Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Sendok Elektrik yang Mampu Bantu Kurangi Konsumsi Garam Penggunanya

Teknologi | Monday, 27 May 2024, 06:25 WIB
Sendok elektrik. Foto: REUTERS/Tom Bateman via VOA.

PENELITI di Jepang mengatakan perangkat baru yang akan membantu orang mengurangi jumlah natrium, atau garam bakal segera diluncurkan ke pasaran. Para pengembang perangkat ini berasal dari Universitas Meiji di Jepang dan perusahaan minuman Kirin yang berbasis di Tokyo.

Salah satu perangkat baru adalah sendok garam listrik. Perangkat ini menggunakan komputer kecil yang dipakai di lengan seseorang untuk mengirim sinyal listrik yang mengaktifkan atom natrium. Para pengembang mengatakan bahwa sinyal ini mampu meningkatkan rasa asin pada makanan.

Sendok garam Listrik akan dijual di Jepang dengan harga sekitar $120 mulai bulan Juni mendatang.

Profesor Universitas Meiji, Homei Miyashita, mengembangkan sendok ini dan perangkat serupa, yaitu sumpit listrik. Sumpit tersebut kemungkinan akan dijual tahun depan.

Pengumuman terbaru ini menandai pertama kalinya teknologi ini digunakan dalam produk yang dijual kepada publik. Tahun lalu, upaya ini mendapat perhatian berbeda. Teknologi ini memenangi hadiah Ig Nobel 2023 di bidang nutrisi. Penyelenggara menggambarkan hadiah ini sebagai penghargaan untuk penelitian yang membuat "orang TERTAWA, kemudian BERPIKIR."

Menurut Miyashita, kedua perangkat tersebut menggunakan arus listrik lemah untuk mengirim ion natrium dari makanan, melalui sumpit atau sendok, ke mulut penggunanya di mana mereka menciptakan rasa asin.

"Akibatnya, rasa asin meningkat satu setengah kali," katanya.

Miyashita dan tim laboratoriumnya telah mengeksplorasi cara-cara teknologi dapat berinteraksi dengan dan menciptakan pengalaman sensorik manusia. Dia juga telah mengembangkan layar TV yang dapat dijilat yang bisa menciptakan kembali rasa makanan.

Perusahaan Kirin beralih ke produk kesehatan untuk mengembangkan bisnis tradisionalnya. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa teknologi ini mungkin sangat berguna bagi orang Jepang, yang diet tradisionalnya cenderung lebih asin. Rata-rata orang dewasa di Jepang mengonsumsi sekitar 10 gram garam per hari. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan setengah dari jumlah tersebut.

Mengonsumsi makanan dengan terlalu banyak natrium dapat meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

"Untuk mencegah penyakit-penyakit ini, kita perlu mengurangi jumlah garam yang kita konsumsi," kata peneliti Kirin, Ai Sato.

Sato mengatakan bahwa sulit untuk mengurangi garam dengan cara biasa karena itu berarti "makan makanan yang terasa hambar."***

Sumber: Reuters, Voice of America

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image