Neng Putri

    FOLLOW  

Alih Fungsi Lahan: Apakah Warga Baleendah Sudah Tidak Membutuhkan Lagi Beras?

Bisnis | Friday, 15 Dec 2023, 16:22 WIB

ALIH FUNGSI LAHAN: APAKAH WARGA BALEENDAH SUDAH

TIDAK MEMERLUKAN LAGI BERAS?

PETANI SEBAGAI MATA PENCAHARIAAN BALEENDAH

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya dengan cara melakukan pengelolaan lahan dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman seperti padi dan lain-lain dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakana sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain (Ritonga et,al., 2019).

Petani juga merupakan mata pencaharian yang melekat pada masyarakat pendesaan maupun pelosok seperti hal nya daerah baleendah. Apa sih mata pencahaarian itu ? Mata pencaharian adalah aktifitas yang di lakukan seseorang atau masyarakat dalam memanfaatkan segala sumber daya yang di milikinya untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Bertani merupakan salah satu pokok mata pencaharian orang sunda pada umumnya. Di perkirakan sekitar 80% penduduk jawa barat hidup dari hasil pertanian.Selain betani juga orang sunda menguasai usaha bercocok tanam di ladang. Sebagian besar penduduk jawa barat tinggal di desa rata-rata sebagai petani,degan jumlah petani kurang lebih 10.266.000 orang, dengan komposisi 11,11% berumur kurang dari 30 tahun, 24,06% berumur 30-40 tahun, 39,30% berumur 45-59 tahun dan 28,53% berumur lebih dari 60 dengan 37,12% berpendidikan SD ke bawah. Berdasakan data di atas , petani penduduk desa rata-rata yang sudah berusia kurang lebih 60 dan yang berpendidikan rendah.

ALIHAN FUNGSI LAHAN MEMUSNAHKAN PEKERJAAN PETANI

Keterbatasan petani di era globalisasi ini berdampak banyak nya lahan pertanian yang mengganggur tidak di tanami oleh para petani ,dan penjualan hasil panen di pasar yang murah namun peminat yang banyak dan harga pupuk yang mahal sehingga petani tidak mendapatkan keuntungan yang sebanding. Hal ini berdampak pada peralihan fungsian lahan.

Para masyarakat balaeendah mereka menjual lahannya di jadikan sektor no pertanian seperti perumahan dan industri.sehinnga luas lahan sawah di jawa barat mengalami penyusutan karena banyaknya petani yang menjual lahan nya. Jika di lihat dari jauh hari sebelum terjadi alihan fungsi lahan tersebut, daerah balaeendah merupakan daerah yang sangat subur. Akan tetapi alihan fungsi baleendah cukup sangat tinggi.

alihan fungsi yang terjadi di daerah Baleendah yaitu alihan fungsi lahan pertanian menjadi sebuah perumahan. Dan perubahan ini mengarah ke hal yang bersifat negative bagi ekosistem lingkungan alam. Serta turunnya produksi pertanian dengan mengurangnya bahan- bahan pokok yang di hasilkan oleh para petani tersebut, seperti hal nya berkurang nya produksi beras. selain itu hilangnya kesempatan petani untuk menggarap lahannya secara berkelanjutan dan menjadikan mata pencaharian. Petani pun menjadi kehilangan kesempatan untuk mendapat manfaat panen atau hasil pertaniannya.

Pangan dan hortikultura Jawa Barat, statistic pertanian menunjukan penurunan luas sawah baku pada tahun 2014 seluas 936.529 hektare menjadi 929.024 hektare tahun 2015.pada tahun 2014 ke 2015 terjadi penyusutan lahan baku sawah seluas 7.505 hektare, sedangkan penurunan luas lahan saat tahun 2016 dari 2015 sebanyak 13.024 hektare. Dari data tersebut menunjukan penurunan lahan sawah dari tahun ketahun semakin besar.

FAKTOR FAKTOR DARI ALIHAN FUNGSI LAHAN

Perubahan fungsi lahan menjadi permukiman itu sendiri juga di karenakan para pemilik lahan pertanian berfikir harga jual tanah relative tinggi dengan melihat tempat yang strategis tepatnya berada di pinggir kota sehingga akan banyak tanah yang di butuhkan untuk membangun tempat tinggal.Semakin banyak nya pertumbuhan penduduk juga akan berdampak kepada kebutuhan untuk rumah tinggal, ketersediaan lahan permukiman di perkotaan hargaan nya tinggi sehingga mendorong masyarakat untuk berpindah ke perdesaan , sehingga percarian lahan di wilayah pinggiran kota, hal ini juga menjadi salah satu faktor petani mengalihkan fungsi lahan tersebut.

Perubahan fungsi lahan ini juga mengancam kapasitas penyediaan pangan berkurang. Karena banyak nya persawahan yang di jadikan perumahan , sedangkan jumalah penduduk yang terus berkembang. Para buruh tani pun menjadi pengangguran karena ketidaktersedian sawah tempat mereka mencari nafkah untuk kehidupan sehari-harinya.

PERLINDUNGAN LAHAN

Perlindungan lahan pertanian sangat di perlukan untuk kelangsungan hidup para penduduk desa dan para buruh tani yang menjadi tempat pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan untuk menyelamatkan keseimbangan antara jumlah kebutuhan penduduk dengan bahan pangan yang di hasilkan. Seperti hal nya yang di jelaskan Berdasarkan UU No 41 tahun 2009, untuk keperluan kemandirian, keamanan dan ketahanan pangan maka di perlukan penyelamatan lahan pertanian pangan.

Perlindungan lahan pertanian ini sendiri bagian yang tidak terpisahkan dalam penataan ruangan wilayah. Oleh karena itu perlindungan lahan pertanian ini perlu di lakukan dengan menetapkan kawasan kawasan pertanian yang perlu di lindungi.perlindungan kawasan pertanian terkhusus untuk daerah perdesaan di perlukan perencanaan dan penetapan, pengembangan, penelitian, pemanfaatan dan pembinaan, pengendalian, pengawasan ,pengembangan system informasi, perlindungan dan pemerdayaan petani , peran serta masyarakat, dan pembiayaaan. Perlindungan kawasan pertanian tersebut dengan tujuan menghargai kearifan budaya lokal serta hak-hak komunal adat.