Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Azumi Anggraeni

Apa Saja Gaya Kepemimpinan yang Disukai Gen Z?

Gaya Hidup | Tuesday, 19 Dec 2023, 09:05 WIB

Azumi Anggraeni – Manajemen Universitas Pembangunan Jaya

Sumber: sugenghartono.ac.id

Siapa itu Gen Z?

Sering istilah generasi Z digunakan sebagai kelanjutan dari generasi milenial. Generasi Z adalah generasi yang sangat melek terhadap teknologi atau net generation. Generasi Z adalah generasi yang di mana sejak kecil telah akrab dengan teknologi (Youarti dan Hidayah, 2018). Salah satu ciri paling mencolok dari Generasi Z adalah hubungan mereka yang erat dengan teknologi digital. Dibesarkan di era di mana internet dan perangkat pintar merajai, Generasi Z tumbuh sebagai pengguna teknologi yang mahir.

Kemampuan mereka dalam mengakses dan mengelola informasi secara cepat menciptakan paradigma baru dalam komunikasi dan pembelajaran. Sebagai penerus yang akan memasuki umur produktif, Memiliki jiwa kepemimpinan yang sesuai dengan preferensi Generasi Z memiliki beberapa alasan yang dapat memberikan dampak positif pada perkembangan kepemimpinan dalam organisasi dan lingkungan kerja masa kini. Hal ini dapat dijelaskan dengan beberapa faktor kunci yang mencirikan karakteristik kepemimpinan yang disukai oleh generasi ini:

Sumber: magenta.republika.co.id

Adaptasi terhadap Perubahan:

Generasi Z tumbuh dalam era perubahan cepat, terutama di bidang teknologi dan budaya. Memiliki jiwa kepemimpinan yang adaptif dapat membantu pemimpin untuk lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan dan memanfaatkannya sebagai peluang. Generasi Z tumbuh dalam era teknologi digital yang pesat. Dengan kehadiran internet dan perangkat mobile, mereka secara alami terbiasa dengan perubahan yang terjadi dengan cepat di dunia digital. Hal ini membuat mereka mampu dengan cepat mengadopsi platform baru dan menyesuaikan diri dengan hal yag terjadi masa kini. Internet juga memberikan Gen Z akses instan ke informasi. Kemampuan untuk memperoleh pengetahuan secara cepat dan akurat memungkinkan mereka beradaptasi dengan perubahan situasi dan tuntutan dengan lebih efisien.

Sumber: istockphoto.com

Mendorong Inovasi:

Menurut galih sakitri Gen Z terdiri dari kaum muda yang tumbuh dengan naluri dan intuisi inovasi yang jika dikelola dengan tepat dapat membantu organisasi menciptakan keunggulan kompetitif yang kuat. Kepekaan dan kegemaran Gen Z akan inovasi berpotensi membantu organisasi dalam menciptakan gagasan-gagasan orisinil nan segar yang berkontribusi terhadap pengembangan produk, inovasi pemasaran, dan terobosan baru dalam proses produksi hingga distribusi. Selain itu Gen Z memiliki kesadaran akan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat. Mereka cenderung terus belajar dan keinginan untuk mengembangkan keterampilan baru, hal ini membantu mereka dalam kegiatan memelopori solusi inovatif.

Sumber: infobrand.id

Fleksibilitas dan Keseimbangan Kerja-Hidup

Menurut Tri Muji Ingarianti dalam penelitiannya dijelaskan bahwa generasi Z lebih mengutamakan pekerjaan dengan fleksibilitas kerja serta lingkungan yang mendukung pengembangan diri. Jiwa kepemimpinan yang memahami pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (Work Life Balance) dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan. Keseimbangan kerja-hidup menjadi nilai penting bagi Generasi Z yang menghargai kualitas hidup dan memberikan ruang bagi fleksibilitas waktu. Dukungan untuk bekerja dari jarak jauh, dan penghargaan terhadap kebutuhan akan waktu pribadi, menciptakan atmosfer yang mendukung keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan personal. Mereka percaya bahwa memberikan kebebasan dalam cara bekerja akan mendorong mereka untuk memberikan hasil terbaik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image