Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Gili Argenti

Gerakan Sosial Aksi Solidaritas Palestina

Politik | Monday, 30 Oct 2023, 13:41 WIB
Aksi solidaritas Palestina di Kabupaten Karawang, Sumber Photo (dokumen pribadi)

Perhatian publik dunia akhir-akhir ini tertuju ke kawasan Timur Tengah, khususnya ke Palestina, tepatnya di Jalur Gaza. Pasca serangan Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer kelompok Hamas (Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah) ke wilayah Israel, serangan balasan negara zionis itu dinilai banyak pihak telah menciderai rasa kemanusiaan, banyak korban dari warga sipil Palestina berjatuhan khususnya perempuan dan anak-anak, saat artikel ini ditulis angka korban jiwa sudah mencapai delapan ribu orang menemui syahid, tewas akibat serangan membabi-buta roket ditembakan pesawat-pesawat Israel.

Membabi-butanya serangan Israel ke Jalur Gaza, seakan ingin menunjukan ke sekutu baratnya, akan kekuatan sebenarnya negara diklaim memiliki militer terbesar dan terkuat di kawasan Timur Tengah. Jebolnya pertahanan Israel dalam Operasi Badai Al-Aqsa dilancarkan para pejuang Izzuddin Al-Qassam, telah mempermalukan wajah “sangar” Israel dipanggung politik global, ternyata sistem pertahanan mereka memiliki kelemahan, kemarahan Israel dalam bentuk serangan balasan alih-alih mengundang dukungan masyarakat internasional, justru sebaliknya menuai kritikan, kecaman, dan hujatan dari berbagai penjuru dunia.

Masyarakat internasional ramai-ramai menunjukan solidaritas dan dukungan pada perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan, aksi demonstrasi besar-besaran pecah diberbagai negara, termasuk dibeberapa negara selama ini dikenal menjadi sekutu dekatnya Israel, teriakan free palestine, we stand with palestine, dan birruh biddam nafdika ya aqsa bergema selain diruang publik, juga berjejalan masuk ke ruang digital, bahkan seruan memboikot produk berafiliansi Israel semakin kencang didendangkan para pendukung Palestina.

Fenomena bangkitnya dukungan masyarakat internasional ke bangsa Palestina, mengingatkan kita pada aksi “kolosal” publik dunia, ketika merespon perang melibatkan Amerika Serikat dengan Vietnam ditahun 1960-an sampai 1970-an, ketika itu aksi mendukung penghentian perang terjadi dihampir semua negara, paling mencolok melibatkan generasi muda diberbagai perguruan tinggi di negara-negara barat. Mereka melakukan aksi mogok belajar dengan memindahkan ruang perkuliahan ke aksi-aksi demonstrasi dijalanan, bahkan di negara Jerman (barat) gerakan mahasiswa itu bertransformasi menjadi gerakan perlawanan radikal bernama Red Army Faction (RAF) yang menyerang kepentingan Amerika Serikat.

Gerakan Sosial

Gerakan mendukung kemerdekaan Palestina telah menjadi gerakan sosial semakin membesar akhir-akhir ini. Gerakan sosial sendiri dapat didefinisikan perilaku kolektif yang melibatkan banyak orang, kemudian terinstitusionalisasi ke dalam berbagai lembaga atau organisasi diluar struktur lembaga pemerintahan, untuk mengkampanyekan terjadinya perubahan sosial ditengah-tengah masyarakat (Newton dan Deth, 2019).

Sedangkan dalam konteks gerakan solidaritas Palestina, perubahan yang diharapkan oleh para aktor gerakan sosial adalah terbebasnya bangsa Palestina dari penjajahan zionis-Israel, dengan ditandai berdirinya sebuah negara Palestina merdeka dan berdaulat.

Peserta gerakan sosial sendiri biasanya merepresentasikan diri mereka ke publik secara terpadu, mereka memiliki beberapa ciri melakat, yaitu (1) kelayakan, (2) persatuan, (3) jumlah, dan (5) komitmen.

Kelayakan, terdisi dari sikap dan kehadiran tokoh pergerakan disetiap aksi dilakukan. Persatuan, ditandai memiliki tanda atau icon khusus sebagi identitas gerakan, seperti ikat kepala, spanduk, nyayian, dan konstum (pakaian) digunakan. Jumlah, setiap aksi massa diikuti banyak orang dan memenuhi jalan-jalan. Komitmen, semangat pengorbanan dalam memperjuangkan tujuan gerakan (Boix dan Stokes, 2023).

Alasan Membela Palestina

Penulis sendiri mengikuti beberapa aksi solidaritas Palestina dibeberapa tempat atau lokasi (Masjid Al-Azhar, Pemda Karawang, dan Kedubes Amerika Serikat), keterlibatan penulis didasari tiga alasan utama, yaitu (1) kemanusiaan, (2) keimanan (Islam), dan (3) konstitusi negara.

Kemanusiaan, melihat penderitaan rakyat Palestina selama puluhan tahun mengalami penjajahan zionis Israel, sudah tidak terhitung banyak korban jiwa melayang terutama perempuan dan anak-anak, serta terusirnya rakyat Palestina dari tanah airnya, mereka sudah beberapa generasi terlunta-lunta menjadi pengungsi dinegara-negara Timur Tengah.

Keimanan (Islam), sebagai seorang muslim penulis menyakini umat Islam itu seperti satu tubuh, bila satu bagian tubuh sakit maka bagian tubuh lain merasakan, menjadi keniscayaan penderitaan sesama muslim meskipun terpisah jarak geografis sangat jauh, penderitaan mereka bisa kita dirasakan cukup dekat.

Konstitusi negara, di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 tertulis dengan jelas bangsa Indonesia konsisten memperjuangkan kemerdekaan semua bangsa, bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.

Persfektif Gerakan Sosial

Ketika seseorang akan mengikuti aksi solidaritas Palestina, biasanya diawali pengumuman jadwal dan lokasi aksi, informasi adanya aksi terdistribusi melalui kanal media online, disebarkan dari satu akun ke akun lain, atau dari satu grup percakapan whatsapp ke grup lain.

Distribusi informasi ini berjalan sangat cepat, sehingga peserta aksi bisa mempersiapkan diri sebelum hari H pelaksanaan. Di dalam setiap pengumuman aksi solidaritas Palestina biasanya tercantum kalimat “siapkan donasi terbaik anda” disertai logo-logo berbagai organisasi pergerakan yang melibatkan diri dalam aksi tersebut. Terkadang banyaknya logo organisasi bisa menjadi ukuran akan banyaknya jumlah peserta aksi, karena masing-masing organisasi pergerakan itu memiliki anggota, dengan banyaknya organisasi pergerakan otomatis jumlah peserta aksi akan semakin banyak, ditambah kehadiran masyarakat umum tidak berafiliansi dengan organisasi pergerakan yang memiliki simpati terhadap perjuangan Palestina.

Di dalam pamlet pengumuman aksi solidaritas, panitia pelaksana menyertakan photo para tokoh, biasanya mereka akan memberikan orasi kemanusiaan ketika aksi berlangsung. Para tokoh itu berasal dari kalangan agamawan, tokoh masyarakat, pemuda (mahasiswa), dan akademisi yang dinilai memahami konflik Palestina dengan Israel. Kehadiran organisasi pergerakan dan kehadiran para tokoh menandakan hadirnya dimensi kelayakan teori gerakan sosial dari Boix dan Stokes (2023).

Selama mengikuti aksi solidaritas Palestina, penulis merasakan terdapat kesamaan antara satu lokasi aksi dengan lokasi lain, para peserta aksi menggunakan simbol dan atribut sama. Misalnya peserta kalangan perempuan (akhwat) umumnya menggunakan pakaian warna hitam atau putih, disertai ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid, save palestina, atau kalimat menunjukan dukungan kemerdekaan Palestina. Sedangkan peserta laki-laki (ikhwan) rata-rata menggunakan baju berwarna putih atau kaos bertuliskan pembelaan Palestina. Kemudian peserta aksi solidaritas biasanya membawa dua bendera, Indonesia dan Palestina, serta memakai Syal Palestina dengan model dua bendera diujungnya.

Ketika aksi dimulai penulis menyaksikan semangat dan militansi para peserta aksi, tidak henti-hentinya takbir berkumandang, para tokoh pergerakan satu persatu menyampaikan orasi kemanusiaan, berisi pentingnya bangsa Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. Di sela-sela orasi para peserta aksi dibangkitkan semangatnya dengan penampilan tim nasyid pergerakan (harakah Islamiyah) seperti Shoutul Harokah (SHR), nasyid didendangkan lirik-liriknya berisi mendukung perjuangan rakyat Palestina, salah satunya seperti dibawah ini :

Wahai Al-Aqsho tercinta

Kami akan berjuang

Demi kebangkitan Islam

Kami rela berkorban

Demi Islam yang mulia

Untukmu, Palestina tercinta

Kami penuhi panggilanmu

Untukmu, Al-Aqsho yang mulia

Kami 'kan terus bersamamu

Kesamaan atribut peserta aksi solidaritas Palestina dari pakaian, ikat kepala, bendera, dan syal digunakan menunjukan dimensi teori dari Boix dan Stokes (2023).

Aksi solidaritas Palestina biasanya melibatkan ribuan peserta aksi, bahkan di dua aksi terbesar pernah penulis ikuti di Halaman Masjid Al-Azhar dan di depan Kedubes Amerika Serikat diikuti puluhan ribu peserta, meskipun diikuti banyak orang, aksi solidaritas berjalan tertib dan damai, selepas aksi para peserta membersihkan sampah dan atribut aksi, sehingga lokasi aksi terjaga kebersihannya seperti semula. Komitmen peserta aksi selain diwujudkan berjalannya aksi secara damai, juga memberikan donasi sesuai kesanggupan dari para peserta aksi mendukung kemerdekaan Palestina, pemberian donasi itu sifatnya sukarela. Adanya komitmen menjalankan aksi secara damai, serta pemberian donasi menunjukan teori gerakan sosial dari Boix dan Stokes (2023).

Aksi solidaritas Palestina diprediksi semakin menguat tidak hanya di Indonesia, tetapi diseantero dunia, tindakan zionis Israel harus segera dihentikan, karena melanggar hukum internasional, mereka menghancurkan rumah sakit, sekolah, rumah ibadah, dan melakukan pembunuhan secara sistematis pada perempuan serta anak-anak. Masyarakat dunia jangan diam menyaksikan pembantaian penduduk sipil Palestina. Birruh Biddam Nafdika ya Aqsa!

Gili Argenti, Dosen FISIP Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karawang.

Referensi Artikel

1. Boix, Carles, Susan C. Stokes. 2023. Handbook Perbandingan Politik. (Nusa Media, Bandung).

2. Newton, Kenneth, Jan W. Van Deth. 2019. Perbandingan Sistem Politik Teori dan Fakta. (Nusa Media, Bandung).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image