Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Keutamaan Menjaga Lisan dan Tangan

Agama | 2023-11-01 10:30:35

Konstelasi politik di negeri ini terasakan saat muncul tiga capres dan cawapres yang telah diumumkan. Dampaknya tentu saja terkadang melebar kepada hal yang lain. Upaya dukung mendukung berlebihan terkadang menciptakan sikap antipati dan benci yang menyebabkan saling bermusuhan. Terbukti tahun 2019 momentum seperti itu tercipta dan bangsa ini terbagi dua kutub sehingga masing-masing mendapatkan julukan untuk menandai jika kubu mereka berbeda. .

Seharusnya hal itu tak mesti terjadi jika masing-masing memahami bila Islam adalah rahmatan lil alamin. Dengan memahami hal ini secara utuh tentunya seorang muslim akan menghormati perbedaan yang ada karena setiap orang berhak memilih sesuatu sesuai keinginannya. Itulah Islam yang tak pernah memaksakan kehendak serta menghormati segala perbedaan yang ada.

Menjaga lisan dan tangan dari keburukan diperin tahkan oleh agama (Foto : https://rumahberkah.republika.co.id)

Saling melempar kebencian dan menciptakan permusuhan bukanlah sesuatu yang menguntungkan dan akan mampu membangun kebersamaan tetapi malah menjadikan sekat yang menyebabkan perpecahan. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan maka kita akan menjadi lemah. Islam sangat menghargai kehidupan manusia di atas dunia ini sehingga memerintahkan setiap muslim untuk menjaga lisan dan juga tangannya.

Dalam sebuah hadis riwayat Abu Musa dalam Jami’ Shahih Bukhari kitab Iman, sebagai berikut: Dari Abu Musa ra, ia berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah Islam yang paling utama?” Rasulullah ﷺ menjawab: “Siapapun dari kaum muslimin yang selamat dari bahaya lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari).

Sehingga sebagai muslim yang baik maka menjaga lisan adalah menunjukkan keluhuran akhlaknya karena yang bersangkutan sangat menghargai orang lain. Menjaga lisan adalah tidak ghibah (membicarakan keburukan orang lain), tidak namimah (mengadu domba) dan juga tidak menimbulkan fitnah (menyebar berita bohong untuk menjatuhkan orang lain) yang dapat menciptakan permusuhan antar sesama. Menghindari tiga perbuatan tercela tersebut berarti yang bersangkutan telah mampu menghindari tipu daya setan yang tak menyukai manusia hidup dalam balutan kasih sayang.

Seorang muslim yang menjaga perilakunya tentu saja akan selalu menjaga dalam berbagai hal dan berbagai kesempatan. Orang seperti ini akan senantiasa menahan pembicaraan yang sekiranya bisa melukai hati orang lain. Dia akan selalu berbicara yang baik dan jika memang tak ada pembicaraan yang baik maka dia akan diam. Terlalu banyak bicara maka akan menimbulkan suatu kerugian dan bahkan cenderung membuang-buang energi yang tidak penting.

Tidak hanya sampai di situ, muslim pun akan selalu menjaga tangannya dari perbuatan yang merugikan orang lain. Bukan saja di dalam melakukan kekerasan dengan tangannya yang bisa melukai tetapi muslim yang baik pun akan senantiasa menjaga tangannya dari nafsu ingin menshare berita bohong atau hoax untuk menyudutkan pihak tertentu yang tidak disukainya. Yang bersangkutan pun berusaha untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian melalui handphonenya yang digerakan oleh tangannya.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS.Al Hujurat : 6).

Tentunya dengan begitu mudahnya berita bohong disebar yang tanpa difilter maka menyebababkan permusuhan dengan sesame. Oleh sebab itu maka antara mata, pikiran dan tangan haruslah secara bersama bergerak untuk tidak melakukan hal yang bisa fatal akibatnya. Tangan senantiasa harus dijaga dari hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri juga merugikan orang lain. Karena dengan melakukan yang salah oleh tangan kita efeknya akan membuat jeburukan dan kejelekkan dalam kehidupan sosial di atas dunia ini.

Dalam hal ini sebagai muslim yang baik maka tangannya akan senantiasa dimanfaatkannya untuk kebaikan. Tangannya akan selalu bersih dari perbuatan tercela karena hal itu akan merugikan orang lain dan perbuatan tersebut sangat tidak disukai orang lain sehingga akan menghindari tangannya dari hal-hal tak berguna. Tangan seorang muslim yang baik akan selalu dijaga karena apa yang dilakukannya akan dipertanggung jawabkannya di hadapan Allah SWT.

Tentu saja seorang muslim yang baik akan sekuat tenaga menjaga lisan dan tangannya. Dia tak ingin melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan orang lain. Dia akan mengedepankan akhlakul karimah karena hal itu banyak disukai orang dan senantiasa Allah pun menyukai perbuatan tersebut.*** .

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image