Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adi Nabil Daffa Fauzan

Rahasia Dahsyat, Bagaimana Musik Mengubah Cara Kerja Otak Kita

Gaya Hidup | 2025-01-10 09:07:13
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Musik telah menjadi bagian integral kehidupan manusia selama ribuan tahun. Dari ritual kuno hingga penyembuhan modern, suara orkestra ini memiliki fungsi yang jauh lebih dari sekadar hiburan. Melalui penelitian menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (MRI), ahli saraf Robert Zatorre dari Institut Neurologi Montreal menemukan bahwa mendengarkan musik yang menyenangkan melepaskan dopamin. Dopamin adalah hormon yang sama yang dilepaskan saat Anda makan sesuatu yang lezat atau jatuh cinta.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, musik dapat mengaktifkan hampir seluruh otak. Ketika Anda mendengarkan musik, gelombang otak Anda tersinkronisasi dengan irama yang Anda dengar. Fenomena ini, yang dikenal sebagai entrainment saraf, membantu menjelaskan mengapa musik memengaruhi suasana hati dan fokus kita.


Sebuah penelitian Sekolah Kedokteran Harvard menemukan bahwa pasien stroke yang mendengarkan musik selama pemulihan memiliki 60% peningkatan keterampilan memori verbal dibandingkan dengan pasien yang tidak mendengarkan musik. Hal ini karena musik merangsang produksi faktor neurotropik yang berasal dari otak (BDNF), suatu protein yang berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel saraf. Yang lebih mengejutkan lagi, sebuah penelitian dari Universitas California, Berkeley menemukan bahwa musisi profesional memiliki volume materi abu-abu yang lebih besar di area otak yang terkait dengan pendengaran, ingatan, dan kontrol motorik. Hal ini menunjukkan bahwa membuat musik secara teratur dapat mengubah struktur otak secara fisik.


Musik telah terbukti memiliki dampak yang kuat pada lingkungan belajar. Sebuah penelitian Universitas Toronto menunjukkan bahwa anak-anak yang mengambil pelajaran musik memiliki IQ rata-rata tujuh poin lebih tinggi daripada teman-temannya. Musik klasik, khususnya karya Mozart, telah lama dikaitkan dengan peningkatan keterampilan spasial-temporal, yang penting dalam matematika dan sains.


Selain itu, musik dapat memainkan peran penting dalam mengelola stres dan kecemasan. Menurut sebuah penelitian oleh Asosiasi Psikologi Amerika, mendengarkan musik selama 30 menit dapat mengurangi kadar kortisol (hormon stres) hingga 23%. Tempo musik lambat sekitar 60 ketukan per menit ditemukan optimal untuk menghasilkan gelombang otak alfa, yang meningkatkan relaksasi dan fokus.


Para ilmuwan di Institut Max Planck telah menemukan bahwa musik dapat meningkatkan koneksi antara berbagai area otak, terutama yang terkait dengan kreativitas dan pemecahan masalah. Mendengarkan musik favorit Anda meningkatkan aliran darah hingga 26% ke area otak yang terkait dengan penghargaan dan motivasi.
Temuan ini membuka jalan bagi penggunaan musik dalam berbagai pengaturan terapi. Dari perawatan demensia hingga rehabilitasi stroke, musik menjadi alat yang semakin penting dalam perawatan kesehatan. Oliver Sacks, seorang ahli saraf ternama, bahkan mengatakan bahwa musik adalah "terapi non-obat" yang paling efektif dalam praktik medisnya.


Dengan semua bukti ilmiah ini, jelas bahwa musik bukan sekadar hiburan. Ia adalah stimulus yang kuat yang dapat mengubah cara kerja otak kita, meningkatkan fungsi kognitif, dan bahkan membantu penyembuhan. Mungkin sudah saatnya kita memandang playlist harian kita bukan hanya sebagai koleksi lagu favorit, tetapi sebagai alat untuk mengoptimalkan kesehatan otak kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image