Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Yuli Yani

OPTAPI (Olimpiade Perkembangan Teknologi Abad Pertengahan di Indonesia)

Iptek | Thursday, 30 Nov 2023, 23:03 WIB
Sumber : https://images.app.goo.gl/2KT4he7kZQW5dbum8

Sejak revolusi Industri 1.0 sampai revolusi industri 4.0, perkembangan teknologi di Indonesia tumbuh dengan cepat. Dunia di awal abad ke 21 ini terus berevolusi dari massa ke Massa. Semakin jauh melampaui batas ruang dan waktu yang menghubungkan manusia dari satu tempat ke tempat lain, tidak lain tidak bukan ini adalah karena teknologi yang semakin Canggih dan berkembang pesat.

Olimpiade Perkembangan Teknologi Artificial Intelegence pada Abad Pertengahan di Indonesia yaitu Kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. AI telah merevolusi berbagai bidang kehidupan, mulai dari industri, kesehatan, hingga pendidikan. Pada abad pertengahan, perkembangan AI di Indonesia sebenarnya sudah dimulai, walaupun masih dalam tahap awal. Hal ini dapat dilihat dari berbagai penemuan yang dibuat oleh para ilmuwan dan penemu Indonesia pada masa itu. Salah satu penemuan yang paling terkenal adalah robot humanoid pertama yang dibuat oleh Al-Jazari, seorang ilmuwan dan insinyur muslim yang hidup pada abad ke-13. Robot ini terbuat dari kayu dan dapat bergerak secara mekanis. Robot ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti memompa air, menyalakan lampu, dan bahkan memainkan musik.

Selain itu, ada beberapa penemuan lain yang berkaitan dengan AI, seperti sistem navigasi otomatis dan alat deteksi gempa bumi yang berhasil dikembangkan oleh para ilmuwan. Meskipun perkembangan AI pada abad pertengahan di Indonesia masih dalam tahap awal, namun penemuan-penemuan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia telah memiliki potensi yang besar dalam bidang AI.

Pada abad ke-20, perkembangan AI di Indonesia melanju pesat seiring dengan perkembangan teknologi komputer. Salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) mendirikan Laboratorium Ilmu Komputer yang menjadi salah satu pusat penelitian AI di Indonesia.


Pada tahun 1970-an, para ilmuwan mengembangkan sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit. Sistem pakar ini merupakan salah satu aplikasi AI yang pertama kali dikembangkan di Indonesia.

Pada abad ke-21, perkembangan AI di Indonesia semakin pesat diiringi dengan perkembangan teknologi internet. Hal ini membuat AI menjadi lebih terjangkau dan dapat digunakan oleh masyarakat luas Saat ini, AI telah dipergunakan di berbagai sektor kehidupan. Seperti industri, kesehatan, pendidikan, Transportasi dan pemerintahan. AI dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti otomatisasi proses produksi, diagnosa penyakit, pembelajaran online, mobilitas penduduk dan pengambilan keputusan.

Perkembangan AI di Indonesia diyakini akan terus berlanjut sampai masa depan. AI memiliki potensi untuk merevolusi berbagai bidang kehidupan di Indonesia, sehingga penting bagi kita untuk terus mengembangkan teknologi ini dan memanfaatkannya dengan bijak.

Kita tidak bisa membendung kemajuan teknologi dan derasnya informasi yang silih berganti, di era ini kita hadapkan untuk menerima kenyataan hidup berdampingan dengan kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan lebih cepat dalam beberapa berbagai hal. Mungkin bagi sebagian orang menganggap ini adalah sebuah ancaman yang bisa menggantikan posisi manusia diberbagai bidang. Dimana kita dituntut untuk memahami sebuah Sistem dan bisa mengendalikannya agar bisa bertahan hidup.Tapi bagi kaum elit ini adalah anugerah, Karena mereka menggunakan AI untuk mendapatkan data sebanyak mungkin.

Jika dahulu tanah adalah aset paling penting di dunia dan politik adalah perjuangan untuk mengendalikan tanah. Maka di era modern, mesin dan pabrik menjadi lebih penting daripada tanah dan politik terfokus pada sarana produksi yang vital.

Hal ini menunjukkan kompetisi yang sangat sengit di era serba cepat. Dimana tanah tidak lebih berharga dibandingkan Data yang bisa membuka jalan terciptanya model baru yaitu transfer otoritas dari manusia ke algoritma.

Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangan AI di Indonesia diantaranya:

1. Ketersediaan sumber daya manusia.

Pengembangan AI membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, seperti insinyur, ilmuwan, dan ahli data. Saat ini, masih terdapat keterbatasan ketersediaan sumber daya manusia di Indonesia.

2. Ketersediaan infrastruktur.

Pengembangan AI juga membutuhkan infrastruktur yang memadai, seperti komputer berkemampuan tinggi dan jaringan internet yang cepat. Saat ini, masih terdapat keterbatasan ketersediaan infrastruktur dan jaringan yang cepat.

3. Peraturan dan regulasi.

Pengembangan AI juga perlu didukung oleh peraturan dan regulasi yang tepat. Saat ini, masih terdapat keterbatasan peraturan dan regulasi yang mengatur pengembangan AI di Indonesia.

Jadi, perkembangan teknologi AI pada abad pertengahan sudah muncul di Indonesia jauh sebelum hari ini, dan AI telah digunakan diberbagai bidang kehidupan berdampingan dengan manusia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image