Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yasmina Najwa Khudri

Dampak Psikologis Anak Akibat Perceraian

Parenting | Friday, 10 Nov 2023, 16:06 WIB

Kasus perceraian di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Dampak dari perceraian tersebut sangat berpengaruh terhadap psikologis anak. Faktor terjadinya suatu perceraian biasanya berawal dari sebuah perselisihan, baik itu dari segi ekonomi maupun adanya orang ke tiga. Saat pernikahan berada di ujung tanduk, perceraian kerap dipertimbangkan sebagai jalan keluarnya.Pada umumnya keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak.Ayah dan ibu sangat berperan penting bagi anak-anaknya.Setiap anak harus mendapatkan kasih sayang yang layak dari kedua orangtuanya.

Dalam kasus ini anak menjadi korban pertama dari sebuah perceraian.Anak merasakan ketakutan ,ketika orangtua bercerai, anak takut tidak akan mendapatkan kasih sayang ayah ibunya yang tidak tinggal satu rumah. Anak korban perceraian cenderung memiliki sifat yang pemarah atau bisa disebut tidak memiliki kendali untuk mengatasi emosionalnya.Berikut beberapa contoh dan penjelasan tentang gangguan psikologis pada anak:

a.Resiko gangguan mental

Anak korban perceraian memang mampu melakukan penyesuaian dan bisa pulih beberapa bulan kemudian. Namun tak sedikit dari mereka mengalami depresi dan gangguan kecemasan.

b.Perilaku beresiko

Anak dapat melakukan pergaulan bebas seperti melakukan seks bebas, mengonsumsi alkohol dan obat terlarang. Karna anak merasa kehilangan arah dan tidak lagi punya rumah untuk pulang.

c.Penurunan prestasi di sekolah

Ketika anak sudah mengetahui orang tuanya akan bercerai anak akan berpikir bahwa tidak memiliki lagi arah tujuan hidup bahkan memiliki rasa putus asa. Pemikiran ini dapat mengganggu anak untuk fokus belajar. Maka dampak perceraian terhadap pendidikan anak tentu sangat perlu di perhatikan guna menjaga nilai akademisnya di sekolah.

d.Sulit beradaptasi

Dampak perceraian bagi anak juga dapat membuat anak kesulitan dalam beradaptasi dikarenakan anak tersebut tidak tahu bagaimana cara memulai kehidupan baru. Karena anak tersebut harus memilih antara ikut ayanya atau ibunya yang kemungkinan besar akan berpindah ke lingkugan baru.

Dari beberapa dampak dari perceraian, berikut ada beberapa langkah untuk memperbaiki psikologis anak dari kasus perceraian.

a.Menjadwalkan waktu untuk bertemu

Atur waktu untuk bertemu dengan sang anak karena anak sangat membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya contohnya meluangkan waktu untuk bermain bersama, jika sehari hari anak tinggal bersama anda maka berikan kesempatan untuk bertemu ayah atau ibunya tanpa ada halangan.

b.Menepati janji

Jika anda tidak tinggal bersama sang anak usahakan untuk tidak melanggar janji untuk bertemu, karena apabila status perceraian masi awal anak akan berpikir bahwa dia tidak diinginkan apabila selalu membatalkan janji untuk menemuinya. Hal itu akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan mental anak.

c.Memperhatikan perubahan perilaku pada anak

Perhatikan dengan teliti apa yang terjadi pada anak kerena pasca perceraian anak lebih memilih memendam apa yang dirasakan karena takut mengganggu orang tua nya oleh karena itu anak bisa melakukan hal-hal yang tidak wajar dan hal ini juga mencakup mengapa maraknya kasus bunuh diri terjadi di indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image