Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lina Jazuli

Hidup Adalah Perjuangan

Pendidikan dan Literasi | Monday, 30 Oct 2023, 08:54 WIB
Suasana Kursus Bahasa Inggris (Sumber:pexels.com/Katerina Holmes)

Perkenalkan nama saya Lina. Profesi saya Seorang PNS dengan jabatan sebagai Widyaiswara di Kabupaten Karawang. Di sini izinkan saya berbagi cerita tentang Riwayat Pendidikan saya serta perjalanan karier latar belakang Pendidikan sebagai tenaga Kesehatan, lebih tepatnya lagi saya seorang Bidan.

Saya Lulusan dari SPK Harapan Kita tahun 1990, kemudian melanjutkan ke sekolah Program Pendidikan Bidan tahun 1991. Di Sekolah Perawat & Bidan ini kami juga mempelajari Bahasa Inggris. Materi Bahasa Inggrisnya masih seputar tentang Kesehatan. Bahasa Inggris ini sangat berguna bagi kami dalam memberikan pelayanan kepada pasien tertentu.

Pada tahun 1992, saya ditugaskan ke Jawa tengah sebagai Bidan desa dan menjalani Project pemerintah untuk mencetak Tenaga Perawat/ Bidan yang ditempatkan di sebuah Desa yang jauh dari keramaian. Terbiasa dengan hiruk pikuk dan kesibukan semasa masih di Jakarta dulu, timbul rasa galau atau tidak nyaman. Namun walaupun demikian, Saya hanya berfikir apa yang harus dilakukan untuk mengisi waktu luang tadi dengan hal yang lebih bermanfaat untuk masa depan dan karir saya ke depannya.

Setelah saya mempelajari wilayah tersebut serta apa saja yang bisa saya ambil manfaat dari kondisi ini. Saya berusaha mencari kesibukan, di mana pada akhirnya saya melihat ada tempat Kursus Bahasa Inggris dan Kursus komputer. Di masa itu Komputer adalah hal yang baru buat kami, peralihan dari mesin Tik.

Kemudian saya ajak sahabat karib sesama Bidan Desa, namanya Lena, untuk ikut kursus di tempat ini. Alhamdulillah Lena sahabat saya setuju, karena kami berdua sangat menyadari betapa kami harus banyak mencari ilmu- ilmu lain selain materi Kesehatan yang kami pelajari. Akhirnya kami mendaftarkan diri untuk kursus di sana. Tempat kursus kami Bernama Kusuma Murti, kamipun mendaftar Kursus Komputer & Bahasa Inggris.

Kami ikut pelatihan atau kursus itu hanya sampai 2 (dua) kali naik tingkat, bukan karena kami malas, namun karena tugas pekerjaan yang mengharuskan kami bertanggung jawab selama 24 jam terhadap kondisi kesehatan yang ada di Desa tersebut, khususnya bagi ibu hamil dan pasien sakit. Ditambah lagi dengan jarak ke kota yang agak jauh dan jumlah transportasi yang terbatas, di mana kami bisa menunggu sekitar 2-3 jam.

Sampai pada akhirnya di tahun 1998, saya harus pindah tugas mengikuti suami ke Kabupaten Karawang sebagai Bidan Desa. Alhamdulillah di tahun 2000 saya diangkat menjadi bidan Koordinator di Puskesmas. Tugas saya mengkoordinir tugas KIA/KB, membina bidan Desa dan bidan Puskesmas serta melaksanakan tugas lainnya.

Lanjut Pendidikan

Bidan adalah seorang Perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan Kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.

Program Pendidikan Bidan juga terus berkembang dan berlanjut, seiring adanya peraturan dan Perundang-undanganan yang mengaturnya. Oleh karena itu saya bulatkan tekad untuk melanjutkan Pendidikan ke Diploma 3 Kebidanan pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan S1 Sarjana Kesehatan Masyarakat di tahun 2007, Akta IV pada tahun 2009 dan S2 Magister Manajemen pada tahun 2014. Oleh Karena itulah pada saat ada kesempatan, ketika ada penerimaan Widyaiswara jalur inpasssing, saya memberikan diri untuk mendaftar. Alhamdulillah sayapun diterima.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat dan peraturan yang sering berubah, menyadari saya untuk terus meningkatkan kompetensi skill dan pengetahuan. Saat ini kami para ASN diharuskan menjadi ASN yang Smart di Tahun 2024. Dalam Smart ASN ada 8 hal yang harus dipenuhi, yaitu : Nasionalisme, Integritas, Hospitality, Networking, Teknologi informasi, Wawasan Global, Menguasai Bahasa Asing, dan Enterpreneurship.

Kursus Bahasa Inggris Lagi

Karena saya jarang menggunakan Bahasa Inggris, atau jarang dipraktikan, sehingga merasa bahwa Bahasa Inggris saya kurang bagus dan khawatir salah pengucapan. Padahal tuntutan pekerjaan kami para ASN saat ini diharuskan Untuk memenuhi kriteria Smart ASN, salah satunya adalah menguasai Bahasa Asing.

Upaya yang saya lakukan, khususnya dengan mulai berlatih kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa - bahasa lainnya, salah satunya melalui kursus - kursus yang diselenggarakan oleh kantor. Saya juga berusaha berlatih secara online dengan menggunakan Youtube. Saya harus belajar keras dari awal, karena percakapan dengan memakai Bahasa Inggris jarang saya lakukan.

Semoga apa yang sudah saya sampaikan di sini dapat memberikan motivasi bagi Generasi X (1965-1980) untuk tetap semangat dalam meningkatkan kompetensi serta beradaptasi di Era saat ini, karena tidak ada kata terlambat atau terlalu tua untuk terus berkarya dan belajar.

Yakinlah dengan keinginan dan kerja keras, serta dengan diringi do’a segala keinginan dan harapan akan tercapai.

Semangat Pagi ..! Salam Sejahtera untuk kita semua.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image