Tips bagi Generasi Muda untuk Mengurangi Sampah Plastik
Eduaksi | Thursday, 30 Nov 2023, 15:46 WIBSEBAGAI GENERASI MUDA SUDAH SEHARUSNYA KITA TURUT MEMBANTU MENGURANGI PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK DI INDONESIA.
Indonesia menarik perhatian publik dengan kekhawatiran, karena Indonesia sudah berada pada level darurat dalam sampah plastik. Sebagai negara berkembang yang padat penduduk, pertambahan jumlah penduduk berimplikasi pada peningkatan volume sampah, disebabkan oleh keterbatasan lahan tempat pembuangan sampah.
Isu utama dalam pengelolaan sampah adalah ketidaksesuaian tempat
pembuangan akhir (TPA) yang menyebabkan sampah tidak mengalami
pengolahan yang memadai, dan mengakibatkan dampak negatif yang
signifikan. Sebagai contoh, sampah plastik sulit terurai dan beberapa
jenisnya bahkan memerlukan ratusan tahun untuk terurai sepenuhnya. Hal
tersebut menyebabkan sampah plastik sangat menumpuk di TPA dan pada
akhirnya akan dibakar atau bahkan tercecer di jalan.
Dokumentasi pribadi : jalan umum menjadi tempat pengalihan pembuangan
sampah akibat penumpukan sampah di TPA.
Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita turut membantu
mengurangi penggunaan sampah plastik di Indonesia. Beberapa cara yang
paling mudah diterapkan sehari-hari adalah :
1. Membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah
Selain sebagai pencegahan penggunaan sampah plastik, membawa
tempat makan dan minum sendiri dari rumah juga bisa mengurangi
resiko terkena penyakit yang menular dari luar.
2. Membawa tas belanja sendiri dari rumah
Kantong plastik belanja menyumbang sebagian besar pada
penyebaran sampah plastik di berbagai tempat. Umumnya, kantong
plastik belanja hanya dapat digunakan beberapa kali sebelum
akhirnya harus dibuang. Untuk menghindari pemborosan, kita dapat
beralih ke penggunaan tas belanja kain sendiri. Selain dapat
dibersihkan dengan mudah, tas kain ini lebih kokoh dan dapat
digunakan berulang kali.
3. Tidak menggunakan sedotan plastik
Sedotan plastik juga sangat sering digunakan sekali pakai oleh
masyarakat. Meskipun sedotan itu kecil atau dirasa sepele, tetapi
dampak yang ditimbulkan sama dengan plastik lainnya. Pemakaian
sedotan bisa digantikan dengan sedotan stainless yang bisa di cuci
dan dipakai kembali.
4. Tidak menggunakan plastik untuk membungkus paket
Saat ini pusat pembelanjaan online sudah sangat banyak dan sudah
menjadi hal biasa untuk mengirim paket. Dalam hal ini,
pengurangan penggunaan plastik juga bisa digantikan dengan
membungkus paket menggunakan kardus yang tebal.
5. Mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bisa dipakai
Gunakanlah kreativitas untuk mendaur ulang sampah plastik dan
mengubahnya menjadi barang yang bisa digunakan terus menerus.
Pemerintah juga harus memberi sanksi yang besar bagi masyarakat
yang membuang sampah plastik sembarangan dan untuk
pengurangan penggunaan sampah plastik di Indonesia.
tersebut menyebabkan sampah plastik sangat menumpuk di TPA dan pada
akhirnya akan dibakar atau bahkan tercecer di jalan.
Dokumentasi pribadi : jalan umum menjadi tempat pengalihan pembuangan
sampah akibat penumpukan sampah di TPA.
Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita turut membantu
mengurangi penggunaan sampah plastik di Indonesia. Beberapa cara yang
paling mudah diterapkan sehari-hari adalah :
1. Membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah
Selain sebagai pencegahan penggunaan sampah plastik, membawa
tempat makan dan minum sendiri dari rumah juga bisa mengurangi
resiko terkena penyakit yang menular dari luar.
2. Membawa tas belanja sendiri dari rumah
Kantong plastik belanja menyumbang sebagian besar pada
penyebaran sampah plastik di berbagai tempat. Umumnya, kantong
plastik belanja hanya dapat digunakan beberapa kali sebelum
akhirnya harus dibuang. Untuk menghindari pemborosan, kita dapat
beralih ke penggunaan tas belanja kain sendiri. Selain dapat
dibersihkan dengan mudah, tas kain ini lebih kokoh dan dapat
digunakan berulang kali.
3. Tidak menggunakan sedotan plastik
Sedotan plastik juga sangat sering digunakan sekali pakai oleh
masyarakat. Meskipun sedotan itu kecil atau dirasa sepele, tetapi
dampak yang ditimbulkan sama dengan plastik lainnya. Pemakaian
sedotan bisa digantikan dengan sedotan stainless yang bisa di cuci
dan dipakai kembali.
4. Tidak menggunakan plastik untuk membungkus paket
Saat ini pusat pembelanjaan online sudah sangat banyak dan sudah
menjadi hal biasa untuk mengirim paket. Dalam hal ini,
pengurangan penggunaan plastik juga bisa digantikan dengan
membungkus paket menggunakan kardus yang tebal.
5. Mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bisa
dipakai
Gunakanlah kreativitas untuk mendaur ulang sampah plastik dan
mengubahnya menjadi barang yang bisa digunakan terus menerus.
Pemerintah juga harus memberi sanksi yang besar bagi masyarakat
yang membuang sampah plastik sembarangan dan untuk
SEBAGAI GENERASI MUDA SUDAH SEHARUSNYA KITA TURUT
MEMBANTU MENGURANGI PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK DI
INDONESIA.
Indonesia menarik perhatian publik dengan kekhawatiran, karena
Indonesia sudah berada pada level darurat dalam sampah plastik. Sebagai
negara berkembang yang padat penduduk, pertambahan jumlah penduduk
berimplikasi pada peningkatan volume sampah, disebabkan oleh
keterbatasan lahan tempat pembuangan sampah.
Dokumentasi pribadi : penumpukan sampah di salah satu tempat pembuangan akhir (TPA)
Isu utama dalam pengelolaan sampah adalah ketidaksesuaian tempat
pembuangan akhir (TPA) yang menyebabkan sampah tidak mengalami
pengolahan yang memadai, dan mengakibatkan dampak negatif yang
signifikan. Sebagai contoh, sampah plastik sulit terurai dan beberapa
jenisnya bahkan memerlukan ratusan tahun untuk terurai sepenuhnya. Hal
tersebut menyebabkan sampah plastik sangat menumpuk di TPA dan pada
akhirnya akan dibakar atau bahkan tercecer di jalan.
Dokumentasi pribadi : jalan umum menjadi tempat pengalihan pembuangan
sampah akibat penumpukan sampah di TPA.
Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita turut membantu
mengurangi penggunaan sampah plastik di Indonesia. Beberapa cara yang
paling mudah diterapkan sehari-hari adalah :
1. Membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah
Selain sebagai pencegahan penggunaan sampah plastik, membawa
tempat makan dan minum sendiri dari rumah juga bisa mengurangi
resiko terkena penyakit yang menular dari luar.
2. Membawa tas belanja sendiri dari rumah
Kantong plastik belanja menyumbang sebagian besar pada
penyebaran sampah plastik di berbagai tempat. Umumnya, kantong
plastik belanja hanya dapat digunakan beberapa kali sebelum
akhirnya harus dibuang. Untuk menghindari pemborosan, kita dapat
beralih ke penggunaan tas belanja kain sendiri. Selain dapat
dibersihkan dengan mudah, tas kain ini lebih kokoh dan dapat
digunakan berulang kali.
3. Tidak menggunakan sedotan plastik
Sedotan plastik juga sangat sering digunakan sekali pakai oleh
masyarakat. Meskipun sedotan itu kecil atau dirasa sepele, tetapi
dampak yang ditimbulkan sama dengan plastik lainnya. Pemakaian
sedotan bisa digantikan dengan sedotan stainless yang bisa di cuci
dan dipakai kembali.
4. Tidak menggunakan plastik untuk membungkus paket
Saat ini pusat pembelanjaan online sudah sangat banyak dan sudah
menjadi hal biasa untuk mengirim paket. Dalam hal ini,
pengurangan penggunaan plastik juga bisa digantikan dengan
membungkus paket menggunakan kardus yang tebal.
5. Mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bisa
dipakai
Gunakanlah kreativitas untuk mendaur ulang sampah plastik dan
mengubahnya menjadi barang yang bisa digunakan terus menerus.
Pemerintah juga harus memberi sanksi yang besar bagi masyarakat
yang membuang sampah plastik sembarangan dan untuk
SEBAGAI GENERASI MUDA SUDAH SEHARUSNYA KITA TURUT
MEMBANTU MENGURANGI PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK DI
INDONESIA.
Indonesia menarik perhatian publik dengan kekhawatiran, karena
Indonesia sudah berada pada level darurat dalam sampah plastik. Sebagai
negara berkembang yang padat penduduk, pertambahan jumlah penduduk
berimplikasi pada peningkatan volume sampah, disebabkan oleh
keterbatasan lahan tempat pembuangan sampah.
Dokumentasi pribadi : penumpukan sampah di salah satu tempat pembuangan akhir (TPA)
Isu utama dalam pengelolaan sampah adalah ketidaksesuaian tempat
pembuangan akhir (TPA) yang menyebabkan sampah tidak mengalami
pengolahan yang memadai, dan mengakibatkan dampak negatif yang
signifikan. Sebagai contoh, sampah plastik sulit terurai dan beberapa
jenisnya bahkan memerlukan ratusan tahun untuk terurai sepenuhnya. Hal
tersebut menyebabkan sampah plastik sangat menumpuk di TPA dan pada
akhirnya akan dibakar atau bahkan tercecer di jalan.
Dokumentasi pribadi : jalan umum menjadi tempat pengalihan pembuangan
sampah akibat penumpukan sampah di TPA.
Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita turut membantu
mengurangi penggunaan sampah plastik di Indonesia. Beberapa cara yang
paling mudah diterapkan sehari-hari adalah :
1. Membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah
Selain sebagai pencegahan penggunaan sampah plastik, membawa
tempat makan dan minum sendiri dari rumah juga bisa mengurangi
resiko terkena penyakit yang menular dari luar.
2. Membawa tas belanja sendiri dari rumah
Kantong plastik belanja menyumbang sebagian besar pada
penyebaran sampah plastik di berbagai tempat. Umumnya, kantong
plastik belanja hanya dapat digunakan beberapa kali sebelum
akhirnya harus dibuang. Untuk menghindari pemborosan, kita dapat
beralih ke penggunaan tas belanja kain sendiri. Selain dapat
dibersihkan dengan mudah, tas kain ini lebih kokoh dan dapat
digunakan berulang kali.
3. Tidak menggunakan sedotan plastik
Sedotan plastik juga sangat sering digunakan sekali pakai oleh
masyarakat. Meskipun sedotan itu kecil atau dirasa sepele, tetapi
dampak yang ditimbulkan sama dengan plastik lainnya. Pemakaian
sedotan bisa digantikan dengan sedotan stainless yang bisa di cuci
dan dipakai kembali.
4. Tidak menggunakan plastik untuk membungkus paket
Saat ini pusat pembelanjaan online sudah sangat banyak dan sudah
menjadi hal biasa untuk mengirim paket. Dalam hal ini,
pengurangan penggunaan plastik juga bisa digantikan dengan
membungkus paket menggunakan kardus yang tebal.
5. Mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bisa
dipakai
Gunakanlah kreativitas untuk mendaur ulang sampah plastik dan
mengubahnya menjadi barang yang bisa digunakan terus menerus.
Pemerintah juga harus memberi sanksi yang besar bagi masyarakat
yang membuang sampah plastik sembarangan dan untuk
Dokumentasi pribadi : penumpukan sampah di salah satu tempat pembuangan akhir (TPA)
Isu utama dalam pengelolaan sampah adalah ketidaksesuaian tempat
pembuangan akhir (TPA) yang menyebabkan sampah tidak mengalami
pengolahan yang memadai, dan mengakibatkan dampak negatif yang
signifikan. Sebagai contoh, sampah plastik sulit terurai dan beberapa
jenisnya bahkan memerlukan ratusan tahun untuk terurai sepenuhnya. Hal
tersebut menyebabkan sampah plastik sangat menumpuk di TPA dan pada
akhirnya akan dibakar atau bahkan tercecer di jalan.
Dokumentasi pribadi : jalan umum menjadi tempat pengalihan pembuangan
sampah akibat penumpukan sampah di TPA.
Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita turut membantu
mengurangi penggunaan sampah plastik di Indonesia. Beberapa cara yang
paling mudah diterapkan sehari-hari adalah :
1. Membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah
Selain sebagai pencegahan penggunaan sampah plastik, membawa
tempat makan dan minum sendiri dari rumah juga bisa mengurangi
resiko terkena penyakit yang menular dari luar.
2. Membawa tas belanja sendiri dari rumah
Kantong plastik belanja menyumbang sebagian besar pada
penyebaran sampah plastik di berbagai tempat. Umumnya, kantong
plastik belanja hanya dapat digunakan beberapa kali sebelum
akhirnya harus dibuang. Untuk menghindari pemborosan, kita dapat
beralih ke penggunaan tas belanja kain sendiri. Selain dapat
dibersihkan dengan mudah, tas kain ini lebih kokoh dan dapat
digunakan berulang kali.
3. Tidak menggunakan sedotan plastik
Sedotan plastik juga sangat sering digunakan sekali pakai oleh
masyarakat. Meskipun sedotan itu kecil atau dirasa sepele, tetapi
dampak yang ditimbulkan sama dengan plastik lainnya. Pemakaian
sedotan bisa digantikan dengan sedotan stainless yang bisa di cuci
dan dipakai kembali.
4. Tidak menggunakan plastik untuk membungkus paket
Saat ini pusat pembelanjaan online sudah sangat banyak dan sudah
menjadi hal biasa untuk mengirim paket. Dalam hal ini,
pengurangan penggunaan plastik juga bisa digantikan dengan
membungkus paket menggunakan kardus yang tebal.
5. Mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bisa dipakai
Gunakanlah kreativitas untuk mendaur ulang sampah plastik dan
mengubahnya menjadi barang yang bisa digunakan terus menerus.
Pemerintah juga harus memberi sanksi yang besar bagi masyarakat
yang membuang sampah plastik sembarangan dan untuk pengurangan penggunaan sampah plastik di Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.