Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anggi Hazel Patrecia

Pengaruh Sosial Media Dalam Kehidupan

Eduaksi | Tuesday, 19 Dec 2023, 21:05 WIB
Foto oleh Pixabay: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-memegang-smartphone-android-yang-diaktifkan-533446/

Zaman sekarang internet semakin cangih sehingga banyak juga penggunaan dan jenis sosial media yang beragam dan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Sosial media pada masa sekarang ini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh aktivitas di kehidupan kita sehari-hari dari hampir semua orang (Hermansyah, 2020). Contoh sosial media sendiri sangat amat banyak seperti WhatsApp, Instragam, Telegram, TikTok. X, dan masih banyak lagi. Hampir semua sosial media tersebut sangat banyak manfaatnya, seperi WhatsApp untuk berkomunikasi dari jarak jauh, Telegram yang juga sama untuk berkomunikasi tetapi dalam aplikasi Telegram lebih lengkap dibandingkan WhatsApp, karena di dalamnya terdapat bot untuk menghibur dan membantu. Lalu Instragam dan TikTok aplikasi yang hampir mirip, biasanya kedua aplikasi ini di gunakan untuk menjadi hiburan karena isinya banyak video video lucu, unik, dan menginspirasi yang di bikin oleh creator.

Sosial media sendiri sebenarnya dapat menyebabkan pengaruh positif dan juga negatif, pengaruh yang ditimbulkan sangat tergantung dengan tujuan dan cara kita menggunakan sosial media. Sosial media telah menjadi hal yang sangat signifikan bagi orang dewasa dan remaja bahkan hingga ke anak-anak yang digunakan sebagai sarana untuk membangun hubungan, mencari informasi, dan mencari hiburan. Meskipun memiliki potensi positif, apabila tidak dikelola dengan bijaksana, kemajuan teknologi dalam media sosial juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. (Fatahya & Abidin, 2022). Maka dari itu media sosial sangat bisa berdampak positif atau pun negatif tergantung kita menggunakan dengan batasan yang cukup.

Penggunaan sosial media pada remaja lebih sering menimbulkan resiko lebih banyak dibandingkan orang dewasa, karena orang dewasa lebih bisa berfikir panjang saat menggunakan sosial media, di bandingkan dengan remaja yang menggunakan media sosial tanpa berfikir panjang untuk dampaknya. Sebagiaan besar resiko yang di alami disebabkan karena adanya konten yang tidak sesuai, pertukaran informasi antar individu secara cepat, kurangnya pemahaman tentang isu privasi online, dan pengaruh eksternal dari kelompok iklan pihak ketiga merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan online. (Karinta, 2022). Resikonya bisa berdampak pada siapa saja, dampaknya bisa saja terjadinya cyberbullying, pelecehan seksual secara online, pencemaran nama baik secara online, tersebarnya berita hoax, dan masih banyak lagi. Seperti sosial media Twitter Salah satu platform media sosial yang berpotensi menimbulkan dampak negatif pada remaja adalah yang dapat menyebabkan mereka merasakan kecemasan, berpikir berlebihan, bahkan mengalami kecanduan yang membuat sulit bagi remaja untuk mengelola emosi mereka. (Aprilia Hastuti et al., 2023).

Seperti resiko yang disebutkan di atas, tergambarkan pada banyak selebgram ataupun creator yang video ataupun pembicaraanya yang di potong lalu di sebarkan di sosial media, sehingga menyebabkan banyaknya tersebar berita hoax. Selain itu juga banyak terjadi pada remaja yang tertipu dengan lawan jenisnya di sosial media yang memalsukan identitasnya.

Maka dari itu sosial media telah menjadi aspek yang sangat diperlukan dalam interaksi digital pada zaman sekarang, karena para pengguna sosial media sebagian besar menggunakannya untuk tujuan hiburan dan komunikasi. Oleh karena itu, hal ini berpotensi menimbulkan dampak positif dan negatif bagi mereka. Memburuknya kesehatan mental adalah salah satu efek samping yang timbul dari penggunaan media sosial yang berlebihan (Beyari, 2023). Sosial media sangat berdampak sesuai dengan bagaimana cara kita menggunakannya. Sebaiknya menggunakan sosial media dengan baik tanpa mengakibatkan kerugian kepada orang lain atau diri sendiri.. Dari penggunaan sosial media yang tidak baik bisa berdampak negatif, sehingga dapat merugikan diri kita sendiri.

Daftar Pustaka

Aprilia Hastuti, E., Widianti, E., & Aryani, Y. A. (2023). Pengaruh penggunaan Media Sosial Twitter terhadap kesehatan mental emosional pada Remaja. Jurnal Keperawatan ’Aisyiyah, 10(1), 1–9. https://doi.org/10.33867/jka.v10i1.353

Beyari, H. (2023). The Relationship between Social Media and the Increase in Mental Health Problems.

Fatahya, & Abidin, F. A. (2022). Literasi kesehatan mental dan status kesehatan mental Dewasa awal pengguna Media Sosial.

Hermansyah, H. (2020). Pengaruh penggunaan media sosial bagi kesehatan mental anak. National Nursing Conference, 1(1), 10. https://doi.org/10.34305/nnc.v1i1.116

Karinta, A. (2022). Negative Effects of Social Media Use On Mental Health In Adolescents. Media Gizi Kesmas, 11(1), 307–312. https://doi.org/10.20473/mgk.v11i1.2022.307-312

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image