Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Layla Cecilia Bonita

Main Sosmed Sampai Depresi Hingga Gangguan Makan, Kok Bisa?

Edukasi | Tuesday, 19 Dec 2023, 19:01 WIB
Seseorang yang mengkhawatirkan berat badannya, https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid=80cYA6cY&id=7CB61DA2348204BF21E13280F1C32131E01BE53B&thid=OIP.80cYA6cYJ4uaMpK1tjSZrQHaE8&mediaurl=https%3a%2f%2fparentingpod.com%2fwp-content%2fuploads%2f2018%2f03%2fbulimia-nervosa.jpg&exph=667&expw=1000&q=bulimia+nervosa&simid=608018725194255195&FORM=IRPRST&ck=FADC39E2ED2864909164687D48C9F50B&selectedIndex=8&itb=0

Dimasa yang sudah modern ini kita mengetahui remaja kerap kali ditemukan mengidap gangguan makan yang merupakan gangguan Psikologis yang dapat berdampak ke tubuh mereka juga, banyak hal yang dapat memfaktori terjadinya gangguan makan pada remaja Indonesia salah satunya adalah adanya Modelling dari kehidupan semu orang lain di media sosial. zaman yang sudah berkembang ini sosial media sudah sangat marak di segala kalangan, terutama remaja, penggunaan sosial media seperti Instagram, facebook, twitter dapat membuat mereka mengekspresikan diri mereka melalui postingan-postingan yang mereka buat, selain itu mereka dapat melihat inspirasi dari postingan orang lain, namun karena usianya yang masih muda mereka memiliki pemikiran dan emosi yang belum stabil dan masih labil hingga mereka seringkali mengambil informasi yang negatif maupun positif secara gamblang tanpa disaring terlebih dahulu, dan hal itu dapat mempengaruhi diri mereka sendiri secara psikologis.

Kok bisa sih main sosmed jadi berujung Gangguan makan?

Salah satu masalah psikiatri yang muncul akibat comparing terhadap dirinya sendiri dan orang lain di sosial media saat melihat selebgram yang banyak uang karena endorsment, orang dengan kisah percintaan yang romantis, dan juga modelling terhadap selebritas dengan body goalsnya pada kasus ini biasanya remaja yang sudah lebih concern terhadap penampilannya, biasanya merasa tertuntut untuk mengikuti standart kecantikan yang biasanya terbentuk dari faktor external (external regulation) kondisi dimana individu mengatur perilaku makan agar terhindar dari perasaan bersalah dan malu, bentuk perilaku yang terjadi adalah pengaturan terintrojeksi (introjected regulation), Ketika regulasi mulai terinternalisasi, ketika individu mulai menyadari manfaat dari pengaturan perilaku makannya sendiri, misalnya untuk kesehatan, maka mereka mulai memiliki bentuk regulasi tertentu (identified Regulation), Ketika pengaturan perilaku makan menjadi lebih runtut dan menjadi satu kesatuan dalam diri, maka individu memiliki bentuk regulasi yang terintegrasi.perilaku makan sepenuhnya terikat pada diri sendiri, dan ketika individu mengendalikan perilaku makannya dengan kemauan penuh dan tanpa imbalan, maka individu tersebut akana termotivasi oleh dirinya sendiri sehingga memiliki motivasi intrinsik (motivasi intrinsik).

Diet awal mula datangnya masalah makan

Dari pengaturan perilaku makan kemudian terbentuklah jadi usaha untuk melakukan diet, akan tetapi remaja sering kali melakukan diet yang berlebihan dan cenderung berubah menjadi gangguan makan, biasanya hal ini sering terjadi pada remaja Perempuan rentang usia 12-22 tahun, tetapi juga tidak menutup kenyataan hal ini juga terjadi pada remaja laki-laki. gangguan makan yang terjadi paada remaja adalah gangguan Anorexia Nervosa, Bulimia Nervosa dan juga Binge-eating Disorder yang terjadi akibat perilaku yang mengontrol berat dan bentuk badan dengan cara memuntahkan makanan setiap habis mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak secara sengaja dan berulang.

Di Indonesia, Wanita menderita defisiensi energi kronis (IMT 12-22% ) berusia 15-29 tahun hal ini disebabkan oleh gangguan makan sedangkan askibat dari gangguan makan berkepanjangan bisa mengakibatkan hipotensi kronis, hipotermia, bradikardia, pembengkakan kelenjar liur, dehidrasi, anemia dan banyak penyakit lain yang dapat ditimbulkan, penderita AN mengalami amenorrea diakibatkan oleh adanya malnutrisi kronis akibat adanya diet yang berlebihan, selain itu Bulimia Nervosa juga memperlihatkan perilaku memuntahkan Kembali makanan yang dikonsumsi secara terus menerus setelah makan secara berlebihan dan disengaja dengan tujuan untuk pembersihan dan juga melakukan olahgraga yang berlebihan, sedangkan Anorexia Nervosa merupakan perilaku dimana seseorang diet hingga membiarkan dirinya merasa kelaparan agar dirinya merasa puas dan berhasil dalam melakukan dietnya hal itu juga dapat dikatakan sebagai perilaku menyakiti diri sendiri,

Gejala awal, akibat, dan saran penyelesaian

Gangguan makan ini memiliki beberapa gejala awal dan umum yang terlihat berat badan yang tidak stabil, berat badan yang tidak sesuai dengan rata rata umurnya dan postur tubuhnya biasanya terlihat cukup parah sampai sekitar 15% dibawah rata-rata normal berat badan seusianya, selain itu ada pula beberapa gejala umum pada orang yang menderita gangguan makan:

· Ketidakteraturan jadwal menstruasi sampai 3 bulan bahkan lebih (Wanita)

· Enggan makan jika berada didepan umum

· Lemah dan lemas

· Nafas yang pendek dan berbunyi

· Sering merasakan gelisah

· Khawatir berlebih terhadap asupan kalori

Selain itu masalah ini dapat menimbulkan banyak dampak negatif

· Penurunan kadar kalium di dalam darah

· Terjadi pembengkakan kelenjar ludah di pipi

· Pengikisan lapisan gigi akibat asam lambung

· Terganggunya proses & sistem pencernaan

· Ketidakseimbangan zat cairan pada tubuh akibat stimulus berlebihan pada zat diuretic

masalah makan ini cenderung terjadi pada lingkup usia muda dari remaja hingga dewasa awal, berikut saran yang mungkin dapat membantu menyelesaikan masalah ini:

· Mengurangi Screentime dan perbanyak komunikasi dan interaksi dengan keluarga, kerabat, dan teman

· Bersikap realistis dan tidak membandingkan diri sendiri secara berlebihan

· Tingkatkan rasa percaya diri dengan membangun dan mengembangkan potensi dalam diri kita untuk berprestasi

· Pergi ke para ahli seperti psikolog, dokter, dan ahli gizi bila diperlukan.

Dimasa yang sudah maju ini yang seharusnya modernisasi ini membawa dampak positif, kita sebagai generasi muda harus bisa mengimbangi dan beradaptasi pada zaman dan juga segala perubahannya agar kita tetap sehat secara fisik dan psikologis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image