Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image rudi antoro

Infeksi Gonore atau Kencing Nanah pada Ibu Hamil

Eduaksi | Wednesday, 15 Nov 2023, 10:00 WIB

Salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang mudah menular melalui kontak intim adalah gonore. Melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal dengan penderita kuman Neisseria gonorrhoeae, penyakit ini menular.

Bakteri gonore mengandung protein pada permukaannya yang berikatan dengan dinding sel serviks atau uretra. Mikroorganisme ini menyebar dengan menyerang sel. Tubuh Anda akan berjuang untuk melawan bakteri akibat reaksi ini, dan sel-sel jaringan akan mengalami kerusakan.

Gonore dapat berdampak serius pada bayi selama persalinan. Karena gonore dapat ditularkan dari ibu ke anak saat melahirkan, sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi kondisi tersebut sebelum hamil.\

Faktor risiko tertular gonore

Berikut ini adalah faktor risiko tinggi untuk infeksi penularan penyakit gonore:

 

  1. Rentang usia: 15 hingga 24 tahun
  2. Sering berganti dengan pasangan baru
  3. Menderita gonore atau PMS lain yang sebelumnya didiagnosis

Banyak infeksi wanita tidak menunjukkan gejala sampai ada masalah. Wanita dan calon ibu dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan rutin untuk diperiksa dan diatasi.

Gejala dan akibat gonore

Beberapa wanita mungkin memiliki gejala berikut:

 

  1. Perdarahan abnormal selama haid.
  2. Buang air kecil yang tidak menyenangkan (disuria).
  3. Nanah dan lendir kuning keluar dari organ intim wanita.

Jika infeksi sampai ke daerah tersebut, bisa timbul rasa tidak nyaman dan bengkak di perut bagian bawah.

Infeksi sering tidak diatasi karena begitu banyak wanita tidak menunjukkan gejala. Rahim mungkin terinfeksi jika virus berpindah dari serviks ke saluran genital bagian atas.

Selain itu, infeksi dapat meluas ke saluran tuba, di mana dapat menyebabkan radang panggul atau salpingitis (PID).

Gonore pada ibu hamil

Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda sakit karena mayoritas wanita hamil yang terinfeksi gonore tidak menunjukkan gejala. Wanita hamil terlindungi dari potensi masalah di berbagai tingkatan. Jaringan janin, misalnya, dapat membantu mencegah infeksi rahim dan saluran tuba.

Namun, setelah persalinan pervaginam, ibu hamil yang positif gonore dapat menulari anaknya yang belum lahir. Bayi yang menyentuh cairan vagina ibu menyebabkan hal ini terjadi. Neonatus yang terinfeksi biasanya mengalami gejala dua sampai lima hari setelah lahir.

Bayi yang terinfeksi dapat mengalami vaginitis, uretritis, infeksi kulit, atau infeksi saluran pernapasan atas. Mereka rentan terhadap infeksi mata yang parah.

Selain itu, infeksi dapat masuk ke sirkulasi bayi dan menyebabkan penyakit umum. Bakteri dapat menetap di satu atau lebih persendian, menyebabkan radang sendi atau radang struktur di otak atau sumsum tulang belakang, seperti pada orang dengan kondisi ini yang sudah terbiasa dengannya.

Segera lakukan pemeriksaan terkait infeksi gonore untuk mendapatkan penanganan lanjut dari dokter terdekat. Gejala akan cepat reda jika segera dilakukan pengobatan gonore.

Sumber: klinikraphael.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image