Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hutami hurul Aini

Seberapa Tahukah Kita Tentang Toxic Parents ??

Eduaksi | Sunday, 17 Dec 2023, 12:51 WIB
ilustration toxic parents (freepik.com)

Tahukah kalian kasus kekerasan anak pada tahun 2023 tercatat paling banyak dilakukan oleh orang tua lho, jumlahnya sebanyak 180 kasus. Hal ini begitu menyedihkan dan sangat memprihatinkan. Anak yang seharusnya memiliki hak untuk disayang, dilindungi, dijaga, dan dididik dengan benar, justru menjadi suatu hal yang dibenci dan ditolak kehadiranya.

Hal ini menjadi alasan saya untuk memberikan parenting kepada orang tua supaya bisa belajar menjadi orang tua yang baik dan menyayangi anak-anaknya. Sehingga hal tersebut dapat membuat orang tua sadar dan memahami ciri-ciri dari toxic parents, dampak bagi sang anak, dan solusi terbaik untuk mencegah hal tersebut.

Apa saja ciri-ciri yang harus disadari orang tua bahwa dia adalah seorang Toxic Parents ?

Menurut Khairunnisa Ulfadhilah (2021) ada beberapa ciri-ciri yang menunjukan bahwa orang tersebut toxic parents, diantaranya ialah orang tua sering menampakan dan meluapkan amarah secara kasar kepada anaknya karena hal sepele. Lalu, ciri selanjutnya yang nampak dari orang tua yang toxic adalah selalu mendoktrin dan mengekang anaknya untuk melakukan sesuatu hal atau kegiatan yang orang tuanya inginkan. Sedangkan, kemampuan dan keinginan sang anak sering kali berbeda dengan keinginan orang tuanya. Akan tetapi, orang tuanya tidak mau mendengar pendapat sang anak, dan tidak menghargai pilihan dan keputusan anaknya.

Ciri yang terakhir adalah orang tua memiliki rasa kekhawatiran yang berlebihan sehingga melarang sang anak untuk mencoba hal baru dan tidak memberikan kepercayaan kepada sang anak. Hal itu sangat berakibat fatal kepada mental sang anak. Sehingga, alangkah baiknya jika sang anak dapat diberi kebebasan untuk melakukan hal-hal yang ingin ia lakukan. Membiasakan anak untuk dapat bertanggung jawab dan belajar atas kesalahan yang mereka perbuat. Serta memberikan kebebasan kepada mereka untuk mengekspresikan kreativitasnya.

Bagaimana dampak toxic parents terhadap sang anak di kemudian hari ?

ilustration toxic parents photo by RDNE Stock Project (pexels.com)

Ternyata tanpa kita sadari dampak paling buruk dari toxic parents ini bisa menyebabkan sang anak melalukan self harm dan bunuh diri loh. Nah, berikut ini adalah beberapa dampak dari toxic parents diantaranya yaitu, dapat merusak jiwa, mental, dan karakter sang anak, serta dapat membuat sang anak merasa tidak penting kehadiranya. Sehingga menciptakan karakter anak yang sangat tertutup.

Dampak lainnya yaitu dapat mengubur kemampuan kreativitas, minat, dan bakat anak, serta memberikan trauma yang mendalam pada diri sang anak. Toxic parents juga dapat menimbulkan perasaan benci dan dendam pada diri sang anak. Sehingga ia melakukan hal-hal yang di luar batasanya. Begitu mengerikan bukan ? Dampak dari sikap orang tua yang toxic terhadap anaknya. Nah oleh karena itu, sebagai orang tua kita harus mampu menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya.

Apa aja sih solusi yang tepat untuk mencegah supaya orang tua tidak bersikap toxic terhadap anaknya ?

ilustration happy family photo by MART PRODUCTION (pexels.com)

Nah, sekarang saya akan memberikan beberapa solusinya nih supaya semua orang tua bisa mencegah dan menangani perilaku toxic parents ini. Menurut Khairunnisa Ulfadhilah (2021) dalam jurnalnya ia menyebutkan bahwa ada beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh orang tua supaya bisa terhindar dari perilaku buruk ini. Diantaranya itu sebagai orang tua kita harus menciptakan lingkungan komunikasi yang baik nih dengan anaknya. Misalnya, orang tua harus bisa juga memposisikan dirinya seperti teman dan sahabat bagi anaknya. Sehingga sang anak bisa lebih terbuka kepada orang tuanya.

Selanjutnya itu, orang tua harus selalu mengapresiasi pencapaian-pencapaian kecil anaknya. Lalu, solusi selanjutnya ialah biarkan sang anak untuk mengutarakan keinginanya dan mengembangkan kreativitasnya, dengan cara selalu memberikan keleluasaan terhadap anak untuk menyatakan pendapatnya dan tidak mengekangnya.

Selanjutnya adalah jangan lupa untuk meunjukan kasih sayang kepada sang anak dengan memberikanya sentuhan seperti mengelus kepalanya, mencium pipi dan keningnya, dan sering memberikan pelukan yang hangat kepada sang anak. Sebab sang anak akan merasa sangat disayangi. Dan yang terakhir sebagai orang tua harus bisa mengontrol emosi dengan baik serta berhenti untuk memarahi sang anak di depan umum, sebaiknya orang tua memberikan nasihat kepada sang anak secara pelan-pelan.

Nah itu dia solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya toxic parents. Untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam rumah, orang tua senantiasa menciptakan komunikasi yang baik dan berkualitas. Karena menjadi orang tua adalah sebuah anugerah dan tanggung jawab yang dititipkan Tuhan kepada kita dan tidak semua orang mendapatkanya. Oleh karena itu, kita harus menjadi orang tua yang baik, menyayangi, dan bertanggung jawab kepada sang anak.

Reference :

Ulfadhilah, K. (2021). The Effect Of Toxic Parents On Character In Childhood In Tkit Al-Umm. Vol. 6, No.1. Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education.

Photo by RDNE Stock project: https://www.pexels.com/photo/middle-aged-woman-shouting-at-a-fellow-woman

Photo by MART PRODUCTION: https://www.pexels.com/photo/a-family-playing-the-carboard-box

https://www.freepik.com/free-photo/small-boy-listening-quarrel-parents

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image