Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adinda Nora Muthia Khanza

Prinsip Penanganan E-Waste dalam Produksi Robot untuk Industri yang Berkelanjutan

Teknologi | Friday, 15 Dec 2023, 17:27 WIB

Beberapa tahun belakangan ini, semakin marak penggunaan teknologi robot dalam semua bidang. Aplikasi tersebut paling banyak kita jumpai di bidang industri[1] hingga bidang kesehatan[2]. Contohnya adalah arm robot, Robot memang sangat bermanfaat terlebih untuk pekerjaan yang berbahaya untuk manusia[3]. Berdasarkan data terbaru dari databoks, per November 2022 terdapat 517 ribu robot baru yang dipasang di seluruh dunia. Tentu, angka tersebut akan terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya dunia robot.

Perkembangan dunia robot yang pesat sejalan dengan semakin banyaknya pusat-pusat industri yang berfokus untuk memproduksi robot. Sama seperti produksi mesin-mesin lainnya, produksi robot tentu juga akan menghasilkan limbah. Menggunakan prinsip yang sama dengan produksi barang elektronik, dalam produksi robot juga dapat digunakan beberapa prinsip untuk mengurangi limbah yang dihasilkan, terutama adalah limbah elektronik (E-Waste).

Beberapa prinsip yang dapat digunakan sebagai cara menangani e-waste antara lain:

1. Penerapan sistem Extended Producer Responsibility

Extended Producer Responsibilty (EPR) adalah sebuah bentuk tanggung jawab produsen mulai dari barang tersebut akan di produksi hingga tidak dapat digunakan lagi[4]. Dengan adanya EPR, para pemilik usaha atau produsen akan memiliki kesadaran lebih untuk tidak sewenang-wenang dalam memproduksi suatu barang dalam hal ini robot.

2. Recycle limbah menjadi karya seni

Dalam proses produksi robot pada dasarnya menggunakan komponen-komponen elektronika yang tidak berbeda jauh dalam produksi barang elektronik. Komponen-komponen yang telah dibuang tersebut dapat dimanfaatkan sebagai karya seni[5]. Lebih lanjut, karya seni tersebut dapat menjadi salah satu sumber mata pencahariaan baru.

Foto Contoh Karya Seni dari Komponen Elektronika (pinterest/Sammks Mks.com)

3. Pengolahan limbah yang berbahaya

Prinsip terpenting untuk mengangani e-waste adalah dimilikinya sistem untuk pengolahan limbah yang berbahaya. Dengan telah adanya sistem yang memadai dan telah berstandar internasional maka dapat mengurangi dampak yang akan ditimbulkan kedepannya.

Dampak dari produksi robot yang semakin massal sangat penting untuk diperhatikan. Jangan sampai, robot-robot tersebut menimbulkan masalah baru untuk manusia maupun lingkungan. Selain itu, dengan prinsip-prinsip diatas ikut juga untuk mendukung SDG’s poin 9 tentang membangun infrastruktur yang tangguh, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi (build resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable industrialization and foster innovation) serta poin 12 yaitu tujuan global untuk memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan (ensure sustainable consumption and production patterns).

Referensi:

[1] E. Utomo, B. Ma, T. dan Produksi Material Kelautan, F. Teknologi Kelautan, P. Utama, and U. Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT, “KAJIAN APLIKASI ROBOT DALAM INDUSTRI PERKAPALAN Robot Application in Shipbuilding Industry.”

[2] D. Suryawan, L. Buchori, Sulardjaka, S. Adinandra, and M. Al Qadim, “ANALISIS KINERJA GERAK ROBOT ASISTEN MEDIS DENGAN KONFIGURASI TIGA AKTUATOR BERBASIS OMNIDIRECTIONAL,” Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, vol. 27, no. 2, pp. 94–104, 2022, doi: 10.35760/tr.2022.v27i2.5343.

[3] A. Imani and I. Muslim, “DEFINISI ROBOT.” [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publication/364315540

[4] W. Astuti Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik UNPAND Jl Banjarsari Barat No, EXTENDED PRODUCER RESPONSIBILITY (EPR) SEBAGAI ALTERNATIF PENGHEMATAN ENERGI DALAM RECYCLING E-WASTE PADA TELEPON SELULER DI INDONESIA.

[5] J. J. Hardianto, B. Nahor, and K.-K. Kunci, “IMPLIKASI DAN PENGELOLAAN LIMBAH ELEKTRONIK,” Online, 2019.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image