Tahukah Kamu, Mengapa Bentuk Atap Bangunan Berbeda-beda?
Edukasi | 2023-12-20 00:11:28Atap adalah salah satu penutup bagi bangunan yang befungsi untuk melindungi apapun didalamnya dari terik matahari,hujan dan perubahan cuaca lainnya. Atap juga merupakan bagian yang paling terluar dari sebuah bangunan. Banyak warga indonesia yang mengidolakan gaya arsitektur luar negeri, sehingga membuat mereka mengadopsinya pada bangunan mereka. Bentuk atap harusnya dipakai sesuai dengan kondisi iklim di negara tersebut.
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki 2 musim saja. yaitu musim hujan dan musim kemarau. Para perancang harus memikirkan hal ini apakah bangunan tersebut bisa tahan terhadap kedua musim tersebut, bukan hanya memikirkan estetikanya saja. Karena bagaimanapun atap berfungsi sangat vital untuk melindungi hunian didalamnya.
Perbedaan musim ini turut mempengaruhi arsitektur disetiap negara. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan kondisi yang akan terjadi, sehingga dapat mengurangi terjadinya maintenance.
1. ARSITEKTUR TROPIS
Konstruksi material dari negara yang tebentang di negara tropis lebih sederhana dan tidak rewel. Sehingga banyak digunakan di negara tropis. Hal yang biasanya harus diperhatikan adalah dengan ditambahkannya bukaan/ventilasi dan overstek/teritisan. Suhu tropis dapat membuat kelembapan yang tinggi, sehingga bukaan sayang dibutuhkan untuk mengurangi kelembapan tersebut.
Lalu, overstek/teritisan sangat berguna untuk menghalau terik panas yang tinggi ketika musim kemarau terjadi, serta mencegah air atau cipratannya masuk kedalam rumah ketika musim hujan. Jadi ketika gaya ini digunakan di negara yang beriklim subtropis, bangunan akan mudah roboh karena konstruksinya yang terbilang sederhana, jadi perlu memperkokoh bangunannya lagi. Dengan adanya ventilasi dan overstek akan menambah masalah baru ketika musim panas dan dingin ekstrim.
2. ARSITEKTUR SUBTROPIS
Karena memiliki 4 musim, konstruksi yang digunakan harus lebih kompleks dan lebih kokoh lagi. Beberapa hal yang biasanya sering diperhatikan pada bangunan subtropis itu dengan menggunakan dinding yang tebal dan masif, tidak banyak lubang angin yang masuk, dan tidak menggunakan overstek. Hal ini sangat berbanding terbalik jika berada di musim tropis.
hal ini terkait dengan musim dingin yang ekstrim. Karena jika tidak kokoh pasti tidak akan kuat jika menahan salju yang banyak. Dinding tebal dengan tidak adanya bukaan akan membuat bangunan bisa menghambat suhu dingin masuk kerumah. Sementara overstek akan rusak oleh tekanan salju yang menumpuk ketika musim dingin.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.