Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aurel Ramadhanty Forico

Musik dan Mindset: Benarkah Selera Musik Mencerminkan Kepribadian?

Edukasi | Sunday, 10 Dec 2023, 22:49 WIB
Ilustrasi orang yang sedang mendengarkan musik (Sumber: Andrea Piacquadio/Pexels)

Musik memang jadi sahabat setia banyak orang dari dulu hingga sekarang. Musik terbagi dari beberapa genre dari Pop, Jazz, Rock, R&B, Hip Hop dan masih banyak lagi yang membuat setiap orang pasti memiliki selera musik yang berbeda-beda. Selain itu, musik bukan cuma sebagai hiburan, tetapi juga tempat untuk menuangkan ide, kreativitas, atau perasaan. Uniknya, musik dianggap bersifat universal yang dimana bisa dinikmati semua kalangan, dari yang kerja kantoran sampe yang suka ngebut di jalan.

Genre musik juga beragam, dari yang populer seperti Pop, Jazz, Rock, R&B, Hip Hop, sampe yang masih misterius. Namun, sudah pasti tiap orang punya selera musik beda-beda. Nah, dari perbedaan selera musik ini, keterikatan musik sangatlah erat dengan kepribadian seseorang. Sebagian orang berpendapat bahwa selera musik bisa mencerminkan berbagai aspek kepribadian, seperti tingkat ekstroversi, kreativitas, atau tingkat neurotisisme. Jadi, kalo suka musik klasik, mungkin orang bakal mikir kita suka mikirin hal-hal yang dalam. Selera musik seseorang telah menjadi jendela yang menarik untuk memahami dimensi kepribadian.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kepribadian bisa terlihat dari musik yang kita suka. Orang ekstrovert suka musik yang ceria dan cepat, sementara yang lebih 'nekad' mungkin lebih suka musik yang santai untuk menghilangkan stres.

Teori Big Five Personality merupakan suatu teori konseptual yang mengidentifikasi dan mengukur lima dimensi kepribadian yang dianggap mencakup berbagai karakteristik manusia. Dimensi-dimensi ini mencakup Ekstroversi (Extraversion), Keterbukaan (Openness to Experience), Kesusilaan (Conscientiousness), Ketidakstabilan Emosional (Neuroticism), Kehati-hatian (Agreeableness).

Teori ini merupakan salah satu pendekatan yang paling diterima secara luas dalam memahami dan mengukur kepribadian manusia. Dalam kaitannya dengan selera musik, teori ini dapat menjadi salah satu argument kuat bahwa selera musik seseorang dapat ditentukan dengan bagaimana kepribadian individu tersebut. Berikut penjabarannya;

1. Keterbukaan

Ilustrasi musik klasik/jazz (Sumber: Victor Freitas/Pexels)

Genre musik seperti musik klasik atau jazz dapat menarik nih bagi mereka yang memiliki tingkat keterbukaan yang tinggi. Individu yang memiliki tingkat keterbukaan yang tinggi umumnya lebih menerima terhadap pengalaman baru, ide-ide kreatif, dan ragam dalam seni. Mereka mungkin memiliki kecenderungan yang lebih pada musik yang bersifat kompleks, eksperimental, atau inovatif.

2. Ekstroversi

Ilustrasi orang yang mendengarkan musik upbeat (Sumber: Marcelo Chagas/ Pexels)

Genre seperti pop, rock, atau musik dansa mungkin lebih sesuai dengan preferensi individu yang ekstrovert. Mereka cenderung lebih menyukai interaksi sosial dan mencari kegembiraan. Oleh karena itu, mereka mungkin lebih suka musik yang berirama cepat, energik, dan sesuai untuk suasana pesta atau kegiatan sosial.

3. Kesusilaan

Ilustrasi musik akustik (Sumber: Pixabay/Pexels)

Musik klasik, musik akustik, atau genre dengan lirik yang mendalam dan bermakna mungkin lebih menarik bagi individu dengan tingkat kesusilaan yang tinggi. Mereka cenderung mencari musik yang mencerminkan keindahan, kedamaian, dan refleksi emosional.

4. Ketidakstabilan Emosional

Ilustrasi musik genre ballad (Sumber: Mehmet Turgut Kirkgoz/Pexels)

Genre musik relaksatif atau ballad biasanya cenderung didengarkan oleh individu yang memiliki tingkat ketidakstabilan emosional yang tinggi. Hal tersebut memengaruhi preferensi terhadap musik yang menyentuh emosi atau yang membantu mengatasi stres. Orang dengan tingkat ketidakstabilan emosional yang tinggi mungkin cenderung mencari kenyamanan dalam musik yang menenangkan atau emosional.

5. Kehati-hatian

Ilustrasi orang yang mendengarkan musik yang ber-genre santai (Sumber: Tirachard Kumtanom/Pexels)

Genre musik klasik, musik instrumental, atau musik dengan pola ritmis yang jelas biasanya cocok dengan individu yang cenderung hati-hati dan terorganisir. Mereka mungkin lebih suka musik yang terstruktur dan konsisten. Genre musik klasik, musik instrumental, atau musik dengan pola ritmis yang jelas dapat cocok dengan preferensi mereka.

Dengan memahami karakteristik kepribadian berdasarkan teori Big Five Personality, kita dapat menemukan pola dan korelasi yang bermanfaat dalam memahami mengapa seseorang mungkin memiliki selera musik tertentu. Hal ini sangatlah membuka dan memberikan wawasan yang berharga dalam bidang psikologi musik dan membantu merinci hubungan antara dimensi kepribadian dan preferensi musik.

Namun dapat dipahami juga bahwasannya, faktor penentu kepribadian seseorang sulit untuk digambarkan secara menyeluruh hanya berdasarkan selera musik mereka. Beberapa orang mungkin mendengarkan berbagai genre musik tergantung pada suasana hati, kegiatan, atau konteks tertentu.

Jadi, sementara selera musik mungkin memberikan petunjuk tentang beberapa aspek kepribadian seseorang, hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai penilaian tunggal atau pasti tentang seseorang. Setiap individu unik, dan kepribadian mereka kompleks serta berkembang seiring waktu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image