Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hector Alianzaputra

Sistem Pemilah Sampah Sungai Berbasis Artificial Intelligence

Teknologi | Thursday, 14 Dec 2023, 18:13 WIB
Kumpulan sampah yang ada di sungai (sumber dari pixabay)

Bagaimana Keadaan Sungai Di Indonesia

Situasi sungai-sungai di Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak sungai di Indonesia yang menjadi tempat pembuangan sampah dan berhasil mencemari sungai. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2020) menyebutkan 59% sungai di Indonesia mengalami pencemaran berat yang tersebar di 564 titik, 26,6% mengalami pencemaran sedang, dan 8,9% mengalami pencemaran ringan. Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sekitar 46% sungai di Indonesia tercemar berat, 32% tercemar sedang, 14% tercemar sedang, dan 8% tercemar berat dengan pencemaran ringan. Jumlah ini bukanlah jumlah yang kecil mengingat luasnya negara dan banyaknya sungai yang ada di Indonesia.

Salah satu penyebab pencemaran sungai di Indonesia adalah sungai yang terus dijadikan tempat pembuangan sampah masyarakat, bukan hanya karena masyarakat tidak mendapatkan layanan pembuangan sampah yang layak dari pemerintah, namun juga karena kurangnya kesadaran terhadap dampak pembuangan sampah ke sungai. Bahkan, membuang sampah ke sungai dianggap murah dan praktis, dan kebiasaan buruk ini lambat laun menjadi bagian dari budaya masyarakat. Seiring dengan perubahan zaman, sungai pun berubah peranannya dan dianggap sebagai tempat yang tidak berguna.

Sampah yang berserakan di sungai bermacam-macam, ada yang berbentuk padat, cair, dan gas, namun sebagian besar sampah yang ada di sungai adalah sampah plastik dan sampah yang sulit terurai. Dikarenakan banyaknya macam sampah yang berserakan di sungai maka salah satu solusinya yaitu memilah sampah tersebut berdasarkan macamnya. Pemilahan sampah yang ada di Indonesia saat ini masih dilakukan secara manual dengan tenaga manusia, sehingga pemilahan tersebut kurang efisien.

Bagaimana AI Menjadi Solusi Pemilahan Sampah Sungai di Indonesia

Untuk memilah sampah, kita bisa menggunakan kecerdasan buatan yang memiliki cara kerja seperti jaringan saraf. Faktanya adalah penglihatan manusia dan hewan juga merupakan jaringan saraf berlapis-lapis. Lapisan pertama mengenali objek paling sederhana, seperti garis dan titik. Selanjutnya, jaringan saraf, menggunakan informasi dari lapisan sebelumnya, mengenali objek yang lebih kompleks. Misalnya, di antara banyak garis, dia dapat menonjolkan beberapa bentuk geometris. Hal ini terjadi hingga lapisan terakhir, yang memberikan jawaban – objek apa yang ada di depan kita.

Artificial Intelligence sama seperti otak kita, belajar dari contoh. Kita menunjukkan kepada mereka banyak foto dengan catatan seperti “ini adalah botol PET bening” atau “ini adalah botol kaca.” Pada gambar yang ditampilkan, Artificial Intelligence menemukan pola. Hal ini memungkinkan dia mengenali objek yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Dengan begitu nantinya pemilahan sampah sungai yang ada di Indonesia akan lebih mudah.

Apa Kelebihan AI Sebagai Pemilah Sampah Sungai

AI (Artificial Intelligence) dapat memberikan sejumlah kelebihan sebagai pemilah sampah sungai. Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diberikan oleh AI :

1. Kecepatan dan Efisiensi

 

  • AI dapat memproses data dengan sangat cepat dan efisien. Dengan menggunakan teknologi pengolahan sensor, AI dapat mengidentifikasi dan memilah sampah secara instan, yang dapat mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan untuk membersihkan sungai.

2. Akurasi Identifikasi Sampah

 

  • Teknologi AI, seperti deep learning, memungkinkan sistem untuk belajar dan meningkatkan akurasi identifikasi sampah seiring waktu. Hal ini dapat membantu dalam membedakan antara berbagai jenis sampah dengan tingkat akurasi yang tinggi.

3. Pengurangan Human Error

 

  • Menggunakan AI dapat mengurangi kesalahan manusia dalam proses pemilahan sampah. Manusia mungkin lelah atau kurang fokus, sementara AI tetap konsisten dalam tugasnya.

4. Pemantauan Real-Time

 

  • AI dapat digunakan untuk memantau sungai secara real-time. Sistem ini dapat mendeteksi penumpukan sampah segera setelah terjadi, memungkinkan respons yang lebih cepat untuk membersihkan area yang terkena dampak.

5. Penghematan Biaya

 

  • Meskipun implementasi awal teknologi AI mungkin membutuhkan investasi, dalam jangka panjang, penggunaan AI dapat menghemat biaya operasional karena keefisienan dalam pemantauan dan pemilahan sampah.

Apa Kekurangan AI Sebagai Pemilah Sampah Sungai

Meskipun kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi besar untuk membantu pemilahan sampah sungai, terdapat beberapa kekurangan dan tantangan yang perlu diperhatikan:

1. Keterbatasan Penggunaan

 

  • Sistem AI mungkin tidak dapat digunakan dengan efektif di semua jenis sungai atau lokasi. Faktor seperti arus sungai yang kuat, kondisi cuaca ekstrem, atau lingkungan yang sulit dapat mempengaruhi kinerja sistem.

2. Interaksi dengan Lingkungan dan Organisme Hidup Lainnya

 

  • Ketika menggunakan teknologi pada lingkungan alam, dampaknya terhadap organisme lain harus dipertimbangkan. Sensor dan perangkat keras yang digunakan dalam sistem AI dapat menimbulkan dampak lingkungan yang memerlukan studi lebih lanjut.

3. Terbatasnya pendidikan dan kesadaran masyarakat

 

  • AI dapat membantu pemilahan sampah sungai, namun peran masyarakat dalam mendukung dan memahami penggunaan teknologi ini juga sangat penting. Kurangnya kesadaran dan edukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dapat menjadi kendala.

Akankah AI Menggantikan Pemilahan Sampah Secara Manual

Pemilahan sampah secara manual adalah pekerjaan yang berbahaya dan kotor dengan segala konsekuensinya seperti biaya tinggi, pergantian staf yang konstan, kualitas yang tidak stabil. Melihat konsekuensi pemilahan sampah manual yang telah disebutkan, nampaknya Artificial Intelligence akan menggantikan pemilahan sampah secara manual. Hal tersebut dikarenakan banyaknya kelebihan pemilahan sampah menggunakan AI dibandingkan pemilahan sampah secara manual.

Kemungkinan besar pemilahan sampah secara manual akan berkurang sebesar 90%. Orang-orang hanya akan dibutuhkan pada tahap akhir - kendali mutu. Namun, di sini sampahnya tidak terlalu kotor, dan pemilahannya lebih mudah. Mungkin pemilahan sampah menggunakan AI ini dapat diterapkan di sungai Indonesia 10 – 20 tahun lagi. Untuk saat ini kita sebagai masyarakat Indonesia harus sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan, terutama di sungai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image