Pengaruh Standar Sosial TikTok Sebagai Acuan Gaya Hidup
Teknologi | 2024-12-15 23:26:55Pada masa kini TikTok telah menjadi platform media sosial yang sangat populer di kalangan masyarakat. Aplikasi ini tidak hanya menjadi sebuah aplikasi hiburan di tengah waktu luang dengan video-video pendeknya, namun juga mendominasi ruang digital dan menciptakan standar sosial baru yang mulai memengaruhi aspek kehidupan.
Salah satu ciri khas TikTok adalah kemampuannya untuk mempopulerkan sebuah tren dengan cepat. Mulai dari tren tarian hingga fashion yang viral di TikTok akan dianggap sebagai suatu hal yang “keren” oleh masyarakat. Bahkan muncul banyak istilah-istilah baru seperti keranjang kuning, POV, FYP, dan banyak lagi lainnya. Hal ini menciptakan sebuah standar sosial, dimana masyarakat akan merasa harus terus mengikuti setiap tren yang viral agar tetap dipandang sebagai orang yang relevan di mata masyarakat atau teman-temannya.
Gaya fashion, gaya hidup, bentuk tubuh, bahkan standar kecantikan yang sering di tampilkan dan menjadi tren di TikTok akan memunculkan rasa keinginan untuk mengikuti juga, sehingga hal ini dapat berdampak pada rendahnya kepercayaan diri, terutama bagi mereka yang merasa bahwa penampilan fisik adalah segalanya. Cantik seharusnya tidak memiliki standar yang tergantung dalam FYP, namun cantik itu ada dalam diri setiap orang dan bagaimana caramu berguna dan menyebarkan energi positif terhadap sekelilingmu.
Jika kita sadar, kita akan melihat bahwa TikTok seringkali menyajikan gambaran mengenai suatu kehidupan yang sempurna. kita disuguhi oleh individu yang memiliki segalanya, karier yang sukses, fashion yang bagus, gaya hidup mewah. Tapi apakah itu cerminan nyata dari kehidupan banyak orang?. Banyak aspek yang tidak ditunjukkan seperti perjuangan, kegagalan, atau bahkan kesendirian. Bahkan ada beberapa orang yang memanipulasi kehidupan mereka di TikTok tidak sama dengan di kenyataan. Hal ini, membuat kita melihat dan merasa bahwa pencapaian yang kita dapat tidak sama atau tidak lebih tinggi seperti yang di TikTok, maka kita telah gagal.
Standar sosial TikTok telah membentuk cara kita melihat diri sendiri dan orang lain. Seringkali kita juga membandingkan diri sendiri dengan orang lain di TikTok. Untuk melawan pengaruh negatif dari standar ini, penting bagi kita untuk sadar bahwa apa yang tersaji di TikTok merupakan gambaran kecil dari cerita orang. Selain itu kita harus kritis dalam menanggapi tontonan yang kita konsumsi serta secara sadar bahwa TikTok hanyalah platform hiburan dan bukan tolak ukur dalam kehidupan nyata. Semua orang memiliki jalannya masing-masing dan memiliki pencapaiannya sendiri-sendiri. Menerima ketidaksempurnaan dan menghargai diri sendiri menjadi langkah penting dalam mengurangi dampak negatif dari tekanan sosial yang ada. Sehingga penting untuk tetap menjaga kesehatan mental dengan tidak terjebak dalam standar sosial yang tidak sesuai dengan kehidupan nyata.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.