri kita?. Semua itu dapat dilakukan dengan kesadaran diri, kesadaran untuk mengendalikan dan mengontrol diri dalam kondisi dan situasi apapun. Bagaimana sikap yang harus diambil dalam situasi tertentu, bahkan situasi yang membuat emosi kita tidak stabil. Apa yang harus dilakukan saat itu? Kesadaran lah yang harus disertakan didalamnya, dengan begitu kita dapat menemukan versi terbaik dari diri kita.

Orang yang telah mampu mengenali diri sendiri dapat menerima apapun dan siapapun yang datang dalam hidupnya, lebih tepatnya, orang yang mengenali diri sendiri bisa menentukan apa yang terbaik bagi dirinya, apa dan siapa yang harus diterima dan tentang apa dan siapa yang perlu di cut off dari kehidupannya yang notabe nya tidak memberikan dampak yang positif dalam perjalanan hidupnya. (minimal tidak mengubah perilaku kita menjadi buruk). Namun, tidak serta merta harus menghapus semua orang yang berperilaku buruk dalam hidup kita. Beberapa manusia annoying itu perlu disertakan, sebab bisa dijadikan sebagai pelajaran yang dapat merubah kita menjadi lebih baik lagi.

Sebagai contoh Nabi Muhammad utusan Allah, dalam menjalankan misi dakwah yang diperintahkan oleh Allah, Nabi Muhammad dihadapkan dengan orang-orang yang secara terang-terangan menentang apapun yang dibawa oleh Rasulullah, bahkan menghambat perjalanannya dan menghancurkannya dengan cacian yang dilontarkan oleh mereka, bukan hanya dengan perkataan tetapi dengan senjata dan sebagainya. Namun, Nabi Muhammad tidak langsung memusnahkan dan menghilangkan nyawa orang-orang itu, Nabi Muhammad menghadapi orang-orang itu dengan penuh kesabaran dan ketabahan., tetap fokus pada misinya, menjalankannya dengan sungguh-sungguh dan Tangguh sehingga mencapai keberhasilan yang sangat megah, yang akhirnya memberikan pengaruh besar bagi peradaban umat islam, atas segala jasanya untuk umat islam. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

Yang saya maksudkan disini bahwasanya, orang yang mampu mengenal dirinya sendiri dalam mengambil sikap yang benar (yang menurutnya sesuai) ketika menghadapi apapun atau siapapun orang yang annoying. Sikap yang diambil tidak merugikan dirinya sendiri maupun orang lain khususnya apapun atau siapapun yang sedang dihadapi. Tetap fokus pada tujuannya.

“jangan teralihkan oleh hal-hal di sekitarmu. Berlarilah sepanjang garis lurus, tanpa menyimpang. Ini akan memudahkan untuk mencapai tujuan.”

Orang yang mampu mengenali dirinya sendiri bisa menyadari bahwasanya rintangan yang datang adalah bahan bakar yang untuk menjadikan kita lebih tangguh dalam mencapai tujuan kita. Menghadapi rintangan dan kesulitan yang datang adalah bagian dari usaha dan kerja keras yang bisa dikendalikan. Semakin mau untuk berusaha dan semakin kuat untuk bekerja keras, maka proses yang dijalani terasa menyenangkan dan luar biasa, serta tujuannya akan tercapai dengan memuaskan, asalkan mau melakukan yang terbaik sesuai batas kemampuan. Selagi masih bisa melakukan yang lebih baik, kenapa tidak diusahakan lagi “you can if you try”. Proses kerja keras yang telah diusahakan tidak akan menghianati hasil yang akan didapatkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image