Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ikvina Kamelia rizki

Batas dan Keseimbangan: Mendidik Anak dalam Islam dengan Pola Asuh Strict Parents

Parenting | Thursday, 16 Nov 2023, 17:45 WIB
Sumber ilustrasi : https://www.orami.co.id/magazine/strict-parents?page=all#google_vignette

Diriwayatkan oleh Ahmad dari Aisyah radhiyallahu 'anhâ:أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا : يَا عَائِشَةُ ، أَرْفُقِي ، فَإِنَّ اللهَ إِذَا أَرَادَ بِأَهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا دَلَّهُمْ عَلَى الرَّفْقِ . “Bahwasanya Rasulallah Shallallahu’alayhi wa Sallam bersabda kepadanya,: Wahai Aisyah, bersikaplah lembut, karena sesungguhnya Allah apabila menghendaki kebaikan pada suatu keluarga. Dia ilhamkan kelembutan kepada mereka.”


Pola asuh strict parents telah menjadi perbincangan terkini dalam masyarakat. Banyak anak merasa keresahan karena pembatasan kebebasan yang diterapkan oleh orang tua yang menerapkan pola asuh ketat ini. Pola asuh ini cenderung menekankan prestasi, ekspektasi tinggi, pengendalian ketat dalam kehidupan sehari-hari anak, dan disiplin yang kuat. Dalam Islam, pendidikan anak sangat dihargai, dengan banyak nasehat agama yang menekankan pendekatan bijak. Orang tua yang tegas dalam mendidik anak harus memahami prinsip-prinsip Islam yang relevan, dengan tetap menjalankan pendekatan yang tegas namun penuh kasih sayang.

"Asy-Syekh Muhammad al-khidr Husain Rahimahullah berkata: “Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa anak-anak adalah bagian dari umat ini. Hanya saja mereka bersembunyi dibalik tabir kekanak-kanakan mereka. Jika tabir ini kita hilangkan, kita tentu akan melihat mereka berdiri sebagai pilar penyangga pembangunan bangsa ini. Namun ketentuan Tuhan pasti akan berhasil, yaitu tabir tersebut hanya akan tersingkap dengan bimbingan dan pendidikan yang terus-menerus, sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, hal ini harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan bertahap."

Penting untuk menekankan ibadah dan praktik keagamaan dalam pola asuh strict parents. Ini mencakup doa, membaca Al-Quran, dan memahami prinsip-prinsip Islam. Orang tua juga berperan sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari, mengawasi pergaulan anak-anak, dan berusaha melindungi mereka dari pengaruh negatif. Tujuannya adalah melindungi perkembangan moral anak.Meskipun pola asuh ketat memiliki manfaatnya, namun harus seimbang dengan kasih sayang, pengertian, dan komunikasi yang baik.

Orang tua adalah pemimpin bagi anak-anak mereka, dan mereka perlu menjadi suri tauladan yang baik, memilih waktu yang tepat untuk memberi pengarahan, menunaikan hak anak, menghindari marah dan mencela, berteman dengan anak, mengabulkan dan mengarahkan bakat anak, dan menanamkan pendidikan secara bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan anak.Dalam Islam, terdapat petunjuk yang menekankan pendidikan yang berkelanjutan dan tidak membebankan anak dengan perintah yang terlalu berat. Semua ini bersama-sama membentuk pendekatan yang seimbang dalam mendidik anak.

Sumber ilustrasi : https://ldiijatim.com/ibu-menentukan-kualitas-anak/

Pola Didik Anak yang Dianjurkan Islam

ُيبنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ17“Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.”Setiap orang tua adalah pemimpin bagi anak-anak mereka, dan mereka tanpa keraguan mencintai buah hati mereka. Namun, cara mereka menyampaikan kasih sayang bervariasi, ada yang lembut, ada yang tegas. Dalam Islam, metode mendidik anak yang dijelaskan dalam buku "Prophetic Parenting" mencakup:

  1. Menjadi Suri Tauladan yang Baik: Sebagai suri tauladan yang baik, orang tua berpengaruh besar terhadap kepribadian anak. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, dan dalam Islam, ini dianggap sangat penting.
  2. Mencari Waktu yang Tepat untuk Memberi Pengarahan: Orang tua perlu memahami pentingnya memilih waktu yang tepat untuk memberi nasihat kepada anak-anak mereka. Waktu yang tepat dapat memiliki dampak signifikan pada efektivitas nasihat.
  3. Menunaikan Hak Anak: Menunaikan hak anak adalah kewajiban orang tua, dan ini termasuk mendengarkan anak dan memberikan pengertian bahwa kehidupan adalah proses memberi dan menerima.
  4. Tidak Suka Marah dan Mencela: Marah dapat mengakibatkan kata-kata yang menyakitkan hati anak. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk mengendalikan emosi mereka.
  5. Berteman dengan Anak: Berteman dengan anak memiliki peran penting karena anak cenderung meniru perilaku teman mereka. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik.
  6. Mengabulkan dan Mengarahkan Bakat Anak: Setiap anak memiliki bakat dan kemampuan unik. Orang tua harus mendukung dan memotivasi anak sesuai dengan bakat mereka, selama itu positif.
  7. Bertahap dalam Menanamkan Pendidikan: Dalam Islam, pendidikan anak harus diberikan secara bertahap, mengikuti perkembangan dan adaptasi anak.Pendekatan yang bijak dalam mendidik anak penting, dan Islam memberikan pedoman yang berharga untuk orang tua dalam melaksanakannya.مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ"Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka untuk shalat pada usia sepuluh tahun”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image