Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image airra arizqa

Wanita Bekerja dan Mengatur Keperluan Keluarga

Eduaksi | Monday, 18 Dec 2023, 20:48 WIB

Dalam kehidupan sehari- hari manusia tak luput dari adanya suatu peran. Setiap manusia memiliki perannya masing masing termasuk kaum wanita yaitu sebagai seorang ibu namun proses industrialisasi dan urbanisasi yang telah mengubah pada peranan kaum wanita.

Seringkali dilihat bahwa wanita bekerja dan tetap melakukan peranan dalam pekerjaan rumah. Peranan ganda wanita pada mulanya diperkenalkan oleh Myradal dan klein pada tahun 1956 dinegara Britain.

Mereka berpendapat faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah perubahan ukuran dan struktur keluarga, serta masalah sosial yang juga mempengaruhi fungsi wanita sebagai ibu apalagi di kawasan luar negeri serta berkurangya tempo melaksanakan tugas seorang ibu, maka dari itu wanita bekerja dan sebagai ibu rumah tangga harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga semua peran dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam hal ini pastilah ada kendala yang dialami dalam melaksanakan peran tersebut, salah satunya jika perempuan bekerja di luar rumah tangga, urusan keluarga akan terabaikan. Karena itu meski wanita bekerja di luar rumah, harus bisa mengatur waktu dengan baik dalam aktivitasnya dan tidak boleh menelantarkan urusan rumah tangga khusus nya dalam hal kewajiban sebagai seorang istri di rumah dan mengasuh anak layaknya seorang ibu.

Terwujudlah keluarga sejahtera dan harmonis. Suami dan istri harus bisa berperan sesuai dengan peran masing-masing dengan baik, dalam sistem berumah tangga tugas istri adalah merawat dan mengurus rumah tangga dan suami berperan untuk mencari nafkah bagi keluarganya.

Pada peran ganda dapat mengakibatkan tuntutan lebih yang dapat menimbulkan situasi yang tidak mudah untuk diselesaikan. Kedua peran menuntut kinerja yang sama baiknya, apabila wanita lebih memprioritaskan pekerjaan maka dapat mengorbankan banyak hal untuk keluarganya.

Keseimbangan kerja dan keluarga adalah suatu ketika seseorang mampu berbagi peran dan mersakan adanya kepuasan dalam peranannya. Selain itu Wanita karir mengalami konflik peran dalam kehidupan nyatanya. Wanita karir adalah wanita yang bekerja, baik yang bekerja sendiri maupun dengan orang lain Pada suatu sisi ia dituntut bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaaanya sebaik mungkin, sedangkan pada sisi baik lain harus mengatur keluarga.

Komposisi ketertenagakerjaan Indonesia telah mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir seiring perkembangan dan kemajuan masyarakat. Kemajuan pendidikan dan komitmen untuk mewujudkan emansipasi telah membuat kesetaraan gender dalam beragai aspek kehidupan, termasuk kesempatan kerja.

Wanita memiliki kesempatan yang sama dengan pria untuk mendapatkan pekerjaan hal ini karena masyarakat mengganggap bahwa wanita memperoleh penghasilan agar tidak memiliki kecenderungan untuk tidak direndahkan laki-laki, hal ini menimbulkan konflik bagi peran yang dilakukan bisa saling berbenturan satu sama lain. Setiap manusia mempunyai kebutuhan hidup baik moral maupun material.

Jumlah pendapatan yang diterima dengan penghasilan yang sangat minim, mengharuskan perempuan bekerja untuk mencukupi kebutuhan. Sangat sulit untuk memutuskan bekerja diluar rumah karena peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai tulang punggung keluarga harus bisa mengatur dan membagi waktu dalam menjalankan kedua perannya untuk mewujudkan kesejateraan dalam keluarga.

Dalam hal ini terlihat peran istri tidak dalam lingkungan keluarga melainkan sebagai pekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, walaupun pada awalnya peranan wanita hanya dalam keluarga. Keterlibatan dalam mencari nafkah merupakan tuntutan ekonomi, dalam memenuhi kebutuhan keluarganya karena tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan dari suami maka dari itu peran wanita sangat dibutuhkan.

Menurut saya peran ganda yang dimiliki wanita sangat penting dalam mendukung jalannya mewujudkan kesejateraan untuk memenuhi kebutuhan. Wanita seringkali dipandang rendah karena sudut pandang yang menggangap bahwa dirinya hanya mengandalkan penghasilan dari para laki-laki. Oleh karena itu, kita sebagai wanita harus bisa mandiri dan mampu berperang penting dalam mengatur perannya.

DAFTAR PUSTAKA

Bernhard Tewal, F. B. (2014). Pengaruh konflik peran terhadap kerja wanita karir . Jurnal EMBA, vol: no.1 hal.450-456.

Hanum, S. L. (2017). Peran ibu rumah tangga dalam membangun kesejahteraan keluarga . jurnal Of Maltidisciplinary Studies , vol.1.no.2 hal.257-272.

Maswita. (2017). Wanita Bekerja dan Mengatur Keperluan Keluarga. Penelitian, Pemikiran, Dan Pengabdian , vol. 5, No. 2 hal 53-59 .

Mayangsari, M. D. (2018). Keseimbangan kerja kehidupan pada wanita karir . Jurnal Ecopsy, vol.5 no.1 hal 43-50.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image