Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suharti Sumarta

Praktik Coaching Supervisi Akademik Demontrasi Kontekstual Modul 2.3 Pendidikan Guru Penggerak

Guru Menulis | Monday, 04 Dec 2023, 08:17 WIB
Coaching secara daring

Coaching kegiatan mengantarkan dari satu kondisi menuju kondisi lain yang lebih baik, meningkatkan kompetensi personal dan profesional, coaching bukan kegiatan memberi tahu, melainkan kegiatan menanya (asking) untuk membangkitkan motivasi (belum mau menjadi mau, belum sadar menjadi sadar). Seorang coach dalam kegiatan coaching menggali dan memotivasi solusi dari masalah yang dialami coachee.

Kegiatan coaching diharapkan coachee menemukan solusi dari masalah yang dialami dengan kembali sadar dan tanpa ajakan maupun paksaan dari seorang coach. Paradigma berfikir coaching: Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan, Bersikap terbuka dan ingin tahu, Memiliki kesadaran diri yang kuat, Mampu melihat peluang baru dan masa depan.

Prinsip coaching: Kemitraan, Proses kreatif, Memaksimalkan potensi. Kompetensi inti coaching yaitu: kehadiran penuh/presence, mendengarkan aktif, mengajukan pertanyaan berbobot. Salah satu referensi yang dapat digunakan untuk mengajukan pertanyaan berbobot kepada coachee adalah merupakan hasil dari mendengarkan aktif yaitu R-A-S-A. RASA merupakan akronim dari Receive, Appreciate, Summarize, dan Ask.

Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas bertujuan memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran di kelas. Seorang pemimpin pembelajaran dan sekolah perlu memiliki paradigma berpikir yang memberdayakan bagi setiap warga sekolah dan melihat kekuatan-kekuatan yang ada dalam komunitasnya. Melalui supervisi akademik potensi setiap guru dapat dioptimalisasi sesuai dengan kebutuhan yang nantinya dapat membantu para guru dalam proses peningkatan kompetensi dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang baru dan menarik. Supervisi akademik adalah peran yang ke-2 dari guru penggerak yaitu menjadi coach bagi guru lain.Namun Supervisi akademik di sekolah sering diasumsikan sebagai suatu kegiatan observasi atau penilaian terhadap kinerja guru. Sehingga kata supervisi identik menjadi sebuah kegiatan kekurangan guru dan guru merasa terbebani ketika guru tersebut disupervisi.

Supervisi akademik Coaching dipandang sebagai strategi yang cocok untuk diterapkan di sekolah. Melalui percakapan coaching dalam keseluruhan rangkaian supervisi akademik akan tercapai tujuan supervisi akademik sesungguhnya. Sehingga, keterampilan coaching merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pembelajaran dan sekolah sebelum melakukan supervisi akademik. Supervisor dengan paradigma berpikir coaching menjadi mitra pengembangan diri para guru dan rekan sejawatnya demi mencapai tujuan pembelajaran yang berpihak pada murid dan membawa murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Modul 2.3 salah satu materi Pendidikan Guru Penggerak pada dasarnya untuk melaksanakan supervisi akademik dapat memanfaatkan berbagai strategi dan metode, namun untuk supervisi akademik coaching dipandang sebagai strategi yang cocok untuk diterapkan di sekolah. Melalui percakapan coaching dalam keseluruhan rangkaian supervisi akademik akan tercapai tujuan supervisi akademik sesungguhnya.

Supervisi akademik dengan proses coaching yang dilakukan harus berdasarkan pada kebutuhan dan tujuan sekolah, pelaksanaannya dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan supervisi, dan tindak lanjut. Sementara itu percakapan coaching digunakan pada semua tahapan supervisi akademik, yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Selanjutnya, seorang pemimpin pembelajaran dan sekolah (sebagai coach) harus memiliki pemahaman pradigma coaching, alur TIRTA yang merupakan singkatan dari Tujuan umum, Identifikasi, Rencana aksi, dan Tanggungjawab, RASA merupakan akronim dari Receive, Appreciate, Summarize, dan Ask, dan keterampilan inti coaching sebelum melaksanakan supervisi akademik. Percakapan coaching pun digunakan pada siklus dalam supervisi klinis diantaranya Pra-observasi, Observasi dan Pasca-observasi.

Semua perlakuan tersebut diharapkan menerapan keterampilan coaching dalam supervisi akademik diharapkan kinerja guru dalam memfasilitsi, melayani, dan menuntun murid-muridnya dapat meningkat sehingga memberikan pembelajaran yang bermakna, berpihak pada murid dan membawa murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sesuai dengan filosofis Ki Hajar Dewantara.

Seorang guru harus mampu memahami apa itu supervisi akademik, coaching dan juga coaching untuk supervisi akademik. Karena hal itulah, maka seorang CGP diajak untuk belajar dan memahami serta berlatih mengenai coaching supervisi akademik pada modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik.

Percakapan Praktik Coaching Supervisi Akademik

PRA SUPERVISI

Pengamat : Assalamualaikum Bu Win,

Coach : Waalaikumsalam Bu Harti

Pengamat :Bagaimana kabarnya Bu Win,?

Coach : Alhamdulilah baik, Bu harti sendiri gimana ?

Pengamat : Alhamdulilah baik juga Bu, hari ini kita akan sedikit berbincang-bincang ya Bu terkait Nanti ibu akan melaksanakan proses coaching

Coach : Betul Bu Harti, saya akan melaksanakan praktik coaching

Pengamat : Baik Sebelum kita memulai praktik coaching, Saya ingin mendiskusikan beberapa hal terlebih dahulu kepada Bu Win, Boleh ya Bu?

Coach : Ya Bu, boleh silahakan Bu

Pengamat :Yang pertama Bu Win, ini ada rubrik penilaian, jadi nanti saya mengamati kemudian juga menilai berdasarkan rubrik ini ya Bu? Saya mengamati Apakah proses coaching nanti sesuai dengan alur tirta, bagaimana nanti Ibu sebagai coach memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot terhadap coachee dan saya juga akan mengamati Bagaimana coachee merespon atau menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari Bu Win, seperti itu ya Bu

Coach :Untuk rubrik penilaiannya saya sudah membaca dan memahaminya Bu Harti,

Pengamat :Baik Bu Win, Kemudian kira kira kompotensi coaching apa yang akan Bu Win kembangkan dalam praktik coaching ini ?

Coach :Kompetensi coaching yang ingin saya kembangkan ada 3 Bu, yang pertama kehadiran penuh, mendengarkan aktif,dan mengajukan pertanyaan berbobot

Pengamat :Baik Bu Win, bagian kompetensi mana yang secara spesifik ingin Bu Win observasi untuk kali ini?

Coach :Yang secara spesifik ingin saya observasi itu kompetensi kedua Bu Harti. Yaitu mendengarkan aktif

Pengamat :Baik, berarti ini mengenai mendengarkan aktif ya bu . Kemudian apa indikator ketercapaian dari tujuan yang diinginkan?

Coach :Ya betul Bu Harti, untuk Indikatornya atau ketercapaiannya, dari mendengarkan aktif itu disini saya bisa fokus mengenai pembicaraan dengan coachee

Pengamat :Baik Bu Win, untuk praktik coachingnya silahkan dipersiapkan dan saya akan mengobservasi praktik coaching hari ini yang ibu lakukan.

Coach :Baik Bu Harti

Pengamat :Baik Bu Win, bisa dimulai praktik coaching nya sekarang silahkan.

PROSES PRAKTIK COACHING

Coach : Eh Ada Bu Ira, Assalamualaikum Bu Ira

Coachee : Waalaikumsalam, Bu WinApa kabar?

Coach : Alhamdulillah baik , Bu Ira sendiri apa kabar ?

Coachee : Iya bu saya ini ada sedikit permasalahan yang ingin saya bicarakan dengan ibu Apakah Bu Win bersedia ngobrol dengan saya

Coach : Boleh Bu Silahkan, Terima kasih Bu Ira telah meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan saya

Coachee : Justru saya yang berterima kasih Bu Win, sudah mengajak berdiskusi dengan saya. Kebetulan saya sedang ada masalah pembelajaran

Coach : Oo begitu, tentu saja Bu Ira dengan senang hati, setelah berbincang-bincang dengan saya Hal apa yang ingin Ibu harapkan ?

Coachee : Saya ingin nanti kedepannya saya menemukan solusi permasalahan yang saya hadapi saat ini Bu ?

Coach : Oh begitu ya Bu, Saya senang bisa berbagi dengan Bu Ira, kalau boleh Saya tahu permasalahannya Seperti apa ya Bu

Coachee : Iya Bu permasalahannya terjadi di dalam kelas Bu, begini Bu di dalam kelas saya itu terdapat beberapa murid kesulitan memahami pelajaran yang saya sampaikan Bu.

Coach : Oh begitu ya Bu Kalau boleh tahu kira-kira penyebab dari beberapa murid Ibu ini tidak memahami atau kesulitan dalam memahami pembelajaran yang Ibu sampaikan itu apa ya Bu ?

Coachee : Iya Bu sepertinya ada beberapa faktor yang menyebabkan anak tersebut mengalami kesulitan

Coach : begitu ya Bu , ada beberapa factor, kira-kira faktor apa yang paling memungkinkan menyebabkan hal ini terjadi

Coachee : Iya sudah saya pertanyaan kepada anak tersebut dan ada yang menjawab belum sarapan bu, ada juga yang mengalami kesulitan kosentrasi belajar ada juga yang lebih memilih HP main game, adaa yang memang memiliki pemahaman yang masih lambat Bu

Coach : Oh begitu ya Bu, ada yang tidak sarapan, ada yang main Hp, ada yang memang daya serap anak itu, sebenarnya seberapa besar harapan I Bu Ira terhadap murid tersebut dalam menerima pembelajaran yang Ibu sampaikan ?

Coachee : harapan saya itu Bu, setidaknya murid-murid setelah mengikuti pembelajaran saya mereka paham, tidak hanya seperti melamun atau menggeleng saja gitu Bu. Ya paling tidak memberikan respon yang baik, merespon yang positif terhadap pembelajaran

Coach : Baik Ibu setelah Bu Ira mengetahui beberapa penyebab permasalahan ini bagaimana kira-kira langkah ibu untuk mengatasinya

Coachee : Iya Bu terpikir oleh saya ada beberapa hal, pertama yang akan saya lakukan bagi murid yang tidak sarapan tadi saya akan mengingatkan bahwa sarapan itu penting dilakukan di rumah dan akan menginformasikan kepada orang tua agar orang tua memberikan sarapan anak di rumah setiap pagi, untuk anak main HP akan Saya buat kesepakatan kelas tidak boleh bermain HP selama pembeljaran berlangsung, dan untuk anak yang memang dia memiliki pemahaman yang lambat saya akan memberikannya bimbingan yang lebih dari teman-teman yang lainnya.

Coach : Baik Bu Ira itu rencana yang sangat bagus menurut saya, dimana Bu Ira mengingatkan pada murid tentang pentingnya sarapan, untuk murid yang main HP, Bu Ira akan membuat kesepakatan kelas, sedangkan kalau untuk Murid yang agak lemah, Bu Ira memberikan bimbingan lebih menurut Ibu bimbingan seperti apa yang akan Ibu berikan

Coachee : Oh iya Ibu bimbingan itu dapat saya berikan berupa latihan-latihan soal-soal tentang pemahamannya setelah dipelajari mungkin diberikan latihan lagi yang lebih gitu Bu

Coach : gitu ya bu, tapi tetap Ibu bimbing terus-menerus gitu ya Bu? Baik Ibu Kapan ibu akan melaksanakan bimbingan tersebut? tentunya tidak mengganggu murid-murid yang lain ?

Coachee : biasanya saya akan menerapkannya Sesudah pulang sekolah Ibu, selesai pembelajaran

Coach : Baik Bu Ira, kemudian apa komitmen ibu terhadap rencana penyelesaian masalah Ibu ini, apa yang Ibu terapkan nanti tentunya

Coachee : Ibu saya akan melakukannya secara kontinyu terus-menerus dan konsisten sampai terlihat perubahan dalam diri murid-murid saya itu Bu

Coach : oh iya ya Bu terus kira-kira siapa saja yang dapat membantu ibu dalam menjaga komitmen ini

Coachee : Dalam hal ini tentunya Kepala Sekolah yang akan membantu saya, kemudian jugabekerjasama dengan orang tua murid dan rekan sejawat dengan saling berkolaborasi untuk hasil yang lebih baik kemudian.

Coach : Ibu Bagaimana tindak lanjut yang akan ibu lakukan untuk ke depan?

Coachee : Oh iya saya akan menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua Ibu dan menjaga komitmen ini agar sama-sama memberikan bimbingan kepada murid yang membutuhkan

Coach : itu bagus sekali rencana Bu Ira, ini berarti untuk kedepannya agar murid lebih dapat fokus dan memahami pembelajaran yang ibu sampaikan akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan para orang tua wali kemudian ibu juga memberikan bimbingan yang lebih pada muid yang membutuhkan begitu ya Bu, Baik Bu Ira dari perbincangan kita ini kira-kira bagaimana perasaan Bu Ira sekarang

Coachee :Iya Ibu Alhamdulillah sedikit lega Ibu karena sudah berbagi cerita dengan Ibu mendapatkan solusi yang baik gitu untuk permasalahan yang terjadi dalam kelas saya bu

Coach : Alhamdulillah kalau begitu Ibu, kali ini saya perbincangannya sungguh luar biasa , Saya harap Bu Ira bisa melaksanakan apa yang direncanakan tadi dengan penuh semangat ya Bu

Coachee : Insya Allah Bu Win, saya akan semangat untuk membimbing murid-murid saya

Coach : Aamiin, Baik Bu Ira kira-kira ada hal lain yang ingin dibicarakan

Coachee : Saya rasa sudah cukup ibu untuk masalah saya dan terima kasih banyak atas waktunya yang sudah diberikan kepada saya

Coach : sama-sama Bu Ira, kalau begitu sampai jumpa minggu depan, saya pingin dengar cerita perubahan dari murid-murid Bu Ira.

PASCA SUPERVISI

Pengamat: Baik ini tadi sudah dilaksanakan praktik coaching , allhamdulilah sudah selesai dari Bu Win dan juga Bu Ira, Luar biasa telah melaksanakan alur TIRTA dengan baik,Dimulai dari Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi dan Keputusan Bertanggung Jawab.Sudah termuat semuanya dalam praktik coaching yang telah dilakukan . Sehingga dapat muncul solusi Bagus sekali, banyak ide bermunculan, Bu Win juga sudah menemukan kata kunci dari kegiatan yang dihadapi dapat menggambil langkah untuk memecahkan masalah. Begitu ya Bu Win ya?

Coach : Baik Bu Harti , Terima Kasih

Pengamat :Baik Bu Win, dari hasil coaching yang sudah Bu Win lakukan tadi, indikator ketercapaian yang diinginkan oleh Bu Win tadi sudah tercapai Bu? Coba Bu Win bisa dijelaskan bu?

Coach :Ya Bu Harti, Alhamdulilah saya sudah melakukan coaching dengan Bu Ira berjalan dengan lancar. Untuk indikator ketercapaian yang saya kembangkan tadi mengenai mendengarkan aktif.

Pengamat: Alhamdulilah berarti sudah tercapai ya bu mengenai indikator yang ingin dicapai dalam praktik coaching bersama Bu Win ya Bu, berdasarkan hasil catatan observasi coaching yang telah dilakukan Bu Win dengan Bu Ira. Kemudian apalagi Bu yang ingin dikembangkan lagi dari kegiatan coaching ini tadi Bu?

Coach :Untuk yang ingin saya kembangkan, saya rasa ingin mengembangkan kompetensi yaitu mengajukan pertanyaan berbobot untuk ke depannya. begitu Bu Harti

Pengamat : Mengenai pertanyaan yang berbobot ya Bu, Baik Bu Win semoga bisa melaksanakan coaching dan bisa sukses mengembangkan kompetensi coaching dan ke depannya bisa lebih baik lagi. Sukses buat Bu Win ya

Coach : Alhamdulilah Bu Harti .

Pengamat : Baik terima kasih, senang sekali bisa mengobservasi kegiatan praktik coaching dari Bu Win dan Bu Ira, ini sebagai bahan pembelajaran juga untuk saya Bu

Coach :Ya Bu Harti terima kasih

Pengamat :Baik Bu Win, mungkin ada yang ingin disampaikan lagi Bu Win?

Coach :Tidak Bu, mungkin dilain waktu ya

Pengamat :Baik terima kasih Bu Win, Saya mohon pamit , sampai jumpa dilain waktu dan kesempatan Wassalamualaikum

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image