Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bagus Ramadhan

Wajibnya Taat Kepada Pemimpin Selama Bukan dalam Kemaksiatan

Agama | 2023-11-28 09:47:14

Wajibnya Taat Kepada Pemimpin Selama Bukan Dalam Kemaksiatan

https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/informasi/20220214-pemimpin-yang-adil-dan-amanah-wajib-dalam-hukum-islam

Tidak lama lagi rakyat Indonesia akan merayakan pesta demokrasi yaitu pemilihan presiden pada februari 2024 mendatang, sebagai masyarakat muslim Indonesia yang bermoral kita harus pintar dalam memilih siapa yang akan memimpin negara kita kedepannya dan tidak bisa dipungkiri Indonesia termasuk negara dengan mayoritas muslim yang banyak. Tentunya ada beberapa kriteria yang harus kita perhatikan dalam memilih seorang pemimpin dalam suatu negara. Pemimpin ialah sosok yang amat penting dalam suatu negara ia memiliki tugas dan peran yang sangat besar, yang hal itu sangat berkaitan dan berhubungan dengan kepentingan orang banyak, agama dan negara.

Tanpa adanya sosok pemimpin, maka tatanan kehidupan di masyarakat akan menjadi kacau. Islam mengajarkan bahwasanya seorang muslim wajib patuh dan taat terhadap segala perintah dari pemimpinnya, akan tetapi ada hal yang harus diperhatikan dalam hal ini yakni taat dalam hal yang bersifat kebenaran bukan taat kepada hal yang membawa kepada keburukan atau kemaksiatan.

Dalam hadits yang dikatakan oleh rasulullah saw. Ketaatan terhadap pemimpin berarti tunduk dan patuh dalam semua keadaan, baik dalam keadaan semangat ataupun susah, dalam keadaan sulit ataupun mudah,mengesampingkan kepentingan pribadi, dan tidak merebut urusan dari yang berhak kecuali jika melihat kekufuran terang- terangan dan ada bukti dari allah mengenainya, seperti sabdanya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ يَعْصِنِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعْ الْأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي وَمَنْ يَعْصِ الْأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي و حَدَّثَنِيهِ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ وَمَنْ يَعْصِ الْأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي

(رواه مسلم)

dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Barang siapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, dan barang siapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barang siapa mentaati seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan siapa saja bermaksiat kepada pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Abu Az Zinad dengan isnad ini, namun dia tidak menyebutkan, "Barang siapa bermaksiat kepada seorang pemimpin." (Hadits Riwayat Muslim)

Dalam hadits tersebut rasullullah saw. Berkata bahwa barang siapa yang menaati pemimpinnya berarti ia telah taat kepada Allah dan Rasul-Nya, hadits ini rasulullah memerintahkan untuk taat kepada para pemimpin selama bukan dalam hal hal kemaksiatan yang telah ditetapkan syariat islam. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan instruksi mana yang kita jalankan dana mana yang harus kita hindari, Yang dimaksud amir dihadits ini ialah orang yang punya wilayah kekuasaaan seperti khalifah, presiden, dan kepala pemerintahan lainnya.Taat dan wajib patuh kepada para pemimpin yang telah diberi wewenang untuk memimpin suatu wilayah.Ketaatan kepada pemimpin merupakah suatu ibadah yang mulia selagi pemimpin tersebut membawa kita kepada hal hal yang baik, karena hal ini dinilai sebagai ibadah yang telah diperintahkan oleh rasulullah saw.

Akan tetapi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam perihal mentaati pemimpin yakni taat atas apa yang telah diperintahkan dan diridhoi allah swt dan rasul-Nya. Apabila diperintahkan untuk melakukan kemaksiatan atau hal yang bertentangan dengan syariat islam maka tidak perlu mendengar dan taat. Walaupun pemimpin tersebut bukan pilihan kita dan tidak kita sukai, juga tetap wajib kita taati. Semoga kita selalu menjadi rakyat yang selalu patuh kepada allah dan Rasul-Nya, diberikan kepada kita pemimpin pemimpin yang adil dan bijaksana.

Wallahu a'lam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image