Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Diaz Atsila

Cegah Adiksi Internet untuk Selamatkan Generasi Muda

Eduaksi | Friday, 15 Dec 2023, 10:17 WIB
Sumber: Pexels.com

Saat ini kita berada dalam dunia yang segalanya membutuhkan akses internet. Banyak aktivitas yang tidak jauh dari penggunaan internet, karena dengan internet segalanya menjadi mudah untuk dijangkau, apalagi generasi muda yang dirasa mulai bergantung kepada internet untuk menjalankan aktivitas mereka. Hal ini dapat menyebabkan adiksi atau kecanduan bagi generasi muda yang selalu menggunakan internet.

Adiksi internet atau kecanduan internet merupakan kondisi di mana seseorang mengalami ketergantungan terhadap penggunaan internet. Orang yang mengalami adiksi internet mungkin merasa sulit untuk mengontrol atau menghentikan penggunaan internet mereka, meskipun menyadari konsekuensi negatif yang mungkin akan timbul.

Adiksi Internet terdapat beberapa jenis, seperti

  • Adiksi Media Sosial: Penggunaan media sosial sangat erat dengan generasi muda yang memiliki kecenderungan untuk terus up-to-date dengan selalu memeriksa, memposting, ataupun berinteraksi dengan teman online mereka. Hal ini dapat menyebabkan adiksi jika penggunaannya berlebihan dan mulai mengganggu aktivitas.
  • Adiksi Game Online: Banyak anak muda yang gemar bermain game online. Hal ini dapat menjadi adiksi jika terjadi ketergantungan pada penggunaannya yang dapat mengarah pada isolasi sosial.
  • Adiksi Pornografi: Ketergantungan pada konten pornografi di internet yang dapat berdampak negatif pada hubungan interpersonal dan kesehatan mental.
  • Adiksi Belanja Online: Kegiatan belanja online saat ini sangat digemari semua kalangan tidak terkecuali generasi muda, hal ini dapat menyebabkan ketergantungan yang dapat menyebabkan masalah keuangan.

 

  • Adiksi Mencari Informasi: Mencari informasi adalah hal yang positif, namun jika mencari informasi secara terus-menerus di internet, bahkan jika itu tidak relevan atau bermanfaat. Hal ini sudah banyak dilakukan yang menyebabkan ketergantungan sehingga informasi yang didapat tidak selamanya benar atau bermanfaat.

Banyak remaja yang menggunakan internet tidak sesuai porsinya yang akhirnya menimbulkan ketergantungan. Seperti pada kasus anak kecil di Jakarta yang kecanduan dengan game online hingga tidak dapat mengontrol emosinya. Kejadian yang terjadi pada tahun 2019 tersebut, diakibatkan oleh orangtua yang sudah memberikan gawai sejak anak tersebut berumur 5 tahun, pemakaiannya bahkan dapat mencapai 8 jam dalam sehari. Tindakan seperti memukul dan tindakan agresif paling parah yang dilakukan anak tersebut ialah membawa pisau yang diarahkan kepada orangtuanya sebab memintanya untuk berhenti bermain gawai.

Kasus tersebut dapat dikaitkan dengan teori komunikasi yang dikenalkan oleh tiga ilmuwan yakni Elihu Katz, Jay G.Blumlerm, dan Michael Gurevitch. Teori Uses and Gratification adalah teori yang menjelaskan bahwa perbedaan individu menyebabkan audiensi mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang disebabkan berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda di antara individu audiensi, serta menilai bahwa audiensi dalam menggunakan media berorientasi pada tujuan, bersifat aktif sekaligus diskriminatif.

Kejadian yang dilakukan oleh anak tersebut diakibatkan dari kecanduan internet, Teori komunikasi Uses and Gratification yang menjelaskan bahwa individu terus menggunakan internet karena mereka merasa bahwa aktivitas online memberikan kepuasan yang mereka butuhkan. Teori ini juga dapat membantu memahami bagaimana individu mencari solusi atau pengalihan melalui interaksi online untuk mengatasi tekanan atau masalah emosional.

Adiksi internet memang mengancam generasi muda, tindakan preventif untuk mencegah hal tersebut dirasa adalah cara yang paling tepat. Beberapa tindakan preventif yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pendidikan Digital

Pendidikan digital perlu dilakukan agar generasi muda dapat memahami dan tersadarkan bahwa penggunaan internet harus sesuai porsi dan menetapkan tujuan agar penggunaannya lebih efektif dan manfaat yang didapat sesuai.

  • Peran Orangtua

Orang tua memainkan peran penting dalam mencegah adiksi internet. Berikan dukungan emosional, berkomunikasi terbuka, dan terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak untuk membangun hubungan yang sehat dan tidak ketergantungan pada penggunaan internet.

 

  • Batasi Waktu Penggunaan

Setiap individu harus dapat menetapkan batas untuk penggunaan internet, agar dapat membantu mencegah penggunaan berlebihan dan memastikan bahwa aktivitas lainnya tidak terabaikan.

  • Melakukan aktivitas tanpa internet

Melakukan kegiatan positif yang tidak menggunakan dirasa sangat efektif untuk mencegah generasi muda ketergantungan pada internet. Kegiatan seperti bersosialisasi dengan teman sebaya maupun aktivitas olahraga adalah contoh sederhana dari melakukan aktivitas tanpa internet.

Namun banyak generasi muda yang saat ini sudah mengalami kecanduan atau adiksi internet. Bukan berarti yang mengalami kecanduan internet tidak dapat lepas dari adiksi tersebut. Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk lepas dari adiksi internet:

  • Kenali Masalah

Cari faktor-faktor yang membuat anda kecanduan internet, apakah rasa bosan, stres, atau jalan keluar untuk menghindari tugas yang sulit. Dengan mengetahui pemicu, generasi muda yang mengalami kecanduan internet dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.

  • Temukan Alternatif yang positif

Cari kegiatan alternatif yang memberikan kepuasan dan tidak melibatkan penggunaan internet berlebihan.

  • Libatkan Dukungan Sosial

Dengan berbicara bersama teman, keluarga, ataupun terapis tentang kecanduan internet, dirasa dapat menjadi solusi untuk generasi muda yang mengalami kecanduan internet. Dukungan moral dan membantu untuk tetap bertanggung jawab adalah hal yang dibutuhkan.

Perkembangan zaman saat ini memang sangat cepat, dan aktivitas menggunakan internet sangat sulit untuk dihindarkan. Kesadaran generasi muda untuk menggunakan internet secara bijak dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri adalah hal yang harus ditanamkan untuk mencegah generasi muda mengalami ketergantungan atau adiksi terhadap penggunaan internet.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image