Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aureil natasha putri

Geger Pneumonia Misterius di Cina, Apa Kabar Indonesia

Lainnnya | Friday, 15 Dec 2023, 22:01 WIB

Lonjakan kasus pneumonia di China menggemparkan dunia. Hal ini berawal sejak Oktober hingga November 2023. Anak-anak menjadi sasaran utama, sehingga memaksa pemerintah China membangun fasilitas kesehatan khusus untuk mengatasi peningkatan kasus yang signifikan. Pemerintah indonesia hingga saat ini belum menerapkan larangan perjalanan bagi individu yang berasal dari wilayah china utara, dimana tempat dugaan terjadinya klaster pneumonia “misterius”.

Pada 22 November 2023, WHO resmi memberikan peringatan serius terkait peningkatan kasus pneuminia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di China. Seiring laporan media China yang mencatat kenaikan infeksi Mycoplasma Pneumoniae sejak Mei 2023. Sekitar 75% pasien terdiagnosis mengalami infeksi Mycoplasma Pneumoniae, dengan prevalensi mencapai 40%. Imran, dalam konferensi pers yang dilakukan pada 29 November, menyatakan bahwa 40%-60% kasus pneumonia di China dapat dianggap tidak terdiagnosis dan Mycobacterium menjadi penyebab utamanya.

Mycoplasma Pneumoniae adalah patogen parasit obligat tanpa dinding sel yang dapat menyebabkan gejala saluran pernapasan atas dan bawah. Dalam infeksi M. pneumoniae, bakteri ini dapat menyebabkan cedera langsung dan cedera imun. Mycoplasma pneumoniae menjadi penyebab 10-40% kasus pneumonia di kalangan anak-anak yang terjadi di masyarakat, dan mencapai 18% pada kasus yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Presentase ini cenderung meningkat selama periode epidemi. Mycoplasma pneumoniaepneumonia (MPP) mengalami peningkatan yang berat di China.

Dalam konferensi pers yang diwawancarai oleh BBC News Indonesia, dr. Siti Nadia Tarmidzi, Kepala Biro Komunikasi dan pelayanan Publik Kemenkes, menjelaskan bahwa pemerintah indonesia telah mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan untuk mengantisipasi penularan pneumonia. Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran (Nomor:PM.03.01/C/4632/2023) yang mengingatkan semua pemangku kepentingan kesehatan di Indonesia, termasuk kepala Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Puskesmas, terhadap kejadian Mycoplasma Pneumoniae.

Untuk mengantisipasi kemungkinan Mycoplasma Pneumoniae, perlu dikenali gejala seperti bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mata berair, muntah, diare, dan mengi. Meskipun penyakit ini tidak berbahaya, langkah-langkah pencegahan dianjurkan. Seperti, memberikan ASI eksklusif, melengkapi imunisasi anak, mencuci tangan, menggunakan masker di tempat umum dan mengurangi polusi di dalam rumah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image